Berita NTT

Kadis P dan K NTT Sebut Wuli dari Ngada Sangat Unik

Salah satu ritus yang menggunakan Wuli, lelaki yang terpilih menggunakan Wuli adalah orang yang membuat penyembelihan penanda pada leher korban.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
SEMINAR - Seminar Hasil Kajian Koleksi Perhiasan Wuli dari Kabupaten Ngada, yang diselenggarakan UPTD Museum NTT, Kamis 5 Oktober 2023.  

Secara konkret, Museum ditunjuk sebagai lembaga nirlaba yang bertugas untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan benda budaya (koleksi) serta mengomunikasikannya kepada masyarakat. 

Sejak awal berdirinya, Museum NTT telah banyak mengumpulkan benda-benda budaya yang pada masa lampau dipakai oleh leluhur, atau yang menjadi peninggalan kejayaan bangsa di masa lampau. 

Dengan bekal pengetahuan yang dimiliki, para pengelola koleksi museum telah berusaha menyelamatkan warisan budaya leluhur agar para penerus bangsa masih dapat mengakses museum dengan melihat, menyaksikan dan mengetahui informasi tentang peninggalan kejayaan leluhur di masa lampau. 

"Di era ini, museum perlu terus membaharui informasi terkait koleksi yang dimiliki agar informasi yang disampaikan ke masyarakat merupakan informasi yang benar dan berkualitas," ujarnya. 

Menurut dia, Seminar Kajian Koleksi Wuli yang diselenggarakan demi pelestarian nilai budaya daerah di NTT, khususnya wilayah Kabupaten Ngada dan Nagekeo

"Oleh karena itu, kami mengharapkan kerjasama kita semua dalam mengoreksi dan menyempurnakan hasil kajian ini sehingga informasi ini layak dipublikasikan ke masyarakat yang mengakses museum," katanya menambahkan. 

Asamani menyebut agenda itu juga bertujuan memberikan informasi dan pemahaman bagi semua lapisan masyarakat dan menjadikan museum sebagai pusat studi budaya untuk melestarikan warisan budaya. 

Ada juga ingin menambah wawasan tentang koleksi Wuli, khususnya dari sisi etnografi terkait fungsi, nilai, makna dan penggunaannya dalam kebudayaan masyarakat setempat.

Sisi lain, kata dia, menjadi wadah untuk bertukar pikiran baik bagi para peneliti, akademisi, maupun publik yang ingin memperdalam pengetahuan tentang koleksi museum. 

Dr. Leonardus Nahak seorang peneliti dan juga ketua asosiasi museum daerah NTT menyebut, museum perlu menyajikan aspek kebendaan. Dari situ, ada pembelajaran untuk membandingkan tiap obyek dari satu tempat ke tempat lain. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Anak Anggota DPR Asal NTT Diduga Aniaya Pacar Hingga Tewas di Surabaya

"Dengan membandingkan kita memahami kesamaan daerah lain, memahami rute perjalanan orang," sebut dia. 

Menurut dia, lewat banding itu diyakini akan ada pertemuan pada suatu titik. Sekalipun karya manusia tidak sama namun ekspresi orang akan muncul kemiripan. 

Dia menyebut Wuli sendiri sebagai sebuah simbol identitas warga setempat. Di Ngada, kata dia, berbagai ritual erat kaitannya dengan kehidupan warga. Bahkan untuk membuat rumah pun memiliki ritual tersendiri. 

Sementara Dr. Watu Yohanis Viani dosen dari Unwira Kupang mengatakan, masyarakat Ngada masuk dalam salah satu kepercayaan Hindu purba. Dalam sebuah buku yang tulis oleh seorang pemuka agama, di bait pertama menyinggung tentang Wuli

Wuli yang diibaratkan bulan, juga terhubung dengan persebaran orang dari Sinaone. Menurut dia, Wuli merupakan kalung ritual dari tiga dunia. Pada tempo itu, agama menjadi tidak prioritas sementara spiritual menjadi sangat penting. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved