Berita Nasional
Jokowi Tolak Gantikan Megawati jadi Ketua Umum PDIP, Pulang ke Solo Setelah Pensiun
Presiden Jokowi menolak wacana dirinya menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan ( PDIP ) menggantikan Megawati Soekarnoputri.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menolak wacana dirinya menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan ( PDIP ) menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Jokowi mengatakan dirinya akan pulang ke Solo, Jawa Tengah, usai masa jabatannya sebagai Presiden RI habis pada 2024 mendatang.
"Saya mau pensiun pulang ke Solo," kata Jokowi di Monas, Jakarta, Kamis (5/10).
Menurut Jokowi, masih banyak tokoh muda yang lebih pantas untuk menjadi Ketum PDIP berikutnya. Ia kemudian menyebut nama-nama seperti Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo. "Banyak yang muda-muda. Mbak Puan, Mas Prananda," kata Jokowi.
Sebelumnya wacana Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP pengganti Megawati dilontarkan oleh Guntur Soekarnoputra. Menurut Guntur, Jokowi tetap dibutuhkan untuk berada dalam lingkaran kekuasaan dan pemerintahan, paling tidak sebagai ketua umum partai politik.
Baca juga: Jokowi - Ganjar Pranowo Kompak Tuntun Megawati Turuni Tangga
"Mengingat pemikiran dan pengalamannya yang tentu masih sangat dan sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini, hal itu perlu dipertimbangkan," kata Guntur dalam tulisan opininya di Harian Kompas.
Terlebih, kata dia, Jokowi merupakan anak ideologis Bung Karno karena selama sepuluh tahun menjadi Wali Kota Solo, dua tahun lebih menjadi gubernur DKI Jakarta, dan menuju sepuluh tahun menjadi Presiden RI.
Guntur beralasan kebijakan hilirisasi Jokowi dalam geopolitik global sesuai prinsip-prinsip Bung Karno. "Yang berarti selama 22 tahun di pemerintahan, Jokowi konsisten melaksanakan ide-ide Bung Karno," ungkap Guntur.
Guntur pun mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP meneruskan estafet kepemimpinan Megawati yang usianya tidak lagi muda. "Langkah Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP ini sangat dimungkinkan," ucap Guntur.
Menurut Guntur, andai Jokowi menjadi ketua umum, Megawati bisa menjadi ketua dewan pembina. "Apakah tak mungkin Jokowi meneruskan estafet kepemimpinan di PDIP sebagai ketua umum PDIP dan Megawati menjadi ketua dewan pembinanya?" tulis kakak kandung Megawati itu.
Baca juga: Jokowi Belajar ke SBY Agar Soft Lending
Menanggapi opini yang dilontarkan kakaknya itu, Megawati mengatakan memang tidak menutup kemungkinan regenerasi di pucuk pimpinan PDIP.
Namun menurut Mega, suksesi kepemimpinan harus dari kader internal partai dan mesti sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Megawati menyebut hanya kader partai yang bisa menjadi ketua umum. Itu pun harus melewati beragam proses atau jenjang serta siap disebut sebagai petugas partai.
"Enggak mungkin orang lain tiba-tiba menjadi ketua umum. Karena siapa yang mau milih, kalau tiba-tiba orang luar yang dipilih? Itu melanggar AD/ART," kata Megawati dalam pidato penutupan rapat kerja nasional (Rakernas) IV PDIP, di Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan trah keluarga Soekarno masih kuat sebagai pengikat para kader dari level atas hingga akar rumput.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.