KKB Papua
KKB Papua Berduka, Sosok Komandan Lapangan Kodap 35 Bintang Timur Tewas Diterjang Timah Panas
Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua mungkin sedang berduka. Mereka bersedih karena salah satu sosok andalannya di lapangan tewas merenggang nyawa.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Untuk diketahui, pada Sabtu 30 September 2023 dini hari sekitar pukul 05.00 WIT, prajurit TNI Polri terlibat dalam insiden baku tembak dengan anggota KKB Papua di Kampung Mondusit, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Peristiwa saling serang ini merupakan kelanjutan dari beberapa insiden sebelumnya, ketika KKB Papua melancarkan serangan terhadap prajurit TNI Polri yang bertugas di daerah bergolak itu.
Pada Senin 18 September 2023, KKB Papua menembak mati satu anggota brimob atas nama Briptu Rudi Agung Ashari. Korban terkena tembakan saat bersama tim gabungan TNI Polri melakukan patroli keamanan di wilayah Distrik Serambakon sekitar pukul 11.00 WIT.
Dalam peristiwa tersebut, Briptu Rudi Agung Ashari terkena tembakan di bahu bagian kiri. Dalam kejadian itu, korban tak bisa diselamatkan walau sudah dilarikan ke RSUD Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis.
Beberapa jam setelah insiden itu, KKB Papua menembak lagi dua orang warga sipil yang baru kembali dari rumah duka. Dua warga sipil yang ditembak itu, yakni seorang perempuan bernama Regina, 50 tahun dan seorang pria bernama Yonas, berusia 35 tahun.
Sementara pada sore harinya, KKB Papua kembali melancarkan serangan untuk ketiga kalinya, yakni membakar sejumlah kios yang sudah dibangun di Pasar Yapimakot, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Saat aksi pembakaran dilakukan, salah satu anggota KKB Papua melaporkan insiden tersebut langsung dari lokasi kejadian. Sambil memegang senjata api laras pendek atau biasa disebut pistol jenis FN, pria tersebut tak sungkan-sungkan menyebutkan bahwa perang sudah dimulai.
"Kios-kios ini kami bakar karena digunakan oleh TNI Polri, BIN dan intel untuk memata-matai pergerakan KKB Papua di daerah ini," ujar pria tersebut penuh amarah.
Sementara keesokan harinya, yakni Selasa 19 September 2023, komplotan pengacau keamanan tersebut kembali melakukan aksi brutalnya. Mereka menembaki pesawat yang sedang melintas di wilayah Distrik Serambakon.
Meski tembakan itu dilakukan beberapa kali, namun tidak mengenai sasaran. Armada penerbangan Trigana Air itu luput dari serangan dan berhasil tiba dengan selamat di Bandara Sentani, Jayapura. Berangkat dari beberapa insiden itulah, sehingga TNI Polri akhirnya menerjunkan pasukannya ke daerah yang masih diwarnai pergolakan tersebut.
Baru beberapa hari bertugas di Distrik Serambakon, aparat keamanan kebanggaan NKRI tersebut, langsung menunjukkan taringnya. Mereka berhasil menembak anggota KKB Papua yang sebelumnya memperlihatkan kehebatannya dalam aksi membakar sejumlah kios di Pasar Yapimakot, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon.
Anggota KKB Papua itu dinyatakan tewas, setelah prajurit TNI Polri menyisir lokasi penembakan itu beberapa saat setelah kontak tembak terjadi. Pada saat itulah satu per satu jenazah ditemukan terbujur kaku di tempat kejadian.
Prajurit TNI Polri juga berhasil mengamankan tiga senjata api dari tangan kelompok kriminal tersebut. Tiga senjata api itu masing-masing dua senjata api laras panjang dan satunya lagi senjata api laras pendek atau pistol.
Dari dua senjata api laras panjang tersebut, satunya diduga buatan Amerika Serikat (USA) sementara satunya lagi buatan dalam negeri, PT Pindad.
Namun setelah ditelusuri, senjata api buatan AS itu adalah senjata api hasil selundupan dari Papua Nugini (PNG).
Senjata api tersebut dibeli KKB Papua dan diselundupkan ke Papua. Sedangkan senjata api satunya lagi adalah buatan PT Pindad. Senpi tersebut selama ini digunakan KKB untuk menghantam kembali prajurit TNI Polri.
Baca juga: Sindikat Pemilikkan Senjata KKB Papua Berhasil Diurai, Bayu Suseno Beberkan Fakta Ini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.