KKB Papua

Biasa Tepuk Dada Pimpin KKB Papua Serang TNI Polri, Kini Otobius Bidana Mimin Cs Malah Kena Tembak

Ibarat berjalan sampai di batas berlayar sampai di tepian, itulah kisah hidup Otobius Bidana Mimin Komandan Batalyon Kodap 35 Bintang Timur, Pegubin.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
TEPUK DADA - Berakhir sudah kebiasaan Otobius Bidana Mimin menepuk dada dalam setiap aksi yang dilancarkan bersama komplotannya di Tanah Papua selama ini. Nyawanya dikirim ke alam baka dalam penyergapan yang dilakukan Satgas Ops Damai Cartenz di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, Sabtu 30 September 2023. jenazah anggota KKB Papua itu baru bisa dievakuasi, Rabu 4 Oktober 2023. 

POS-KUPANG.COM - Ibarat berjalan sampai di batas, berlayar sampai di tepian, itulah kisah hidup Otobius Bidana Mimin, Komandan Batalyon
Kodap 35 Bintang Timur, yang memimpin komplotannya, anggota KKB Papua menyerang prajurit TNI Polri di Kabupaten Pegunungan Bintang,
Papua Pegunungan akhir pekan lalu.

Tatkala menepuk dada sebagai sosok pemberani melawan prajurit TNI Polri, Otobius Bidana Mimin malah lebih dahulu tewas diterjang timah
panas. Ia menemui ajal dalam insiden baku tembak yang terjadi Sabtu 30 September 2023 dini hari.

Dalam peristiwa adu tembak itu, sosok yang dulunya sebagai anak buah Lamek Taplo, Panglima Kodap 15 Ngalum Kupel tersebut ditembak mati
bersama empat anggota KKB lainnya.

Empat anggota KKB Papua yang tewas dalam peristiwa adu tembak tersebut, yaitu Neas Atimimin (26), Otto Kasipka (27), Tarkus Akmer
(22) dan Aleks Lepki (19).

Nyawa 4 anak-anak muda tersebut melayang di tangan prajurit terlatih TNI Polri, sebelum sang surya terbit di ufuk timur pada keesokan
harinya, Minggu 1 Oktober 2023.

Bahwa pada Sabtu 30 September 2023 dini hari sekitar pukul 05.00 WIT, lima anggota KKB Papua tersebut menemui ajalnya. Para pemuda
yang selama ini tak henti-hentinya menebar teror dan ancaman kepada warga sipil itu tewas diterjang amunisi yang ditembak prajurit TNI
Polri.

Jalan hidup anggota KKB Papua tersebut mungkin demikian adanya. Pasalnya, jika selama ini mereka menjadi algoju atas kematian begitu
banyak orang warga sipil dan aparat bersenjata di Tanah Papua, kini giliran mereka yang direnggut iblis pencabut nyawa.

Ini juga menjadi bukti, bahwa perjuangannya melawan TNI Polri itu, telah berakhir sampai di batas. Tekadnya berperang sampai titik
darah penghabisan pun sudah terbukti semuanya.

Kepala Satgas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani mengatakan bahwa lima nama yang dirilis tersebut merupakan anggota
KKB Papua. Selama ini mereka terlibat dalam sejumlah aksi kejahatan di daerah tersebut.

Baca juga: Ini Nama-nama Anggota KKB Papua yang Tewas Dalam Insiden Baku Tembak 30 September 2023

Lima anggota KKB Papua tersebut tewas dalam penyergapan prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz, Sabtu 30
September 2023.

Faizal Ramadhani juga menyebutkan bahwa Otobius Bidana Mimin bukan sembarang orang di lingkungan TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat. Saat ini yang bersangkutan mengemban tugas sebagai komandan batalyon yang beroperasi di Distrik Serambakon, Kabupaten
Pegunungan Bintang dan berpangkat Letnan Kolonel.

Atas jabatan itulah, sehingga Otobius Bidana Mimin dipercayakan TPNPB-OPM untuk memimpin komplotannya membuat keonaran di Distrik
Serambakon, termasuk melakukan serangan terhadap prajurit TNI Polri yang bertugas di daerah tersebut.

Kehebatan Otobius Bidana Mimin yang selama ini dibanggakan-banggakan Ananias Atimimin, ternyata hanya diujung kuku. Buktinya, baru
beberapa hari melancarkan aksinya, sosok tersebut malah tewas tak berdaya di ujung senjata prajurit TNI Polri.

Ini menandakan bahwa sehebat-hebatnya Otobius kala menepuk dada atas keterlibatannya dalam sejumlah tindak kejahatan di daerah itu, ia 
justeru kalah cepat dan kalah trampil dalam kecekatan mengutak atik senjata api.

Alhasil, Otobius Bidana Mimin bersama empat anggotanya, menjadi bulan-bulanan digempur TNI Polri. Fakta ini mungkin juga membuktikan
bahwa apa yang dialami komplotan pengacau tersebut, merupakan buah dari karma buruk yang dilakukannya selama ini.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved