Berita Nasional
Pengamat: Keputusan Kaesang Masuk PSI Mencerminkan Keretakan Antara Jokowi dan PDIP
Beberapa analis politik menilai keputusan Kaesang bergabung dengan PSI mencerminkan keretakan antara Jokowi dan partainya, PDIP, partai berkuasa.
“Rasa dan intervensi dari Jokowi kemungkinan besar ada di balik penunjukan Kaesang sebagai Ketum PSI,” katanya seraya menambahkan bahwa partai akan melakukan apa pun demi presiden populer saat ini.
Rencananya Kaesang bukan gabung PDIP, tapi dia yang jadi Ketum PSI, ujarnya.
PSI mengandalkan popularitas presiden – yang disebut “efek Jokowi” – ketika PSI mengangkat Kaesang sebagai ketua umumnya, kata Denny Januar Aly, pendiri lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia.
“Dia tidak punya pengalaman menduduki jabatan publik atau peran penting apa pun di partai politik. Lantas apa alasan pimpinan PSI memilihnya sebagai ketua umum? Jawabannya sederhana – mereka mengharapkan ‘efek Jokowi’,” kata Denny.
Analis lain mencatat bahwa Jokowi telah menjauhkan diri dari PDIP dan kepentingannya ketika ia bersiap untuk meninggalkan jabatannya dan mencoba menciptakan kekuatan politiknya sendiri.

Jokowi ketika ditanya mengenai keputusan Kaesang masuk PSI, mengatakan, silakan tanya kepada PSI dan Kaesang sendiri.
Dia mengatakan Kaesang itu sudah dewasa, sudah punya keluarga dan sudah punya rumah, maka dia harus bertanggung jawab. Keputusannya untuk masuk PSI pun mestinya sudah dihitung betul.
"Dalam keluarga, saya sudah terbiasa seperti itu," kata Jokowi.
Namun, sebagai ayah Jokowi mengakui merestui keputusan Kaesang untuk masuk PSI.
Apakah ada pesan? "Tidak ada. Sudah besar, sudah kebanyakan pesan," tandas Jokowi.
Kaesang menyebut ayahnya adalah salah satu inspirasinya.
“Dia adalah seseorang yang sangat saya cintai dan hormati dan saya ingin mengikuti jejaknya di dunia politik demi kebaikan negara,” kata Kaesang dalam keterangannya, Senin.
“Saya berharap PSI bisa menjadi rumah politik bagi generasi muda yang ingin berpolitik dan membawa perubahan positif bagi Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto Miliki Kesamaan Lanjutkan Prestasi Jokowi
PSI didirikan pada tahun 2014, tak lama setelah kemenangan presiden pertama Jokowi dan mengklaim mewakili kepentingan perempuan, pemuda, dan minoritas. Ia juga mendukung kebijakan Jokowi dan mendukungnya pada Pilpres 2019.
Jokowi akan berhenti menjabat pada tahun 2024 karena presiden tidak dapat menjabat lebih dari dua periode.
Dewan Pers dan IMS Tanda Tangani MoU Penguatan Perlindungan dan Keamanan bagi Pers Indonesia |
![]() |
---|
Ombudsman RI Soroti Potensi Maladministrasi pada Pending Claim BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Kapolres se-Timor Leste Ikut Seminar Public Speaking oleh Atase Polri KBRI Dili |
![]() |
---|
PLN Siap Sukseskan Program Pemerintah Makan Bergizi Gratis, Pastikan Kelistrikan Andal |
![]() |
---|
PLN Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Kelistrikan Andal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.