Berita Kota Kupang
Menyongsong HUT ke-39 dan ke-40, Smasstra Oepoi Kupang Gelar Bincang-bincang Alumni
Menurut Romo Gerardus, Studi yang paling mendasar bagi seorang imam adalah filsafat dan teologi.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) ke-39 dan ke-40, Seminari Menengah St. Rafael (Smasstra) Oepoi Kupang menggelar "Bincang-bincang Alumni Smasstra".
Kegiatan itu dihadiri oleh para imam maupun kaum awam yang merupakan alumni Smasstra dan para siswa Smasstra yang berlangsung di Aula Seminari Menengah St. Rafael Oepoi Kupang, Jumat 22 September 2023 Sore.
Dalam bincang-bincang alumni Smasstra ini, terdapat dua narasumber yang membawakan materi yaitu Romo Gerardus Duka Pr (Vikjen Keuskupan Agung Kupang sekaligus alumni kedua Smasstra) tentang "Prospek Pendidikan Calon Imam di Masa Depan" dan Romo Leonardus Mali, Pr (alumni pertama) terkait "Partisipasi Alumni dalam Pendidikan Calon Imam". Sementara moderator oleh RD. Sintus Runesi.
Baca juga: SMAS Seminari Santo Rafael Oepoi Kupang Gelar Seminar Pemilu 2024
Sebelum bincang-bincang itu dimulai, Romo Rektor Seminari Menengah St. Rafael Oepoi, Kupang, RD Kristoforus B. Taslulu melalui sambutannya mengatakan, bincang-bincang dan cerita-cerita tentang Seminari Menengah St. Rafael Oepoi sangat menyenangkan.
Yang mana, kata Romo Kristoforus, akan dikisahkan kembali tentang sebuah perjalanan yang dilalui bersama entah di Sekolah, di rumah maupun di tempat masing-masing.
"Dalam perjumpaan itu, ada banyak kenangan, memori dan kisah yang kita renungkan dan itu membawa kebahagiaan sendiri bagi setiap kita yang yang mengalaminya," kata Romo Kristoforus.
Romo Kristoforus mengatakan, memasuki usia ke-39 pada 29 September 2023 Seminari St. Rafael Oepoi Kupang, sejauh ini sudah merefleksikan diri dan mengintrospeksikan diri baik di waktu lalu, hari ini dan akan datang.
"Oleh karena itu, lembaga seminari merancang berbagai kegiatan untuk menyambut kedua momen ulang tahun yang besar ini, baik ultah yang ke-39 maupun ke-40 tahun. Termasuk kegiatan bincang-bincang pada sore hari ini," tuturnya.
Baca juga: Seminari Menengah St Rafael Kupang Gelar Seminar Sehari
Kegiatan ini, kata Romo Kristoforus, bertujuan untuk memanggil kembali semua alumni di mana pun berada untuk kembali ke pangkuan Seminari St. Rafael Oepoi Kupang.
"Tentu dengan kehadiran dan cerita kita masing-masing," singkatnya.
Karena itu, atas nama keluarga besar Seminari St. Rafael Oepoi Kupang, Romo Kristoforus pun menyampaikan selamat datang kembali kepada seluruh alumni baik yang sudah menjadi imam, yang masih berproses menjadi imam maupun awam.
"Semoga kegiatan ini bisa berguna bagi lembaga ini dan tentu bagi anak-anak yang sedang menjalani panggilan di Seminari St. Rafael Oepoi Kupang," harapnya.
Romo Kristoforus menyampaikan, dalam ulang tahun ke-39 nanti, dibalik kekurangan dan keterbatasannya, Seminari Menengah St. Rafael Oepoi Kupang berbangga dengan berbagai prestasi termasuk juga para imam yang pernah dilahirkan dari rahim Seminari St. Rafael Oepoi Kupang.
Baca juga: Kronologi Siswa Seminari Kevin Gobang Ditemukan di Bajawa, Berawal dari Postingan Facebook
"Sampai dengan detik ini, sudah ada 197 imam yang tamat dari Seminari Menengah St. Rafael Oepoi. Yang mana, 197 itu ada bersama rekan-rekan yang lain, alumni yang lain dari angkatan pertama hingga kemarin ditahbiskan menjadi imam dari total semua alumni 2.883 tamatan dari Seminari ini," ungkapnya.
"Biar sedikit, biar kecil tapi itulah Seminari St. Rafael Kupang," tambahnya.
Sementara itu, Romo Gerardus Duka, Pr menyampaikan, terdapat empat poin yang diminta di lembaga pendidikan sebagai reformasi yaitu menjadikan pribadi-pribadi yang manusiawi, secara rohani, intelek dan pastoral.
"Maka dari itu, bekal yang didapat dari seminari menengah itu sangat penting untuk membantu manusia-manusia muda sampai pada figur seorang imam yang bisa membaca tanda-tanda zaman," ujarnya.
Menurut Romo Gerardus, Studi yang paling mendasar bagi seorang imam adalah filsafat dan teologi.
Baca juga: Siswa Seminari Hilang, Kapolres Sumba Barat Daya: Dugaan Sementara Kabur
"Dua bidang itu yang direkomendasikan. Agar nanti aktivitas seorang imam pastoral sunggu-sungguh menjadi imam yang mampu membaca tanda-tanda zaman," ujarnya.
Sementara itu, Romo Leonardus Mali, Pr sebagai narasumber sekaligus alumni angkatan pertama Seminari Menengah St. Rafael Oepoi Kupang mengatakan, sisi yang dipelajari dari seminari yaitu dari aspek kemanusiaan yang mempengaruhi seluruh dimensi-dimensi lain.
Menurut Romo Leo, Aggiornamento itu merefleksikan kembali proses yang terjadi selama tahun-tahun pendidikan seminari menengah dan dilanjutkan dengan pendidikan seminari tinggi.
"Walaupun sudah menjadi imam perlu membaca, merefleksikan kembali karena hidup kita dalam dimensi waktu yang saling mempengaruhi," ujarnya.
Romo Leo berharap para alumni menjadi teladan. Karena, untuk membentuk calon-calon imam para alumni harus sanggup memiliki sukacita untuk menjalani hidup sampai akhir.
"Itu harus ditunjukkan melalui teladan para alumni melalui partisipasi," ujarnya.
Baca juga: Pejabat Gereja Timor Leste Bantah Dugaan Pelecehan Fisik dan Makanan Buruk di Seminari Dili
Dalam kesempatan itu pula, Ketua alumni Smasstra, Romo Kristoforus R Muda menyampaikan pengalaman-pengalaman saat berada di Seminari, lalu mengajak semua peserta menyanyikan lagu yang berjudul "Rumah Kita".
"Mari kita bernyanyi "rumah kita" agar menjadi semangat baru bagi kita menjadikan seminari ini sebagai rumah kita bersama, baik yang sudah pastor maupun yang awam," ajaknya.
Selain itu, mewakili awam angkatan 21, Mario F Lawi menyampaikan pengalaman dan perubahan yang terjadi di Seminari St. Rafael Kupang.
Diakhir kegiatan itu, Seminari St. Rafael Oepoi Kupang melaunching paguyuban Alumni Seminari Menengah St. Rafael Oepoi Kupang dan dilanjutkan dengan foto bersama. (cr20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.