Penjabat Bupati Sikka
Lantik Penjabat Bupati Sikka, Penjabat Gubernur NTT Titipkan Lima Hal Penting
beberapa komoditas pertanian seperti beras sedang mengalami kenaikan harga yang dapat mendorong peningkatan inflasi.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Melantik Penjabat Bupati Sikka, Ardianus Firminus Parera, Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G L Kalake menitipkan lima hal penting yang perlu menjadi perhatian ke depannya.
Acara Pelantikan itu berlangsung di Aula El Tari Kupang, Rabu, 20 September 2023.
Diketahui, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan Romanus Woga, Bupati dan Wakil Bupati Sikka Periode 2018-2023 telah mengakhiri masa jabatan mereka. Sehingga, Ardianus Firminus Parera ditunjuk oleh Kemendagri menjadi Penjabat Bupati Sikka Periode 2023-2024.
Dalam sambutannya, Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake mengatakan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Penjabat Bupati Sikka ke depannya, yaitu pertama, terkait Pemilu serentak tahun 2024 yakni Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif, Pemilihan dan Pemilihan Kepala Daerah.
Baca juga: Anggota DPRD Philipus Fransiskus Yakin Alfin Parera Bisa Pimpin Kabupaten Sikka
"Saat ini kita sudah memasuki tahun politik, diharapkan Penjabat Bupati Sikka dapat menjaga situasi kondusif selama proses tahapan demokrasi ini dengan membangun koordinasi yang baik dengan pemangku kepentingan terkait serta menjaga netralitas ASN dan dapat menaruh perhatian khusus mengenai data pemilih," ujarnya.
Selanjutnya yang kedua, lanjut Ayodhia, terkait pengendalian inflasi.
"Saat ini kita memasuki musim El Nino yang berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian dan perkebunan," kata Ayodhia.
Menurutnya, beberapa komoditas pertanian seperti beras sedang mengalami kenaikan harga yang dapat mendorong peningkatan inflasi.
"Saya berharap Pak Penjabat Bupati bersama TPID Kabupaten Sikka dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan laju inflasi di Kabupaten Sikka," ujarnya.
"Lakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok di pusat-pusat perdagangan dan pasar-pasar tradisional, yang benar-benar menjadi tempat dilaksanakannya jual beli masyarakat kita," tambahnya.
Selain itu, kata dia, perlu bangun koordinasi yang intensif dengan intansi terkait seperti Bulog dan Badan Pangan Nasional untuk melakukan operasi pasar jika diperlukan.
Kemudian, pesan yang ketiga, Ayodhia menyoroti masalah terkait Stunting. Yang mana, Presiden Joko Widodo telah menargetkan angka stunting nasional pada tahun 2024 harus turun menjadi 14 persen.
Namun, tambahnya, berdasarkan data yang ada pada Pemerintah Provinsi dengan metode e-PPGBM (elektronik-Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) periode timbang Agustus 2023, balita stunting di Sikka mencapai 15,2 persen atau meningkat 1,6 persen dibandingkan dengan periode timbang pada Agustus 2022 sebesar 13,8 persen.
"Diharapkan Pak Penjabat segera melakukan konsolidasi tim kerja, koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menurunkan jumlah stunting selama setahun ke depan," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.