Berita Belu

Ini Yang Dilakukan Pemda Belu dalam Mengatasi Krisis Air Bersih di Kelurahan Fatubenao 

Aksi kemanusiaan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Pemda Belu dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
AIR BERSIH - Suasana pendistribusian air bersih di Kelurahan Fatubenau, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, Kamis, 21 September 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA -  Pemerintah Kabupaten Belu melakukan langkah nyata dalam mengatasi krisis air bersih di Kelurahan Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua.

Upaya yang dilakukan, yaitu dengan aksi pemberian air bersih gratis kepada warga di Fatubenao, terutama yang mengalami kesuloitan memperoleh air bersih. 

Aksi kemanusiaan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Pemda Belu dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Lurah Fatubenau, Stefen Pires yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Kamis 21 September 2023, mengatakan, selama musim kemarau ini, tercatat 126 KK di Kelurahan Fatubenau, Kecamatan Kota Atambua mengalami krisis air bersih. 

"Bantuan ini diberikan kepada kurang lebih 126 KK warga Kelurahan Fatubenau yang terdampak kekeringan. Pemberian air bersih ini diharapkan mampu memberikan bantuan nyata bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan pasokan air bersih," kata Stefen Pires. 

Baca juga: Buka Program TMMD ke-118 Kodim/1605 Belu, Bupati Taolin: Kemanunggalan TNI Sejahterakan Masyarakat

Disampaikannya bahwa proses pendistribusian air bersih bagi warga di Kelurahan Fatubenau ini terpusat dengan 5 hingga 6 KK dilayani di setiap titik dari total 42 RT.

"Mereka berkumpul di satu lokasi dan kami mendistribusikan air bersih kepada mereka. Pendistribusian air bersih dijadwalkan seminggu sekali, pada hari Senin dan Kamis," kata Stefen.

Lurah Stefen juga mengutarakan, bahwa meskipun berada di pusat kota, banyak warga masih mengandalkan jasa mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 

"Beberapa keluarga menggunakan suplai air PDAM, itu pun hanya saat musim penghujan, sementara saat kemarau seperti sekarang, kembali mengandalkan tangki air. Air dari PDAM biasanya tidak mengalir selama musim kemarau, sehingga pelanggan beralih ke jasa mobil tangki air," ujar Stefen.

Baca juga: Umat Terhanyut Saksikan Jalan Salib Hidup OMK Paroki Santo Agustinus Fatubenao

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa dalam musyawarah bersama masyarakat, sudah diajukan usulan untuk pengadaan sumur bor, sumur tradisional, tandon air dan bak penampungan air. 

"Kita memang sudah mengusulan ini di musrembang, tetapi karena memang kita masih dalam keterbatasan anggaran dan harapannya, usulan dari masyarakat dapat diakomodasi oleh pemerintah nantinya," tutur Stefen.

Maria salah satu masyarakat menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah yang sudah membantu mendistribusikan air bersih. 

 

"Kita memang kesulitan air bersih selama musim kemarau, anak-anak sebelum kesekolah pagi-pagi harus pergi cari air di kali," ujarnya. 

Disampaikan pula bahwa, di wilayahnya memang ada sumur, tetapi kalau musim kemarau airnya tidak ada lagi.

Untuk diketahui, selama musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Belu telah mengalokasikan anggaran sebesar 646 juta dari Biaya Tak Terduga (BTT) untuk operasional pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang sangat membutuhkan. (cr23) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved