Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 20 September 2023, Litani Serba Salah

John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari 1Timotius 3: 14-16, dan bacaan Injil Lukas 7: 31-35

|
Editor: Agustinus Sape
Dok. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 20 September 2023 dengan judul Litani Serba Salah. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Litani Serba Salah.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari 1Timotius 3: 14-16, dan bacaan Injil Lukas 7: 31-35; Hari Biasa Pekan XXIV.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Selasa 19 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Litani serba salah Pastor. Kalau pastornya muda, dibilang kurang pengalaman.

Kalau sudah tua, tidak laku sebaiknya pensiun.

Kotbah panjang, bikin ngantuk. Kotbah pendek, kurang persiapan.

Misa tepat waktu, katanya kaku.

Kalau terlambat, idih pastornya malas. Kalau ikut pendapat umat, tidak punya pendirian. Ikut pendapat sendiri, dicap diktator - otoriter.

Kalau keuangan mepet, pastor tak pintar usaha, kalau omong soal uang, mata duitan.

Kalau pastor tidak di pastoran, tukang ngeluyur, jarum super - jarang di rumah suka pergi.

Kalau di pastoran, kurang pergaulan (kuper). Tetapi kalau Pastornya mati, siapa yang ganti?

Litani serba salah umat. Mengucap salam dianggap basa-basi, menegur sapa dibilang sok akrab, kalau diam-diam saja dinilai sombong, bersikap ramah disangka penjilat, kalau biasa-biasa saja dianggap tak gaul. Maunya apa sih?”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 18 September 2023, Beriman dengan Rendah Hati

Litani Serba salah juga dialami Yohanes Pembaptis dan Yesus. Orang Farisi dan Ahli taurat menolak, tidak menerima pewartaan Yesus dan Yohanes Pembaptis.

Penulis Injil Lukas mencatat: Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan, karena tidak menikmati kemewahan; pertapa yang makan belalang dan madu hutan. Orang kampung, orang gunung dan bukan orang kota.

Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum,” sahabat pemungut cukai.

Apalagi Yesus sendiri pernah hadir dalam perjamuan. Artinya, selalu ada alasan untuk menolak kebenaran yang Yohanes Pembaptis beritakan dan kebenaran yang Yesus nyatakan.

Yesus hendak melukiskan betapa sulitnya manusia untuk bersikap terbuka dan memiliki kerendahan hati menghargai serta menerima tawaran-tawaran kebaikan dalam diri orang lain.

Kekerasan hati dan keangkuhan religius semacam inilah yang membutakan orang Farisi dan ahli-ahli Taurat untuk menerima kebaikan Allah melalui baptisan Yohanes (bdk. Luk. 7:30).

Tawaran cinta Allah bahkan ditolak dengan pengabaian dan penistaan kehadiran Yohanes dan tindakan Yesus (bdk. Luk. 7:33-34).

Sikap acuh tak acuh, pengabaian dan pelbagai keangkuhan religius acapkali terjadi dalam kebersamaan hidup dengan sesama.

Betapa sering tindakan kebaikan yang dilakukan oleh seseorang dilabeli dengan nada sumbang.

Betapa sering kita berdiam dalam menara gading religiusitas dan label ideologi, tanpa mau terbuka terhadap kebersamaan dengan sesama.

Apa artinya bila kita menyebut diri beragam dan beriman kalau hidup dipenjara oleh kepentingan diri, suku, kelompok atau agama tertentu?

Tawaran cinta Allah terbuka untuk semua orang. Sifat universalitas kasih Allah dikaruniakan kepada siapa saja.

Beriman secara dangkal, sekadar identitas dengan pola pikir yang sempit, seperti halnya tong kosong nyaring bunyinya (bdk. 1Kor.
13:1).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 18 September 2023 , Selayaknya Engkau Menolong Dia

Semoga hidup kita menjadi berarti bagi sesama karena beriman secara benar.

Sadar atau tidak, kita sudah membuat orang lain merasa tidak sabar dengan sikap dan cara kita bertindak.

Kadang maksud baik, kita salah artikan karena kecurigaan kepada mereka.

Atau sebaliknya. Ya, begitulah perilaku yang tidak tunduk kepada Allah; ia mengandalkan kebenaran diri sendiri.

Kontemplasi

Barangkali hati kita sering tertutup mendengar nasihat orang lain yang sebenarnya berguna bagi keselamatan kita.

Kita perlu membuka hati dan pikiran untuk menerima Tuhan dalam keseharian hidup.

Litani serba salah ini sering didengungkan dalam hidup.

Apakah saya juga masih suka mempersalahkan orang lain apa pun tindakannya?

Doa

Tuhan Yesus, semoga aku beriman kepada-Mu bukan hanya sekadar kata-kata belaka melainkan terlaksana juga dalam tindakan kebaikan bagi sesama. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat hari Rabu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Rabu 20 September 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 20 September 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 20 September 2023. (DOK. POS-KUPANG.COM)


Bacaan Pertama: 1Timotius 3:14-16

Jemaat Allah, dasar dan penopang kebenaran

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:

Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita, "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa  yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mz 111:1-2,3-4,5-6

Refr. Agunglah karya Tuhan.

*Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati,
dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
Besar perbuatan-perbuatan Tuhan,
layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.

*Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya,
keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan;
Tuhan itu pengasih dan penyayang.

*Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki,
selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
Kekuatan perbuatan-Nya Ia tujukan kepada umat-Nya,
dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.

Bait Pengantar Injil : Yoh 6:64b.69b

Refr. Alleluya

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil Lukas 7:31-35

Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru.

‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’

Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved