Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 18 September 2023, Beriman dengan Rendah Hati

Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama 1 Timotius 2:1-8 dan bacaan Injil Lukas 7:1-10; Pekan Biasa XXIV.

Editor: Agustinus Sape
Wikipedia
Ilustrasi Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira Romawi. "Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Pey Hurint dengan judul Beriman dengan Rendah Hati.

RD. Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama 1 Timotius 2:1-8 dan bacaan Injil Lukas 7:1-10; Pekan Biasa XXIV.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Senin 18 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Filosofi tanaman padi memberi ajaran buat manusia,"Semakin berisi semakin merunduk."

Kebaikan dan kerendahan hati, sikap empati dan berbelarasa kepada orang kecil dan bersusah, harus menjadi bagian dari hidup dan jati diri seorang beriman kepada Kristus. Semakin beriman semakin rendah hati, semakin berempati terhadap sesama yang kecil dan bersusah.

Sikap ini diperlihatkan seorang perwira Romawi yang ada di Kapernaum. Sebagai seorang perwira, dia memiliki jabatan dan kuasa yang besar, tapi dia tidak mempergunakannya secara salah.

Dia bergaul dengan orang Yahudi, memberi perhatian pada pembangunan rumah ibadah.

Dia juga sungguh mengasihi hambanya, sampai-sampai ketika hambanya sakit, dia juga yang meminta agar Yesus boleh menyembuhkan hambanya.

Sikap rendah hati itu diperlihatkan juga saat berhadapan dengan Yesus: dia tidak secara pribadi menemui Yesus, karena merasa tidak layak.

Bahkan, dia merasa juga tidak pantas Yesus mendatangi dia, sampai ke rumahnya, maka cukup dengan bersabda, hambanya akan sembuh.

"Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, sebab itu aku juga menganggap diriku tidak pantas untuk datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh" (Luk 7:6-7).

Sikap iman perwira ini dipuji Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 17 September 2023, Belaskasih dan Pengampunan

Sikap iman perwira itu hendaknya menjadi sikap iman kita. Kata-kata perwira itu menjadi bagian doa dalam Ekaristi, sebelum kita menyambut Tubuh Kristus, "Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh."

Iman perwira itu tidak hanya menyelamatkan dia, tapi juga membawa selamat bagi orang lain.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved