Hari Tanpa Bayangan

Fenomena Alam Langka Hari Tanpa Bayangan 2023 di Indonesia, Berikut Jadwal dan Kota yang Dilintasi

Fenomena Langka Hari Tanpa Bayangan 2023 di Indonesia, berikut Jadwal dan Kota yang akan mengalami peristiwa alam tersebut

Editor: Adiana Ahmad
beerphotographer
Hari tanpa bayangan/ Ilustrasi Hari tanpa bayangan - Fenomena Alam Langka, Hari Tanpa Bayangan, Berikut Jadwal dan Kota yang dilintasi 

POS-KUPANG.COM - Ada Fenomena Alam Langka  melanda Indonesia besok, Sabtu 9 September 2023. Menurut Ramalan BMKG, mulai besok Sejumlah Daerah di Indonesia akan mengalami Hari tanpa bayangan

Kapan dan daerah mana saja yang akan mengalami Hari tanpa bayangan?

Berikut Jadwal Hari Tanpa Bayangan di Indonesia dan Kota yang akan Dilintasi

Baca juga: Besok, Indonesia Alami Hari Tanpa Bayangan, Fenomena Apakah Ini? Begini Penjelasan BMKG

Posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator Katulistiwa membuat Indonesia mengalami dua kali kulminasi utama setiap tahunnya.

Berikut Jadwal Hari Tanpa Bayangan dan Kota yang Dilintasi

Banda Aceh: 9 September 2023, pukul 12.36.14 WIB

Medan: 14 September 2023, pukul 12.21.01 WIB

Baca juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Akan Terjadi di Kupang NTT

Padang: 25 September 2023, pukul 12.10/25 WIB

Pekan Baru: 22 September 2023, pukul 12.07.07 WIB

Bengkulu: 3 Oktober 2023, pukul 12.00.09 WIB

Jambi: 27 September 2023, pukul 11.56.44 WIB

Tanjung Pinang: 21 September 2023, pukul 11.55.30 WIB

Palembang: 1 Oktober 2023, pukul 11.50.48 WIB

Bandar Lampung: 7 Oktober 2023, pukul 11.46.56 WIB

Pangkal Pinang: 29 September 2023, pukul 11.46.03 WIB

Serang: 9 Oktober 2023, pukul 11.42.47 WIB

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini, Sebagian Timor, Rote Berpotensi Angin Kencang,Waspada Karhutla di NTT

Jakarta Pusat: 9 Oktober 2023, pukul 11.40.05 WIB

Bandung: 11 Oktober 2023, pukul 11.36.27 WIB

Semarang: 11 Oktober 2023, pukul 11.25.06 WIB

Yogyakarta: 13 Oktober 2023, pukul 11.24.54 WIB

Surabaya: 12 Oktober 2023, pukul 11.15.46 WIB

Pontianak: 23 September 2023, pukul 11.35.13 WIB

Palangka Raya: 29 September 2023, pukul 11.14.57 WIB

Banjarmasin: 2 Oktober 2023, pukul 12.11.09 WITA

Samarinda: 24 September 2023, pukul 12.03.45 WITA

Tanjung Selor: 16 September 2023, pukul 12.05.36 WITA

Denpasar: 16 Oktober 2023, pukul 12.04.50 WITA

Mataram: 15 Oktober 2023, pukul 12.01.30 WITA

Kupang: 20 Oktober 2023, pukul 11.30.35 WITA

Mamuju: 30 September 2023, pukul 11.54.37 WITA

Makassar: 6 Oktober 2023, pukul 11.50.36 WITA

Palu: 25 September 2023, pukul 11.52.28 WITA

Kendari: 3 Oktober 2023, pukul 11.39.08 WITA

Gorontalo: 22 September 2023, pukul 11.40.42 WITA

Manado: 19 September 2023, pukul 11.34.38 WITA

Sofifi: 21 September 2023, pukul 12.23.03 WIT

Ambon: 3 Oktober 2023, pukul 12.16.30 WIT

Manokwari: 25 September 2023, pukul 11.55.36 WIT

Jayapura: 30 September 2023, pukul 11.27.24 WIT

Pengertian Hari tanpa bayangan

Dilansir situs resmi BMKG, Kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Hari Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan.

Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Penyebab Fenomena Hari Tanpa Bayangan

Hari Tanpa Bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi / bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika / bidang revolusi Bumi sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved