Unwira Kupang

Tim KMM Berharap Kampus Unwira Dapat Terapkan Kampus Merdeka Mandiri Secara Mandiri

Sementara itu Koordinator KMM, Donni Hadi Waluyo  mengatakan lewat kegiatan ini mereka dapat mengumpulkan 4 pihak yaitu ABGS. 

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/GUSTY HELAN
SMINAR - Suasana seminar Multi Stakeholders Dialog (MDS) yang berlangsung di Aula Universitas Katolik Widya Mandira Kupang pada 6 September 2023. 

POS-KUPANG.COM – Tim Kampus Merdeka Mandiri (KMM) mengharapkan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang atau Unwira Kupang dapat menerapkan Kampus Merdeka Mandiri Secara Mandiri.

Hal ini terungkap dalam Multi Stakeholders Dialog (MDS) di Aula Kampus Unwira Kupang pada 6 September 2023.

Koordinator KMM, Heribertus Suharyanto menjelaskan, tim KMM bertugas membantu perguruan tinggi melalui LLDIKTI untuk mengakselerasi dan membantu kalangan perguruan tinggi untuk mampu menyelenggarakan kampus Merdeka secara mandiri. 

Dia juga menambahkan kampus Merdeka ada dua kegiatan utama. Yang pertama yang disebut dengan flasgship kedua adalah program yang disebut dengan program mandiri.

Baca juga: Tim Kampus Merdeka Mandiri dan LLDIKTI XV Gelar MSD di Unwira Kupang

“Flagship itu kegiatan yang diselenggarakan dan dibiayai oleh kementrian. Program mandiri, kampus Merdeka, tapi dijalankan secara mandiri oleh perguruan tinggi. Kurikulum dirancang oleh perguruan tinggi, kemudian pembiayaannya oleh perguruan tinggi,” ujar Heribertus.

“Acara ini adalah salah satu ujung akhir dari kegiatan itu setelah teman-teman dari perguruan tinggi memahami apa itu kampus Merdeka, kampus Merdeka mandiri kami mencoba mempertemukan para pihak yang berkepentingan. Kampus dengan mitra-mitra yang terkait,” jelasnya.

Sementara itu Koordinator KMM, Donni Hadi Waluyo  mengatakan lewat kegiatan ini mereka dapat mengumpulkan 4 pihak yaitu ABGS. 

“Namanya multi stakeholders dialog, dimana kita mengumpulkan 4 pihak minimal yaitu ABGS (Akademi Bisnis, Government atau pemerintah dan Society atau LSM) dan berbagai pihak lain di luar yang tadi untuk kemudian mereka berbicara dari sudut pandang mereka masing-masing untuk berusaha menyelesaikan suatu problem yang terkait dengan sektor prioritas daerah,” jelasnya.

Baca juga: KKN Tematik Fakultas Teknik UNWIRA TA 2022/2023 Resmi Ditutup

Dia menambahkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri ini bisa jadi satu pintu untuk membuat suatu kegiatan bersama, suatu projek bersama yang kemudian melibatkan pihak-pihak tadi. 

“Persoalan MBKM Mandiri juga dijalankan, ada kegiatannya. Kemudian persoalan daerah juga terjawab. Dan ini wujud nyata dari kontribusi Pendidikan di dalam persoalan nyata di Masyarakat,” tuturnya.

Dia juga menambahkan kegiatan ini penerapannya dilakukan oleh multipihak. “Jadi bisa kampus bekerjasama dengan para pebisnis, dengan pemerintah atau bisa juga dengan kampus lain. Nanti tergantung mereka nyaman berkolaborasi dengan siap,” tuturnya

Melalui kegiatan ini juga, Kepala Layanan Pendidikan Tinggi Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M. Eng, mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk membangun komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di berbagai daerah.

“Kami harus memastikan bahwa berbagai pihak harus bersama-sama di dalam satu komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di berbagai daerah khususnya di layanan kami di Lembaga layanan 15,” ujarnya kepada POS-KUPANG.COM di pelataran Aula Rektorat Unwira Kupang.

Baca juga: Mantan Rektor Unwira Kupang, Pastor Yulius Yasinto Raih Gelar Doktor ke-73 di UKSW

Dia menjelaskan melalui wadah atau platform MDS ini dapat membuat komitmen bersama baik jangka Panjang, pendek maupun menengah agar sama-sama melihat strategi yang dapat digunakan  untuk percepatan manusia unggul di tahun-tahun berikutnya.

Melalui kampus merdeka belajar ini Adrianus mengatakan mahasiswa-mahasiswi nantinya dapat menjadi pilar penting untuk Masyarakat emas berdaya saing 2045. “Melalui ruang terbuka ini dalam rangka untuk penyesuaian kurikulum yang lebih berorientasi terhadap kebutuhan pasar dan memastikan bahwa mahasiswa-mahasiswa ini yang nanti akan menjadi pilar utama untuk pengetasan kemiskinan, terus mengisi bonus demografi dan juga memastikan bahwa menjadi pilar penting untuk Masyarakat emas berdaya saing 2045,” jelasnya.
 
Dia mengatakan soal penerapan MBKM tergantung kampus mau bekerja sama dengan pihak mana yang dibutuhkan. "Baik kampus dengan kampus, kampus dengan swasta, kampus dengan pemerintah tergantung kebutuhan" Katanya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved