Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 6 September 2023, Untuk Itulah Aku Datang

Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kolose 1: 1-8, dan bacaan Injil Lukas 4: 38-44.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 6 September 2023 dengan judul Untuk Itulah Aku Datang. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Untuk Itulah Aku Datang.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kolose 1: 1-8, dan bacaan Injil Lukas 4: 38-44.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Rabu 6 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Sebuah tugas yang diemban selalu mempunyai nilai berkat sekaligus tanggung jawab yang harus dipikul.

Dalam arti tertentu, tugas yang kita jalankan sebenarnya sebuah mandat yang langsung diberikan kepada kita lewat orang-orang sekitar kita atau pun sebagai hasil dari kerja kita sendiri.

Namun hal mendasar yang kita pahami adalah Tuhan selalu berkarya dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang kita lakukan dalam hidup harian kita entah secara personal maupun komunal.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 5 September 2023, Berjaga-jaga dalam Hidup

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Hari ini kembali kita diajak untuk merenungkan firman Tuhan yang mengarah kepada tugas dan tanggung jawab pewartaan kerajaan Allah itu.

Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose menekankan tugas ini, dan tugas pewartaan itu sudah dijalankan oleh Paulus dan teman-teman dan telah berkembang di antara para jemaat di seluruh dunia termasuk di Kolose.

Umat semakin mengenal kasih karunia Allah dalam Kristus dan semua mereka adalah pelayan Firman yang telah melaksanakan tugas pewartaan itu.

Dalam konteks Injil Lukas, Yesus sendiri memberi tekanan pada pewartaan firman itu selalu terbuka kepada orang lain.

Bagi Yesus, pewartaan ajaran iman selalu terbuka bagi banyak orang dan tidak bersifat eksklusif dalam satu tempat saja.

Pewartaan dan pelayanan kasih harus tetap dijalankan dan selalu bersifat terbuka kepada banyak orang.

Hal itu ditunjukkan langsung oleh Yesus dalam tugas pewartaan dan pelayanan kasihNya.

Dalam kisah itu, Yesus setelah meninggalkan Kapernaum, pergi ke rumah Simon dan ibu mertua Simon sedang sakit demam keras. Yesus langsung membantunya dan menjadi sembuh.

Sesudah itu banyak orang membawa kepada Yesus orang sakit, baik fisik maupun yang kerasukan setan. Semua mereka disembuhkan.

Di antara semua kesibukan itu, sesudah hari berikutnya, Yesus mengambil waktu untuk pergi ke tempat yang sunyi.

Yesus mengajarkan satu titik paling krusial bahwa dalam setiap pelayanan kasih dan pewartaan selalu perlu ada waktu untuk sunyi ke tempat di mana kita dapat mengambil kekuatan baru dari Tuhan sendiri dalam kesunyian batin bersama Tuhan.

Dan itu terlihat lewat ketegasan Yesus untuk pergi ke tempat lain setelah membuat pelayanan kasih dan pewartaan di Kapernaum.

Banyak orang datang untuk berjumpa bahkan sampai mau menahan Yesus, tetapi Yesus tetap tegas untuk pergi ke tempat lain untuk membuat pelayanan di tempat lain.

Yesus mengajarkan kepada kita untuk selalu punya waktu sunyi untuk refleksi di tengah situasi pelayanan kita yang padat untuk kembali menyapa Allah dan memohon kekuatanNya.

Selain itu, untuk tidak membuat pelayanan eksklusif kepada kelompok atau pribadi tertentu saja, tetapi selalu terbuka untuk semua orang.

Karena memang kita semua terpanggil untuk tugas pelayanan kasih dan firman itu.

Yesus menjalankan semua itu karena tugas yang telah dipercayakan Bapa kepadaNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 6 September 2023, Semakin Beriman Harus Semakin Cinta Sesama

Dalam realitas hidup harian kita, kecenderungan manusiawi kita adalah kita terlalu gampang atau bahkan mencari nyaman dengan orang yang sama saja dalam tugas pewartaan firman dan pelayanan kasih.

Kecenderungan ini terlihat sebagai sebuah eksklusivisme karena kita hanya berfokus pada orang atau kelompok kecil orang saja dan lupa melakukan tugas itu kepada orang lain juga.

Lebih dari pada itu, kita juga cenderung untuk larut dalam begitu banyak aktivitas sehingga akhirnya kita lupa untuk “berdiam” di tempat yang sunyi untuk berefleksi agar bisa memperoleh kembali kekuatan Tuhan, tetapi terlebih untuk melihat kehendak Tuhan dalam diri dan karya kita.

Marilah kita semakin hari melihat kehendak Tuhan dalam diri kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 6 September 2023, Yesus Andalanku

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, dalam nama Yesus semua kita diselamatkan dan mendapat penebusan.

Kedua, selalu menyediakan waktu di antara kesibukan pelayanan untuk mencari “tempat sunyi” untuk berjumpa dengan Tuhan agar semakin hari kita semakin peka mengenal kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Ketiga, selalu menghindari eksklusivisme dalam pelayanan agar kita tetap merasa bebas dalam tugas pelayanan kita.

Teks Lengkap Bacaan 6 September 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 6 September 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 6 September 2023. (Dok. POS-KUPANG.COM)

Bacaan Pertama – Kolose 1:1-8

Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose:

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.

Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga.

Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.

Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia. Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm. 52:10.11

Refr. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sekarang dan selama-lamanya.

1. Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.

2. Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di hadapan orang-orang yang Kaukasihi.

Bait Pengantar Injil – Lukas 4:18-19

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.

Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina-dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.

Bacaan Injil – Lukas 4:38-44

Yesus menyembuh ibu mertua Simon

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia.

Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit.

Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.”

Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi.

Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.

Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved