Penjabat Gubernur NTT
Pengamat Soroti Viktor Laiskodat - Josef Nae Soi Akhiri Masa Jabatan Tanpa Pamit Masyarakat NTT
Masa jabatan Viktor Bungtilu Laiskodat - Josef Nae Soi ( Victory-Joss ) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT berakhir.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Masa jabatan Viktor Bungtilu Laiskodat - Josef Nae Soi ( Victory-Joss ) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT berakhir pada Selasa 5 September 2023.
Keduanya sudah lima tahun (2018-2023) memimpin Nusa Tenggara Timur.
Di hari terakhir Victory-Joss bertugas, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melantik Ayodhia GL Kalake sebagai Penjabat Gubernur NTT.
Ayodhia GL Kalake melaksanakan tugas selama satu tahun ke depan, hingga ada Gubernur NTT definitif.
Viktor Laiskodat - Josef Nae Soi mengakhiri masa jabatan tanpa 'acara pamitan' dengan masyarakat NTT.
Ucapan perpisahan juga tidak terlontar dari muluta Victory-Joss.
Hal ini dicermati Pengamat Politik dari Universitas Muhamadyah Kupang, Dr Ahmad Atang.
Baca juga: Hadiri Pelantikan Penjabat Gubernur NTT, Viktor Laiskodat Titipkan NTT
Ia mengatakan, seluruh masyarakat telah melepaskan Victory-Joss yang mengakhiri masa jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Menurut Ahmad Atang, selama lima tahun memimpin NTT, banyak hal yang telah dibuat dan harus juga diakui bahwa tidak semua program kerja terealisasi dengan baik.
"Hal ini wajar karena tidak ada kepemimpinan yang sempurna, kecuali Tuhan," ujarnya.

"Victory Joss dalam mengemban amanah rakyat selama lima tahun, tentu banyak suka, duka dan dinamika lokal yang cenderung tinggi, maka diujung jabatan sebagaimana mestinya harus ada pernyataan dari Gubernur dan Wakil Gubernur di akhir masa jabatan," tambahnya.
Namun demikian, lanjut Ahmad Atang, hingga saat ini tidak ada ucapan perpisahan dari Victory-Joss kepada rakyat NTT yang telah memilih mereka lima tahun lalu.
Baca juga: Pimpinan Agama Nilai Victory-Joss Berkontribusi Positif Bagi NTT
"Hal ini memang tidak diwajibkan, hanya saja bahwa kita punya budaya untuk saling memaafkan dan saling mendoakan. Budaya seperti ini biasa dikenal dengan istilah pamitan, apakah itu dengan masyarakat, tokoh agama dan birokrasi yang selama ini memberikan dukungan dalam memimpin NTT," katanya.
Dengan tidak adanya ungkapan perpisahan dari Victory-Joss, Ahmad Atang menyimpulkan tiga hal.
Pertama, selama lima tahun memimpin, tidak ada masalah dan semua berjalan secara harmonis, maka tidak perlu ada pamitan perpisahan.
Kedua, pamitan dalam mengakhiri masa jabatan tidak wajib, maka dipandang perlu tidak dilakukan.
Ketiga, Victory-Joss merasa tidak perlu pamitan karena boleh jadi masih ada peluang Victory-Joss menjadi gubernur dan wakil gubernur lagi untuk periode yang kedua pada Pilkada 2024 mendatang.
"Terlepas dari itu, hari ini selain melepaskan gubernur dan wakil gubernur, masyarakat NTT juga menyambut Pj Gubernur yang telah dilantik oleh Mendagri di Jakarta," katanya.
Baca juga: Jokowi Minta 9 Penjabat Gubernur Fokus Persiapan Pemilu 2024
"Oleh karena itu, kita patut mengucapkan selamat bertugas dan jadikan NTT sebagai rumah sendiri. Di tangan Pj Gubernur kita letakan nasib daerah ini dikelola selama satu tahun, semoga dengan waktu yang minimal dapat berbuat maksimal dengan meletakan landasan yang kuat untuk gubernur definitif mendatang," tambah Ahmad Atang.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Undana Kupang, Yohanes Jimmy Nami mengatakan, pernyataan Pamit bagi sebagian politisi memang sakral.
"Artinya, kalau pamit itu terucap mengandaikan secara politik berhenti untuk berinteraksi kembali. Sedangkan kita tahu mantan gubernur dan wagub ini sedang berjuang membangun relasi politik yang intens dengan masyarakat NTT melalui jalur caleg di dapilnya masing-masing," kata Yohanes Jimmy Nami.

Jika dilihat dari sudut etika politik, lanjut Yohanes Jimmy Nami, makna pamitan itu biasa saja sebenarnya. Ada lembaran politik yang harus tutup buku sebagai mantan gubernur dan wagub dengan segala plus minusnya.
Selanjutnya buka lembaran politik baru sebagai caleg dan mungkin saja ada lembaran politik berikut lagi untuk maju kembali dalam Pilgub 2024.
Baca juga: Sertijab Gubernur NTT ke Ayodhia Kalake, Viktor Laiskodat Beri Pesan Menyentuh
"Pamit sebagai ucapan terima kasih sudah berkolaborasi dengan birokrat dan stakeholder, masyarakat NTT, pamit sebagai permohonan dukungan untuk berkontestasi dilain kesempatan dengan ruang politik yang berbeda atau sama. Kita harapkan para elit politik lokal kita bisa menampilkan role model bagi peta politik lokal NTT," ujarnya.
Ia juga menaruh harapan kepada Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake.
"Kedepannya, kita harapkan Pj Gubernur bisa berkolaborasi dalam kerja jangka pendek ini, tidak cuma administratif saja tapi juga bisa melahirkan legacy yang monumental bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT," katanya.
"Bngun komunikasi yang baik dengan legislator, stakeholder, masyarakat NTT. Memastikan momentum Pemilu 2024 berjalan lancar dengan netralitas ASN, situasi sosial aman, ekonomi stabil, kendali inflasi, supply chance yang memadai kebutuhan masyarakat NTT, sertainovasi kebijakan antar daerah se NTT," tambah Yohanes Jimmy Nami. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.