Jepang Memperingati 100 Tahun Pembantaian Kanto 1923
Para pegiat berjuang untuk tetap menyoroti pembantaian etnis Korea, meskipun pemerintah tidak tertarik untuk menginterogasi sejarah kelam.
Walikota Tokyo Koike Yuriko dituduh mengambil sikap anti-Korea setelah gagal mengirimkan pesan pada acara peringatan tersebut untuk mengenang para korban asal Korea.
Acara tahunan ini telah diadakan di Tokyo sejak tahun 1974. Pada tahun pertama Koike menjabat, dia menyerahkan surat resmi yang menyatakan penyesalan atas kematian tersebut.
Namun sejak tahun 2017 Pemerintah Metropolitan Tokyo enggan memberikan dukungan formal terhadap acara tersebut.
Baca juga: Pasangan Lansia Tewas Setelah Terjebak Dalam Mobil di Jalan Liverpool yang Banjir
Terlebih lagi, tahun lalu pemerintah Tokyo melarang penayangan film yang menggambarkan genosida warga Korea kepada publik, sehingga memicu kritik bahwa pemerintah metropolitan melakukan kampanye sensor untuk menyangkal terjadinya pembantaian tersebut.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa diamnya pemerintah memberikan ruang bagi kelompok sayap kanan Jepang yang mengadakan protes anti-Korea pada peringatan pembantaian tersebut.
Mereka mengatakan kelompok sayap kanan diberi platform untuk menyebarkan narasi bahwa kekerasan terhadap etnis Korea adalah pembelaan diri.
Pada bulan Maret, sekelompok anggota parlemen dari partai berkuasa dan oposisi bersama-sama mengajukan rancangan undang-undang untuk mengklarifikasi kebenaran tentang sumber rumor anti-Korea dan cara pemerintah menangani kekerasan yang terjadi. Namun belum ada informasi baru yang muncul mengenai masalah ini.
(thediplomat.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.