Berita Nasional

Angka Inflasi di NTT diatas Rerata Nasional, Ini Penegasan Mendagri Tito Karnavian   

Mendagri Tito Karnavian memaparkan data sejumlah daerah yang memiliki angka inflasi tinggi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Seorang balita tampak sedang bermain di halaman Gedung Sasando yang menjadi Kantor Gubenrur NTT di Kupang, ibukota NTT. 

POS-KUPANG.COM, Jakarta – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi satu dari 10 provinsi dengan angka inflasi tinggi di Indonesia. Angka inflasi di daerah daerah tersebut masih berada di aras rata rata angka inflasi nasional.  

Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, pada Senin (4/9/2023), Mendagri Tito Karnavian memaparkan data sejumlah daerah yang memiliki angka inflasi tinggi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Di tingkat provinsi, beber Tito Karnavian, yakni Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Kepala BI NTT: TPID NTT Komitmen Kawal dan Kendalikan Inflasi dengan Terus Kolaborasi Aktif

Baca juga: Viktor Laiskodat Sebut Inflasi Berkaitan dengan Populasi dan Perilaku Manusia

Sementara di tingkat kabupaten yang inflasinya masih tinggi yakni Manokwari, Merauke, Mimika, Sumba Timur, Sumenep, Banggai, Jember, Sikka, Kotabaru, dan Belitung.

Selanjutnya di tingkat kota yakni Tual, Singkawang, Banjarmasin, Kotamobagu, Surabaya, Ternate, Baubau, Yogyakarta, Cirebon, dan Bogor.

Kondisi tersebut, Mendagri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) yang inflasinya di atas rerata nasional tersebut agar segera melakukan pengendalian.

Dia menegaskan, meski secara Year On Year rerata angka inflasi nasional pada Agustus 2023 masih terkendali sebesar 3,27 persen, kondisi di daerah masih cukup bervariasi.

“Data nasional Ini adalah agregat dari data-data semua daerah, dan Itu variatif semua daerah, tidak semuanya di bawah angka nasional, ada yang di atas angka nasional,” Jelas Mendagri Tito Karnavian sebagaimana dikutip dari laman kemendagri.go.id.

Baca juga: Mendagri Lantik 9 Penjabat Gubernur, Ayodhia GL Kalake Resmi Pimpin NTT

Karena itu, tegas Mendagri Tito Karnavian, Pemda yang inflasinya masih di atas rerata nasional agar dapat betul-betul mencari penyebabnya dan segera melakukan intervensi.

Mantan Kapolri itu mengatakan, tidak semua daerah memiliki permasalahan yang sama, sehingga upaya mencari penyebab persoalan tersebut perlu dilakukan masing-masing daerah.

Di lain sisi, Mendagri Tito Karnavian mengapresiasi Pemda baik provinsi maupun kabupaten/kota yang angka inflasinya tergolong rendah. Dirinya mengimbau agar capaian tersebut dapat terus dipertahankan.

Mendagri juga membeberkan sejumlah daerah yang angka inflasinya rendah, seperti di tingkat provinsi yakni Jambi, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Kepulauan Riau, Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan DKI Jakarta.

Kemudian di tingkat kabupaten, yakni Bungo, Aceh Barat, Mamuju, Indragiri Hilir, Bone, Tabalong, Sintang, Bulukumba, Kotawaringin Timur, dan Buleleng. Sementara di tingkat kota, yaitu Jambi, Gorontalo, Tanjungpinang, Manado, Banda Aceh, Gunungsitoli, Jayapura, Palu, Medan, dan Mataram.

Badan Pusat Statistik Provinsi NTT melaporkan pada bulan Agustus 2023, gabungan 3 kota inflasi di Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi mtm sebesar 0,86 persen dengan IHK sebesar 114,26.

"Kota Kupang mengalami deflasi mtm sebesar 0,98 persen, Kota Maumere mengalami Inflasi MtM sebesar 0,37 persen dan Kota Waingapu mengalami deflasi mtm sebesar 1,20 persen," kata Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, Demarce Sabuna dalam kenfrensi pers secara virtual, Jumat (1/9/2023).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved