Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 4 September 2023, Mengenal Yesus Lebih Dalam

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mengenal Yesus Lebih Dalam.

Editor: Agustinus Sape
Dok. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 4 September 2023 dengan judul Mengenal Yesus Lebih Dalam. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mengenal Yesus Lebih Dalam.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Tesalonika 4: 13-17a, dan bacaan Injil Lukas 4: 16-30.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Senin 4 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Setelah masa persiapan di padang gurun, Yesus kembali ke kampung halaman-Nya, Nazaret.

Berita tentang pelayanan-Nya sudah terdengar ke seantero penjuru Galilea.

Yesus sudah terkenal karena banyak mukjizat yang dikerjakanNya.

Ia menjadi sangat populer dan terkenal dan dengan sendirinya dicari-cari oleh banyak orang.

Mereka berbondong-bondong mengikutiNya.

Dia pun ke rumah ibadat dan mengajar di sana.

Pada momen itu Yesus menegaskan identitas-Nya sebagai Mesias.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 4 September 2023, Tuhan Tidak Tutup Mata

Predikat ini sesuai dengan nubuat Nabi Yesaya ratusan tahun sebelumnya.

Sebenarnya, para pendengarnya menyadari kuasa Yesus dalam setiap perkataan dan pengajaran-Nya.

Namun, mereka meragukan kemesiasan-Nya.

Alasannya, mereka mengetahui bahwa Yesus adalah anak Yusuf.

Itulah sebabnya mereka menuntut Yesus melakukan perbuatan hebat agar keraguan itu sirna.

Bukannya memenuhi harapan mereka, Yesus malah mengeluarkan teguran.

Bagi Yesus, mereka sama seperti orang Israel pada zaman Elia dan Elisa yang penuh keraguan.

Yesus membandingkan keraguan mereka dengan janda Sarfat dan Naaman, orang-orang kafir yang beriman kepada Allah.

Akibatnya, mereka pun marah karena teguran itu dan hendak membunuh-Nya.

Benarlah kata Yesus, "...sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya" (Lukas 4: 24).

Dalam catatan Alkitab, inilah kali terakhir Yesus pulang ke kampung halaman-Nya.

Orang-orang sekampung-Nya enggan mengakui Yesus sebagai Mesias.

Pasalnya, pengenalan mereka terhadap Yesus sangat dangkal, yaitu hanya sebagai anak Yusuf.

Meskipun mereka menyadari kuasa Yesus, tetapi mereka mengabaikannya.

Bahkan, mereka ingin mendikte Yesus agar melakukan seperti apa yang mereka mau.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023, Mengikuti Jejak PenderitaanNya

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Terkadang kita juga berlaku demikian, bukan? Kita menjadikan Yesus sesuai kehendak dan imajinasi kita.

Kita mau mengenal-Nya hanya sebatas keinginan.

Kita bertindak seolah-olah lebih besar daripada Dia. Jika saat ini kita bersikap demikian, mari bertobat!.

Kita merendahkan diri di hadapan Sang Mesias.

Kontemplasi

Kita boleh bertanya, “mengapa nazaret menolak Yesus?"

Pertama, karena kesombongan mereka. Kita lebih mudah terpukau dengan orang asing dan sering kita akan sedemikian sengit menolak salah seorang di antara kita kalau dia sukses. Bukankah Dia ini Anak Yusuf?

Kedua, karena egoisme mereka.

Mereka tidak mau kalau Yesus membuat mukjizat di tempat lain. Mereka tidak mau kalau Yesus memberi perhatian kepada bangsa lain.

Mereka khawatir bahwa kabar gembira akan semakin dikenal oleh orang-orang lain. Padahal mereka berharap agar kabar gembira hanya sebatas mereka.

Jika Yesus lahir dan hadir di kota Anda, di kampung Anda, apakah Anda menolak Dia? Atau reaksi Anda bagaimana?

Mari mengenal Yesus lebih dalam.

Doa
Tuhan Yesus, berikanlah kepadaku telinga yang mau dan mampu mendengar dan hati yang mau dan mampu mendengarkan sabda-Mu dalam Kitab Suci,sabda kasih-Mu dan sabda-Mu yang menyemangatiku. Datanglah, ya Tuhan
Yesus, dan ajarlah aku. Amin.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 2 September 2023, Hidup Tenang - Fokus - Kerja Keras

Sahabatku yang terkasih, Selamat hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 4 September 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 4 September 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 4 September 2023. (Dok. POS-KUPANG.COM)


Bacaan Pertama – Tesalonika 4:13-17a

“Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama Yesus”

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika:

Saudara-saudara, kami ingin agar kalian mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal dunia, supaya kalian jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus.

Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal.

Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari surga. Dan mereka yang telah meninggal dalam Kristus Yesus akan lebih dahulu bangkit.

Sesudah itu kita yang hidup dan masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Kristus di angkasa.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm. 96:1.3.4-5.11-12.13

Refr. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil.

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.

2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.

3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai.

4. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil – Lukas 4:18

Refr. Alleluya.

Roh Tuhan menyertai aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.

Bacaan Injil – Lukas 4:16-30

“Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya”

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;

dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”

Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”

Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” Maka berkatalah Ia kepada mereka: “Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri.

Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!” Dan kata-Nya lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.

Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.

Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.

Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.

Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved