Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023, Enyahlah Iblis

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Enyahlah Iblis.

|
Editor: Agustinus Sape
DOK. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 3 September 2023 dengan judul Enyahlah Iblis. 

Maka sebenarnya Santo Paulus mengajarkan kepada jemaat di Roma untuk “mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah.

Itulah ibadahmu yang sejati.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik 2 September 2023, The Power of Learning dan The Power of Growth Mindset

Bagi Paulus, ibadah yang sejati sebenarnya sebuah persembahan diri yang utuh kepada Allah melalui diri kita sendiri dan semua yang berkenan kepadaNya.

Paulus juga tahu betapa iblis juga berkarya dalam diri manusia maka nasihatnya juga adalah “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, mana yang baik, yang berkenan keapda Allah dan yang sempurna.”

Paulus sangat menekankan hal ini karena hanya dengan cara itulah kita dapat menolak yang jahat sebagai bentuk penolakan kita kepada Iblis yang setiap saat bisa mempengaruhi manusia dalam segala aspek kehidupan.

Penyerahan diri secara total kepada Allah adalah cara terbaik kita mampu membedakan mana kehendak Allah dan mana kehendak si jahat.

Karena apa yang dipikirkan oleh Allah selalu berbeda dengan yang dipikirkan oleh manusia yang telah dikuasai oleh si jahat.

Maka Yesus ketika membuat teguran kepada Petrus ketika Petrus menyatakan ketidaksetujuaannya Yesus harus menderita dan wafat kemudian bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga.

Realitas itu tidak bisa diterima oleh Petrus karena para rasul termasuk Petrus sudah mempunyai gagasan atau pandangan tentang Yesus adalah Guru yang mahakuasa dan yang dapat melakukan apa saja dan siap menjadi raja atas mereka.

Pandangan ini menjadi salah dan Yesus menegur Petrus karena Petrus melakukan hal itu karena semata dorongan si jahat yang telah merencanakan kejahatan termasuk atas diri Yesus sang Tuhan sendiri.

Yesus menegur Petrus, “Enyahlah Iblis” karena apa yang dipikirkan oleh manusia tidak sama dengan apa yang direncanakan oleh Tuhan sendiri.

Dalam konteks kita, ada banyak situasi atau keadaan yang tanpa kita sadari bahkan sampai pada hal-hal rohani atau spiritual.

Kita juga didorong bukan oleh kebenaran ilahi, tetapi oleh dorongan si jahat, iblis.

Kita bisa melakukan hal-hal baik dalam hidup kita, tetapi selalu memeriksa dengan teliti, apakah itu berasal dari Allah atau dari Iblis.

Semoga kita dimampukan oleh Roh Kudus untuk membedakan mana yang baik, yang benar dan mana yang buruk, mana yang jahat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved