Breaking News

Pilpres 2024

Partai Demokrat di Antara Dua Pilihan: Kalau Bukan Prabowo Berarti Ganjar Pranowo

Saat ini Partai Demokrat berada di antara dua pilihan yang berbeda terhadap kandidat presiden yang akan maju dan bertarung pada Pilpres 2024 mendatang

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
DUA PILIHAN – Partai Demokrat kini dihadapkan pada dua pilihan yakni antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Namun hingga kini baik Ketua Majelis Tinggi maupun Ketua Umum Partai Demokrat belum mengambil keputusan soal itu. 

Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.

Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat,  melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

"Ini sangat disesalkan. Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," kata Riefky.

Demokrat bahkan berencana melakukan evaluasi total dukungan mereka terhadap pencalonan Anies.

Baca juga: Partai Demokrat Sakit Hati Dikhianati Anies Baswedan

PKS Menyikapi dengan Tenang

Jika Partai Demokrat merasa dikhianati oleh Nasdem, reaksi berbeda ditunjukkan oleh PKS.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku partainya memilih berprasangka baik usai mencuatnya wacana duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Pilpres 2024.

PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengusung Anies sebagai bakal capres itu belum menentukan sikapnya.

"Husnuzan dulu saja, masih tahap awal," kata Mardani ditemui di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Palmerah, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023 malam.

Hal itu disampaikan Mardani usai ditanya soal Partai Demokrat yang meluapkan amarah mengetahui duet Anies-Cak Imin dengan menyebut Anies pengkhianat dalam KPP.

Mardani menambahkan, PKS dalam waktu dekat akan menjelaskan secara resmi sikapnya menanggapi wacana tersebut.

"Akan ada penjelasan detail tapi di DPP, bukan di sini. Saya acara dulu," sembari berjalan memasuki area BBJ.

Tak Butuh Demokrat dan PKS

Secara matematika, tanpa dukungan Partai Demokrat dan PKS, Nasdem dan PKB masih bisa mencalonkan duet Anies-Cak Imin.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved