Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 2 September 2023, Masing-masing Menurut Kesanggupannya
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Masing-masing Menurut Kesanggupannya.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Masing-masing Menurut Kesanggupannya.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Tesalonika 4: 9-11, dan bacaan Injil Markus 25: 14-30.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 2 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap orang memiliki kemampuan dan kesanggupan serta keterbatasan sendiri-sendiri.
Keterbatasan dan kamampuan kita sudah diberikan sejak kita dilahirkan. Allah memberikan itu sesuai takaran yang sudah ditetapkan bagi kita.
Namun pada saat yang sama, Allah juga menganugerahkan kepada kita kehendak bebas yang menjadikan kita manusia mau bertindak atau tidak, mau tetap dalam dosa atau mau berubah.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini kita disadarkan dalam terang kitab suci yang kita renungkan secara khusus di hari kedua bulan ini. Teks kitab suci yang sudah sangat familiar dengan kita dan terasa sangat indah dan dramatis serta hidup karena bersentuhan langsung dengan kehidupan sederhana harian kita.
Injil hari ini mengangat tema tentang talenta. Setiap kita diberi talenta atau bakat atau kesanggupan tertentu yang sudah diamanahkan kepada kita secara pribadi.
Yesus menggambarkan itu dalam pengajaranNya kepada para muridNya, “Hal kerajaan surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua talenta, dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.”
Menjadi menarik karena Yesus membuat perumpamaan Kerajaan Surga itu seperti seorang kaya yang memberikan hartanya untuk diolah oleh orang dan mendapatkan kembali hasil olahannya dengan apa yang sudah diberikan kepada masing-masing mereka. Orang itu kaya dan dia bisa memberikan mereka berapa saja yang mereka minta.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 31 Agustus 2023, Hidup dalam Kasih Tuhan
Dalam kisah ini, ada tiga orang saja. Masing-masing mendapatkan 5, 2 dan 1 talenta.
Nah supaya kita paham tentang hal ini, maka kita perlu tahu tentang talenta ini dalam perspektif kitab suci.
Ada 2 kemungkinan jawaban.
Pertama, 1 talenta yang disebutkan dalam Injil (Mat 24:14–20, Luk 19:22–27) adalah ukuran berat setara dengan 34 kilogram.
Jika dihubungkan dengan sistem pembayaran zaman itu yang menggunakan perak, maka satu talenta adalah 34 kilogram perak.
Harga perak per gram sekitar Rp 13.000/gram. Sehingga 1 talenta bernilai Rp 442 juta.
Kedua, dengan membandingkan dengan upah pekerja. Di masa Yesus, upah pekerja per hari adalah 1 denarius.
1 denarius adalah satu koin perak seberat 3,9 gram.
Jadi 1 talenta adalah setara dengan 23,9 tahun upah harian pekerja.
Asumsi menggunakan UMR Jakarta 2019 (cari yang tertinggi) sekitar Rp 3,9 juta/bulan, maka 1 talenta setara dengan 3,9 X 12 x 23,9 = Rp. 1,2 miliar. Ini konteksnya.
Maka kalau Tuan itu ketika kembali dan sangat marah terhadap hamba yang tidak mengelola uang 1 miliar itu karena dianggap membuang-buang modalnya.
Satu talenta itu bukan berarti kita dianggap sangat kecil, tetapi sebenarnya jumlahnya begitu besar untuk bisa dikembangkan.
Inilah yang mau ditekankan Yesus kepada kita. Tuhan sudah memberikan kepada kita sesuai kesanggupan kita, berarti Tuhan sudah sangat adil terhadap kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 1 September 2023, Tiga Cara Agar Tetap Sempurna dan Terbaik
Menjadi masalahnya adalah karena kita “tidak menjalankan” talenta kita.
Itu terjadi karena kita punya kehendak bebas.
Kehendak bebas itu kadang membuat kita menjadi salah membuat keputusan karena dipengaruhi ego diri kita sendiri.
Kalau kita membaca dalam teks tentang orang pertama yang menerima 5 talenta itu, “Segera pergilah hamba yang menerimma lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh lama lima talenta.”
Kitab suci mencatat bahwa setelah dia menerimma hamba itu “segera pergi…lalu ia menjalankan” talentanya.
Ungkapan “segera pergi dan menjalankan” mengandung sebuah gerakan kesadaran yang keluar dari dirinya sendiri dan menggerakkan dirinya untuk menjalankan talentanya.
Artinya dia segara pergi, sebuah sikap siap sedia untuk menjalankan satu misi dan melakukannya, bekerja dengan sebuah kesadaran. Maka dia mendapatkan laba itu kembali.
Sedangkan hamba yang mendapat satu talenta saja itu punya kesalahan terbesar adalah sudah mendapat satu talenta, tetapi tidak berbuat apa-apa sama sekali.
Bagaimana dengan kita? Kebanyakan kita cenderung untuk tetap diam dan tidak berbuat apa-apa seperti hamba itu karena timbul rasa iri kepada tuan dan hamba-hamba yang lainnya.
Kecemburuannya itu membuat dia menutup dirinya dan kemudian tidak menjalankan talenta itu.
Lalu mempersalahkan tuannya dan mencari pembenaran diri.
Itu sikap yang sering kita buat. Kita gampang sekali mempersalahkan orang lain dan membuat mekanisme pembelaan diri lalu kita menjadi tidak produktif, tetapi mematikan talenta dalam diri kita sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 1 September 2023, 5 Gadis Bodoh dan 5 Gadis Bijaksana
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, Allah itu adil dalam segala sesuatunya bagi kita.
Kedua, kita semua mendapatkan talenta sesuai kesanggupan kita.
Ketiga, membangun sebuah gerakan keluar dari diri dan siap berkarya bagi kita dan orang lain.
Teks Lengkap Bacaan 2 September 2023

Bacaan Pertama – 1 Tesalonika 4:9-11
“Kalian belajar kasih mengasihi dari Allah”
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika:
Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia.
Tetapi kami menasihati kalian, Saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya.
Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm. 98:1.7-8.9
Refr. Tuhan akan datang menghakimi para bangsa dengan adil.
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan Tuhan.
3. Sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bait Pengantar Injil – 2 Korintus 8:9
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
Bacaan Injil – Matius 25:14-30
“Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu”
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan memercayakan hartanya kepada mereka.
Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya.
Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya.
Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta.
Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta’.
Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku.
Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta’. Maka kata tuan itu kepadanya, “Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia!
Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’.
Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam.
Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya.
Sebab itu ambillah talenta itu daripadanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil.
Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.