Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 1 September 2023, Bukan Sekadar Pelita Berkelas
Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Tesalonika 4:1-8, dan bacaan Injil Matius 25:1-13
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Bukan Sekadar Pelita Berkelas.
RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Tesalonika 4:1-8, dan bacaan Injil Matius 25:1-13; (Pekan Biasa XXI, Beato Ghebre-Michael, St Giles).
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 1 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
"Tidak, jangan-jangan tidak cukup untuk kami dan untuk kalian..." Mat 25:9 (Ne forte non sufficiat nobis, et vobis).
INI bukan tanda tak ada rasa solider. Bukanlah perkara tidak ada citra 'sama rasa, senasib dan sepenanggungan.' Ini bukanlah ungkapan rasa hanya ingat kepentingan sendiri dari kelima gadis bijak itu. Lalu?
APA SAJA yang diperbuat oleh lima gadis tak bijak itu sehingga minyak, demi nyalanya pelita, tak mereka siapkan? Apakah mungkin hanya andalkan 'pelita tanpa bahan bakarnya?'
BISA saja kelima gadis tak bijak ini hanya andalkan tipe pelita berkelas mewah bukan sembarang. Namun, apa arti semuanya bila jelas-jelas bahan bakar, minyak itu tak dipersiapkan?
PELITA itu bernilai dalam kegelapan. Saat terangnya sungguh memberi harapan. Namun nyala cahaya itu tentu berangkat dari persediaan minyak yang meyakinkan dan tetap memberi pengharapan!
CAHAYA hidup kita tentu memudar. Semakin surut dan menuju senyap kegelapan. Sudah tak ada lagi 'persediaan minyak' dalam 'pelita batin dan hati kita.' Buli-buli jiwa telah meranggas.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 1 September 2023, Bawalah Pelita dan Minyak dalam Buli-buli
KITA bisa saja hidup sebatas tampilan asesoristik. Penuh kemasan segala pernak-pernik. Namun sebenarnya 'kita lagi gelap. Tak bercahaya. Tak tampakan sinar-sinar kehidupan yang semestinya.
LIMA gadis yang bijak kembali ingatkan gema hidup penuh kesiapan. Bahwa kita mesti bertahan penuh kesiagaan untuk tetap terbilang sebagai "orang dalam pada perjamuan nikah sang Mempelai."
KITA sekiranya tidak terbilang sebagai kelompok manusia penuh kesia-siaan. Yang hanya bersuara tanpa hasil "Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!' (Mat 25:11). Sebab, kata Tuan, "Aku tidak mengenal kalian" (Mat 25:12).
Mari kita kembali ke jalur kesiapsiagaan. Demi menyambut hadir dan datangNya Tuhan. Di hati hati dan di seluruh hidup kita.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 1 September 2023

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.