Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 1 September 2023, 5 Gadis Bodoh dan 5 Gadis Bijaksana

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul 5 Gadis Bodoh dan 5 Gadis Bijaksana.

Editor: Agustinus Sape
DOK. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 1 September 2023 dengan judul 5 Gadis Bodoh dan 5 Gadis Bijaksana. 

Dan supaya kita menjadi orang yang hidupnya berkenan kepada Allah menurut St. Paulus dalam bacaan pertama dan menjadi seorang bijaksana seperti perumpamaan Yesus tentang 5 wanita bodoh dan 5 wanita bijaksana.

Kisah tentang 5 wanita bodoh dan 5 wanita bijaksana ini menjadi sebuah ilustrasi bagaimana kita semua diberi kesempatan yang sama untuk menyambut “Pengantin” yang disamakan dengan Tuhan.

Setiap kita yang telah hidup di dunia ini mendapat konsekuensi logis tentang kesempatan untuk menyambut pengantin surgawi itu.

Dan Tuhan pun telah memberi kita semua kemampuan yang sama untuk menyambut sang pengantin itu yang dilambangkan dengan pelita.

Semua kita sama di hadapan Tuhan termasuk diberikan kemampuan-kemampuan yang sama.

Namun sebagai manusia, kita memiliki kelemahan dan keterbatasan yang juga menjadi bagian dari diri kita sebagai manusia.

Bagi mereka yang menyadari keterbatasan ini pasti akan berusaha mencari jalan keluarnya agar dia tetap siap menyambut Sang Pengantin itu saat Dia datang dengan “membawa juga dengan minyak di buli-bulinya”.

Ini hanya terjadi pada mereka yang secara sadar menyadari keterbatasannya dan mencari titik kebenaran lainnya untuk menopang kelemahan dan keterbatasan.

Dan itu hanya ada pada sumber kebenaran itu sendiri. Bagi mereka ini disebutkan Yesus sebagai orang yang bijaksana.

Namun terjadi juga bahwa ada orang yang sudah merasa diri sebagai orang yang diberkati karena diberi kesempatan yang luar biasa untuk menyambut “Sang Pengantin” lalu lupa bahwa dia masih manusia biasa yang bisa jatuh dalam dosa dan kesalahan karena tidak mampu menyadari keterbatasannya.

Ditambah lagi dengan ego dan kesombongan diri lalu menjadi lupa diri. Kesombongan akan membuat kesadaran kita menjadi turun ke titik nol dan kita dikuasai oleh “kebenaran palsu” yang membuat kita selalu merasa hebat dan benar di hadapan Tuhan apalagi sesama.

Maka kita hari diajarkan untuk tetap rendah hati dan selalu menempatkan kesadaran diri kita selalu lebih tinggi agar kita tidak dikuasai oleh kesombongan tetapi dikuasai oleh kebijaksanaan yang lahir dari Allah sendiri.

Kesadaran itulah yang memampukan kita untuk selalu mengarahkan diri kita kepada Allah, Sang Pengantin itu yang akan bisa datang kapan saja.

Dan kita pasti akan didapati selalu siap untuk menyambutNya kapan saja karena “pelita kesadaran” kita tetap bernyala karena selalu memiliki “minyak iman harap dan cinta” yang selalu terisi penuh di buli-buli hati kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 1 September 2023, Bersikap Antisipasi

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved