Data Terpilah Profil GEDSI Penting untuk Provinsi NTT

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu memiliki data Terpilah terkait Profil kesetaraan Gender Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) di NTT.

|
SCREENSHOT/POS KUPANG
LOKAKARYA PROFIL GEDSI - lokakarya sehari terkait Profil kesetaraan Gender Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) di NTT, Rabu (30/8) pagi. Lokakarya ini digelar oleh Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) bersama Bapelitbangda NTT dan lembaga terkait di Aston Hotel Kupang, secara ofline dan During. 

Dengan adanya analisis itu, bisa dilihat dampak kerugian yang dialami masyarakat kelompok rentan, lansia, perempuan, atau kelompok lainnya yang dapat mengalami kerugian atau dampak yang kurang menyenangkan.

"Karenanya kita perlu melihat dinamikanya dan bisa menentukan apa yang mesti diperhatikan untuk penanganannya," katanya.

Lebih lanjut John Leight mengatakan, dia melihat kelompok kepala rumah tangga perempuan lebih rentan dibandingkan laki laki di masyarakat tertentu. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor. Misalnya adanya kepercayaan, tradisi dan lainnya.

"Karenanya penting bagi kita utuk memahami pahami budaya ada aspek budaya yang patut kita lestarikan. Tapi ada juga yang harus diperhatikan lebih lanjut untuk pastikan adanya tatanan yang lebih baik," saran John Leigh.

John Leigh mengaku pernah melihat fakta beberapa tahun lalu saat dia berkunjung ke NTT.  "Saat program kesehatan bagi ibu hamil, saya lihat ada beberapa ibu hamil yang harus terpaksa ke lapanagan, di tengah panas dan ada kondisi lainnya. Tentu hal ini tidak memberikan dukungan kesehatan bagi ibu hamil. Karenanya penting sekali melakukan kerjasama dengan pemuka agama, masyarakat untuk mendorong kepentingan diri sendiri dan kesehatan pribadi.

Menurut John Leigh, analisa dalam lokakarya itu adalah analisa yang penting dan detail. Karenanya, pihak terkait harus mempertimbangkan hasil analisis. "Dan jika ada perencanaan, kita pikirkan juga hasil dari analisis ini. Sehingga semua laporan masyarakat dapat memperolah akses yang baik di bidang kesehatan," kata John Leigh.

Dengan demikian, setiap orang dapat melindungi diri dari dampak buruk bagi kesehatan. "Masyarakat memiliki banyak perbedaan karena itu perlu disesuaikan dengan apa yang kita lakukan bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saya harapkan Pak Alfons dari Bapelitbanda NTT bisa mendukung. Semoga analisis ini bisa membantu dan berguna bagi Bapak," harap John Leigh.

 

Bekerja dengan Baik

Kepala Badan Perencanan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) NTT, Alfonsus Theodorus mengatakan, profil GEDSI adalah langkah cerdas untuk mengatasi masalah di NTT. Menurut Alfonsus Theodorus, Bappeda NTT sangat serius menangani persoalan masyarakat di NTT.

Di sektor perencanaan, kata Alfonsus Theodorus, keterlibatan pihak terkait perlu dilakukan.

Dr. Ir.Alfonsus Theodorus, MT,
Dr. Ir.Alfonsus Theodorus, MT, (Pos Kupang.com, Ferry Ndoen)


"Kita bicara serius untuk bisa menyukseskan program ini. Dan hal ini juga bagian dari kolaborasi yang baik dengan AIHSP. Pendataan kita lakukan dengan baik sehingga akhirnya kehadiaran AIHSP di NTT dengan langkah yang sudah dilakukan, betul-betul bisa menjawab seluruh kebutuhan daerah," harapnya.

Menurut Alfonsus Theodorus, lokakarya ini menjadi bagian untuk mendapatkan hasil terbaik guna mengumpulkan data untuk menyusun profil GEDSI. Apalagi dalam lokakarya ini telah melibatkan Garamin, difabel sehingga mampu menyelesaikan persoalan di NTT bisa diselesaikan dengan cepat.

"Selesaikan dengan cepat. Yang sulit dicegah adalah waktu. Bekerja dengan baik, kolaborasi dengan baik sehingga hasilnya akan baik," optimis Alfonsus Theodorus. (vel)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved