Berita Nasional
Manuver Politik Nasional dari NTT Sebelum Muncul Baliho Prabowo - Gibran di Labuan Bajo
Publik nasional dihebohkan dengan munculnya baliho Prabowo - Gibran di Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur
POS-KUPANG.COM - Publik nasional dihebohkan dengan munculnya baliho Prabowo - Gibran di Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur akhir pekan kemarin.
Baliho berukuran besar yang terpasang pada papan iklan tepat di perempatan jalan menuju Bandara Komodo, dekat traffic light kota Labuan Bajo itu menampilkan wajah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atau Prabowo - Gibran dengan latar belakang bendera merah putih.
Tampak dalam baliho, Prabowo mengenakan setelan jas hitam dengan dalaman putih dan paduan dasi merah, sementara Gibran mengenakan hem seperti baju koko berwarna putih. Keduanya tampak seragam mengenakan peci warna hitam.
Baca juga: Masyarakat NTT Diklaim Dukung Prabowo - Gibran Usai Baliho Raksasan Muncul di Labuan Bajo
Baca juga: Baliho Prabowo - Gibran Muncul Lagi pada Tempat Berbeda di Labuan Bajo, Warga: Dipasang 2 Hari Lalu
Adapun pada bagian setangah bagian bawah gambar Prabowo - Gibran tertulis “Masyarakat NTT Mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presdien dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden”.
Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) pun diklaim mendukung duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berdasarkan baliho yang tidak menyertakan nama dan logo organiasi atau lembaga yang memasangnya itu.
Manuver dari NTT
Kemunculan baliho itu bersamaan dengan suara suara yang mendorong Gibran Rakbuming Raka untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Prabowo Subianto.
Elit partai pengusung Prabowo menyebut nama Gibran masuk dalam pembahasan sebagai kandidat Cawapres untuk mendampingi Prabowo. Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengakui nama Wali Kota Solo itu masuk dalam pembahasan kandidat cawapres, yang diusulkan internal Partai Golkar.
Sementara itu, saat ini pun sedang berlangsung uji materi terkait usia minimal peserta Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Oleh karena itu, pengamat menilai ada pertalian atau rencana besar untuk meloloskan Gibran yang baru berusia 35 tahun agar bisa ikut Pilpres 2024.
Baliho Prabowo - Gibran di NTT itu menjadi baliho raksasa yang pertama dipasang di ruang publik pasca kasak kusuk dukungan untuk Gibran menjadi Cawapres.
Namun, manuver politik dengan memasang baliho itu itu bukan yang pertama di NTT. Sebelumnya, NTT juga telah menginisiasi referendum konstitusi untuk masa jabatan Presiden RI pada medio 2022 lalu.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie: Mas Gibran Keren
Adapun elemen masyarakat NTT menginisiasi Referendum Konstitusi mengenai Periodesasi Jabatan Presiden. Komite Penyelenggara Referendum Konstitusi Provinsi NTT sampai menghasilkan naskah deklarasi jajak pendapat periodesasi jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga periode.
Naskah deklarasi jajak pendapat periodesasi jabatan presiden itu diserahkan Ketua Komite Penyelenggara Referendum Konstitusi Provinsi NTT Pius Rengka kepada Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di lobi Kantor Gubernur NTT, Selasa 19 Juli 2022 siang.
Saat itu, Ketua Komite Penyelenggara Referendum Konstitusi Provinsi NTT Pius Rengka menyebut alasan masyarakat NTT mendukung Presiden Jokowi tiga periode karena berhasil mengangkat wajah bangsa Indonesia di mata dunia.
Masyarakat NTT, sebut dia, juga menilai Presiden Jokowi mampu melakukan pembangunan secara berkeadilan sosial, dan merata di Indonesia.
Selanjutnya Musyawarah Rakyat Indonesia atau Musra Indonesia ke 10 di NTT juga menginginkan presiden Jokowi kembali memimpin untuk periode ketiga. Musra itu digelar kelompok relawan Jokowi pada Sabtu, 17 Desember 2022 di Taman Budaya Gerson Poyck, Kota Kupang
Gibran Tidak Tahu Soal Baliho
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak tahu-menahu soal adanya baliho Prabowo - Gibran yang dipasang di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu bahkan meminta untuk ditanyakan langsung kepada para pemasang saat dirinya dikonfirmasi.
"Takono sik masang baliho ya (tanyakan yang memasang baliho ya)," kata Gibran dikutip dari Kompas.com, Senin (28/8/2023).
Tak hanya itu, Gibran yang kian digadang-gadang menjadi Cawapres 2024 juga mengaku tak tahu soal kemunculan banyaknya relawan yang mendukung dirinya di sejumlah daerah. Ia menegaskan, tidak pernah mengarahkan relawan melakukan deklarasi.
"Aku ra mudeng (saya tidak tahu). Aku kan ora mengikuti (saya kan tidak mengikuti). Takono (tanya) relawan itu ya, aku ora mengarahkan juga," ungkap dia.
Gibran bahkan mengatakan bahwa baliho yang terpasang di Labuan Bajo NTT itu belum berizin. Sementara itu, dia mengingatkan agar siapapun yang memasang fotonya harus meminta izin dirinya lebih dahulu.
"Kemarin sudah berkoordinasi. Terutama yang di Labuan Bajo itu kan juga belum berizin. Ya nanti ditindaklanjuti, juga izin ke saya ya masang foto saya. Setahu saya baru satu itu (Labuan Bajo)," kata Gibran.
Gerindra Sebut Relawan Jokowi
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Manggarai Barat Yosep Suhardi yang dikonfirmasi terpisah menyebut bahwa baliho tersebut tidak dipasang oleh pihaknya. baliho Prabowo - Gibran itu dipasang relawan Jokowi.
"Informasi yang kami dapat dari berbagai sumber bahwa baliho itu dipasang oleh relawan dan simpatisan Jokowi. Baliho tersebut dipasang sekitar 3 hari yang lalu," kata Yosep, Senin.
Menurut Yosep, kemunculan baliho itu adalah hal yang wajar dalam politik. Apalagi usulan menduetkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 sering berhembus akhir-akhir ini.
"Dalam politik ini kan tidak ada yang tidak mungkin. Bisa saja nanti ini jadi berpasangan," kata Yosep.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Manggarai Barat Darius Angkur tak banyak berkomentar menanggapi baliho tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa pihaknya menunggu instruksi DPP Partai.
"Kami tunggu instruksi DPP Partai," imbuh Darius.
Sebelumnya, Gibran memang digadang-gadang akan menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo di Pilpres 2024. Duet ini mencuat, di tengah munculnya gugatan usia minimal menjadi cawapres.
Selain dikaitkan dengan Prabowo, Gibran juga disebut-sebut sebagai bacawapres Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.