Berita Kabupaten Kupang
Bupati Kupang Dan Pemerintah Otsus Oekusi-Ambenu Ajak Masyarakat Perbatasan Tangkal Penyakit Menular
Kata dia, meskipun Malaria belum menjadi ancaman serius namun kedepan dalam percepatan pembangunan tidak menutup kemungkinan bisa ada penyakit tersebu
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Bupati Kupang Korinus Masneno mengatakan tren penyakit menular seperti malaria, HIV-AIDS, dan TBC di wilayah perbatasan RI-RDTL khususnya di Kecamatan Amfoang Timur belum banyak bahkan tidak kelihatan.
Korinus menyampaikan hal itu saat Pemerintah Repulik Democratic Timor Leste (RDTL) Otoritas Administrasi Khusus Oekusi-Ambenu dan Pemerintah NKRI khususnya Kabupaten Kupang melakukan kerjasama penyuluhan kesehatan mencegah penyakit menular di wilayah perbatasan, Selasa 29 Agustus 2023 di Puskesmas Oepoli.
"Kita hadir disini Kemanusian satu rumpun dan punya hati agar masyarakat punya kesehatan makin baik dari hari ke hari, di Kabupaten kupang hanya 0,012 per seribu penduduk tertular malaria, kalau AIDS sangat jarang. Juga penanganan TBC sudah dilakukan sejak lama dan itu gratis," paparnya.
Baca juga: Kapolda NTT Imbau Warga Oepoli Jaga Hubungan Baik dengan Masyarakat Timor Leste
Namun dia mengajak seluruh masyarakat wilauah perbatasan agar bergadengan tangan bersama-sama meningkatkan kesehatan hidup masyarakat di wilayah perbatasan ini.
"Penyakit itu tidak kenal batas waktu dan teritori, dimana saja bisa terjadi, tugas utana kita melakukan pencegahan sediri mungkin. Namun yang perlu ditekankan prosedurnya perlu diperhatikan sehingga tidak menimbulkan masalah," tambahnya.
Wakil Presidente Otorita Oekusi-Ambenu urusan sosial Maximiliano Neno menambahkan adanya kegiatan ini memeprerat kerjasama RDTL-NKRI khsusunya Daerah Otsus Oekusi-Ambenu dan Kabupaten Kupang.
Baca juga: PLN Berhasil Pulihkan Kelistrikan Amfoang Timur 100 Persen Pasca Gangguan Cuaca Buruk
Kata dia, meskipun Malaria belum menjadi ancaman serius namun kedepan dalam percepatan pembangunan tidak menutup kemungkinan bisa ada penyakit tersebut.
Penyuluhan serta berbahai kegiatan kemanusiaan di wilayah perbatasan ini tujuannya untuk mengendalikan laju penyakit menular yang belakangan meningkat karena akibat percepatan pembangunan.
"Kegiatan ini sangat penting dan menguntunhkan kedua negara bahkan melindungi kesehatan kedua negara dengan tujuan utama satu pulau dua negara yang aman bebas dan sehat," katanya.
Dirinya berharap kegiatan ini berlesinambunhan di masa mendatang secara bergantian di RDTL dan NKRI dalam menyadarkan masyarakat melakukan perilaku hidup sehat. (ary)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.