Dekatkan Pelayanan Pendidikan Linus Lusi Letakkan Batu Pertama SMA Negeri Restorasi Doreng

POS-KUPANG.COM, MAUMERE – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi mewakili Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, meletakkkan batu pertama pembangunan SMA Negeri Restorasi Doreng (SMANRED) di Kampung Edat, Desa Wogalirit, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Selasa, 29 Agustus 2023.

 Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMANRED sudah  berlangsung tiga tahun sejak mengantongi izin operasional dan berlangsung di gedung darurat. Setelah melalui perjuangan yang panjang, sekolah ini mendapat alokasi dana Rp 2,02  miliar untuk pembangunan gedung permanen.

Acara ini diawali dengan penyambutan rombongan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan dan Wakil Bupati Sikka di depan halaman sekolah dengan sapaan adat dan huler wair (percikan air kelapa muda,red) diikuti dengan pengalungan selendang. Selanjutnya para pejabat dan tokoh diarak dengan tarian papak diiringi gong waning menuju lokasi acara peletakan batu pertama.

Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sikka,  Germanus Goleng, Kepala Inspektorat Kabupaten Sikka,  Servas Sewar, Anggota DPRD Sikka,  Philip Fransiskus, Korwas Dikmen NTT Kabupaten Sikka,  Mikael Maran, Pengawas Anjelbertus Manyus, Camat Doreng,  Servasius Ignasius dan jajaran kepala desa se-kecamatan doreng, mantan camat Doreng,  Polikarpus Manase Wodon dan Lambertus Keytimu, para pastor dari Paroki Kloangpopot dan Paroki Habibola, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Ketua Panitia,  Marselis Lusy dan Sekretaris,   Yani Iku, Kepala Sekolah Yulius Juang dan para guru, orang tua siswa serta ratusan siswa SMANRED.

Baca juga: Masuk Kantor Pukul 05.30 Wita, ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Bawa Anak

Dalam sambutannya Linus Lusi mengatakan,  pemerintah provinsi dalam periode kepemimpinan Gubernur Viktor B.Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi selama 5 tahun terakhir telah mendirikan 150 sekolah baru.

Dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Selasa, 29 Agustus 2023, komitmen mendirikan sekolah baru,  termasuk SMANRED menjadi urgen karena angka putus sekolah di Provinsi NTT sebagaimana rilis BPS di Kementerian Pendidikan RI mencapai 2 persen. Sebuah angka yang sangat besar ditengah kempetisi kehidupan yang makin kompleks. Selain itu kemampuan baca literasi dan numerasi anak-anak NTT juga belum berada pada zona nyaman.

Pendekatan pelayanan dan fasilitas pendidikan termasuk hadirnya sekolah baru yang dilengkapi dengan sarana prasarana memadai, kata Linus,  menjadi sebuah kebutuhan untuk memudahkan jangkauan semua orang tua dan anak-anak calon peserta didik serta menyiapkan SDM anak-anak dalam menatap masa depan.

Sekolah itu juga, kata Linus, didirikan untuk merawat cita-cita para siswa - generasi muda Kecamatan Doreng. Anak-anak harus dididik agar bisa mengelola potensi unggulan daerah yang ada di semua sektor,  baik pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kelautan, pariwisata dan sektor wirausaha lain dengan profesional untuk hidup dan jadi kebanggaan daerah, Kabupaten Sikka dan Provinsi NTT sesuai visi misi pembangunan daerah.

Baca juga: Siswa Aniaya Guru di Kelas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Evaluasi Pembelajaran di Kelas 

Linus meminta dukungan semua pihak,  termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka, pada guru  SD dan SMP se-Kecamatan Doreng dan sekitarnya, para pemuda dan masyarakat agar sekolah ini makin maju dari waktu ke waktu, tidak saja dari kuantitas siswa tapi juga kualitas.

Dukungan juga sangat diharapkan dari Gubenrur Viktor Laiskodat dan Ketua Tim Penggerak PKK,  Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, anggota DPRD NTT Dapil Sikka antara lain,  Emanuel  Kolfidus, Roby Tulus, Leonardus  Lelo dan Elpi Parera, Bupati dan Wakil Bupati Sikka serta semua pejabat tingkat kabupaten hingga pemerintah desa dan dusun,RT/RW sehingga SMANRED bisa jadi sekolah yang berkualitas unggul.

Linus juga memuji langkah Panitia Pendirian SMANRED yang dipimpin Marselis Lusi dan kawan-kawan.“Mereka menunjukkan sebuah totalitas dalam perjuangan, karena sejatinya totalitas dalam sebuah kehidupan dimulai dengan pertarungan ide dan gagasan, tanpa ide dan gagasan atau hanya bisa berdiam di tempat maka sesungguhnya kita mati,”kata Linus.

Menjawab semangat panitia pendirian yang mengikuti semua prosedur baku yang ditetapkan pemerintah,  maka Pemrov NTT meresponnya dengan menetapkan Yulius Juang,S.Pd sebagai kepala sekolah SMANRED yang diharapkan lebih total berjuang untuk membangun kampung halamannya.

Baca juga: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Apresiasi Pos Kupang Adakan English Speech Competition

“Karena hanya putra asli Doreng yang bisa merasa nyaman, bisa tidur di kampung, menyatu dengan masyarakat dan familiar dengan kehidupan harian warga lokal dengan demikian bisa mengajak masyarakat sehati juga dalam membangun sekolah ini. Ketika saya tanya pak Korwas maka dapatlah pak Yulius dan hari ini dia bekerja sangat baik dengan semua pihak,  termasuk panitia pendirian sehingga meskipun dinamikanya panjang tapi akihirnya bisa dimulai juga pembangunan sekolah ini,” kata Linus.

Linus berharap dengan hadirnya gedung permanen SMAN Restorasi Doreng semakin memotivasi para siswa untuk belajar, para guru dan pegawai juga orang tua dan masyarakat setempat untuk menyekolahkan anak-anak di tempat yang dekat dengan biaya yang murah,  namun tetap berkualitas unggul.

Anggaran Rp 2, 02 miliar tahun ini diluncurkan untuk dibangun 3 ruang kelas baru, ruang guru, fasilitas dasar MCK yang akan diisi dengan perabot dan meubelernya. Diharapkan SMANRED bisa menjadi laboratorium mencerdaskan anak-anak bangsa di daerah itu.