Pilpres 2024

DPW PSI Se-Indonesia Sepakat Tarik Dukungan dari Ganjar, Ade Armando: Kami Nggak di Blok Prabowo

Dewan Pimpinan Wilayah PSI se-Indonesia sepakat menarik dukungan pencapresan dari Ganjar Pranowo pada momen Pilpres 2024 mendatang.

Editor: Frans Krowin
Istimewa
NON BLOK - DPW PSI se-Indonesia memilih bersikap non blok dalam Pilpres 2024. Tidak mendukung Ganjar Pranowo juga tidak berada di blok Prabowo Subianto. PSI memilih menjomblo. Hal ini juga disampaikan Ade Armando, kader SPI yang adalah pegiat media sosial. 

Mendengar pertanyaan itu, semua kader PSI pun spontan menjawab "jomblo". Grace lantas menanyakan lagi kesiapan PSI jika harus memilih menjoblo pada Pilpres 2024.

Grace pun membeberkan hasil muswayarah dengan DPW PSI. Dalam musyawarah tersebut, katanya, DPW PSI se-Indonesia berbicara mengenai arah dukungan capres-cawapres pilihan PSI.

"Pertama, meminta kepada DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bacapres yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Pak Jokowi," kata Grace.

"Kami meminta kepada DPP untuk 'ojo kesusu' dan terus mencermati dinamika politik yang berkembang, termasuk komitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi agar dipegang teguh dalam keputusan yang menyangkut masa depan bangsa," ujarnya lagi.

Kedua, PSI diminta untuk memutuskan capres dengan sangat mempertimbangkan faktor siapa cawapres yang akan mendampinginya.

Sebab, perlu dicermati bersama-sama semua dinamika politik yang ada, termasuk proses judicial review ke Mahkamah Konstitusi mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden yang sedang diajukan.

"Bila MK mengabulkan uji materi LBH PSI dan ada kandidat, anak muda berusia minimal 35 tahun yang memiliki kapasitas dan kapabilittas sebagai calon wakil presiden, maka selayaknya lah DPP PSI memberikan dukungan kepada kandidat calon wakil presiden tersebut," katanya.

Ketiga, dalam musyawarah DPW PSI se-Indonesia, terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa yang layak didukung sebagai bakal capres 2024.

Dalam musyawarah, ada yang menginginkan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga tetap menjomblo saja.

"Keempat, adalah fakta tak terbantahkan bahwa sembilan tahun pemerintahan Jokowi sudah menempatkan Indonesia di rel yang benar menjadi negara yang dihormati dalam pergaulan internasional."

"Makanya kami menegaskan kembali, bahwa kriteria utama dalam memilih capres dan cawapres adalah figur yang benar-benar bisa melanjutkan semua yang sudah dibangun dan dikerjakan oleh Presiden Jokowi," ujar Grace.

"Indonesia tidak boleh mundur ke belakang karena salah dalam memilih Presiden. Tidak ada pilihan lain selain maju bersama capres dan cawapres yang berkomitmen melanjutkan program Presiden Jokowi. Jokowisme dalam nilai dan tindakan," katanya lagi.

Baca juga: Meski Terang-terangan Dukung Prabowo Subianto, PDIP Beri Ampun ke Budiman Sudjatmiko

Dengan demikian, Grace mengatakan, PSI menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai dukungan kepada bakal capres 2024 dikembalikan kepada Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Pusat PSI.

Dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI itu juga dihadiri politisi PDIP Gibran Rakabuming Raka dan Budiman Sudjatmiko serta putri Gus Dur Yenny Wahid.

Mereka hadir menjadi nara sumber dalam talkshow yang digelar di acara tersebut. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved