Pilpres 2024

DPW PSI Se-Indonesia Sepakat Tarik Dukungan dari Ganjar, Ade Armando: Kami Nggak di Blok Prabowo

Dewan Pimpinan Wilayah PSI se-Indonesia sepakat menarik dukungan pencapresan dari Ganjar Pranowo pada momen Pilpres 2024 mendatang.

Editor: Frans Krowin
Istimewa
NON BLOK - DPW PSI se-Indonesia memilih bersikap non blok dalam Pilpres 2024. Tidak mendukung Ganjar Pranowo juga tidak berada di blok Prabowo Subianto. PSI memilih menjomblo. Hal ini juga disampaikan Ade Armando, kader SPI yang adalah pegiat media sosial. 

POS-KUPANG.COM - Dewan Pimpinan Wilayah PSI se-Indonesia sepakat menarik dukungan pencapresan dari Ganjar Pranowo pada momen Pilpres 2024 mendatang.

Meski demikian bukan berarti PSI langsung mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto yang juga bakal maju dan bertarung pada momen pesta demokrasi pada Pilpres 2024.

Yang akan dilakukan PSI ke depan, adalah mengusung figur capres dan cawapres yang visi dan misinya sejalan dengan yang dilakukan Presiden Jokowi selama ini.

Keputusan PSI tersebut merupakan hasil dari Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI yang dilaksanakan di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023 malam.

Dalam keputusannya PSI memastikan memilih sosok yang bisa membawa Indonesia Maju, sebagaimana yang dilakukan Presiden Jokowi selama 9 tahun memimpin Indonesia.

Terhadap fakta tersebut, Pegiat Media Sosial, Ade Armando mengatakan bahwa apa yang dilakukan PSI mengikuti gaya Bung Karno ketika memprakarsai gerakan non blok, saat perang dingin antara blok barat dan timut.

"Kami Non Blok! PSI ikut gaya Bung Karno dulu: Non Blok. Nggak Blok Prabowo. Nggak Blok Ganjar," kata Ade di akun Twitternya @adearmando61, Rabu 23 Agustus 2023.

Dikatakannya, bahwa saat ini pimpinan DPW PSI telah sepakat dan memutuskan bahwa Partai Solidaritas Indonesia tidak memutuskan dulu calon presiden yang akan didukung.

Keputusan itu, katanya merupakan hasil dari kesepakatan DPW PSI se-Indonesia. "Jadi semua pimpinan DPW PSI dari 36 provinsi sepakat PSI tidak memutuskan dulu calon presiden yang akan didukung. Keren!," ujar Ade.

Ade Armado pun setuju dengan keputusan partainya tersebut. "Saya setuju dengan sikap PSI. Untuk sementara menjomblo aja dulu. Netral adalah pilihan," tulis Ade Armando di akun Instagramnya @adearmando_official.

Dia menyebutkan, keputusan itu bisa juga diartikan sebagai PSI dukung Ganjar dan dukung Prabowo. "Kami nggak dukung satu blok saja ya. Kami dukung dua2nya," kata Ade.

Untuk diketahui, PSI resmi membatalkan dukungannya kepada capres PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo. Keputusan ini diambil dari hasil Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023 malam.

Saat itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menanyakan kepada kader PSI yang hadir, ke mana arah dukungan mereka di Pilpres 2024?

Baca juga: Semakin Besar Peluang Erick Thohir Dampingi Prabowo Subianto, Begini Penjelasan Peneliti LSI

Ia juga bertanya apakah PSI harus tetap komitmen pada keputusan Rembuk Rakyat atau tidak. Keputusan Rembuk Rakyat itu diambil pada Oktober 2022 lalu. Saat itu, PSI mendeklarasikan dukungan ke Ganjar Pranowo-Yenny Wahid.

"Banyak yang bertanya, arah PSI ini akan ke mana? Apakah kita akan kembali dengan opsi hasil Rembuk Rakyat?," tanya Grace Natalie.

Ia juga kembali bertanya, "Apakah kita akan semakin mesra dengan yang baru? Atau kita akan memilih opsi ketiga: tetap melajang alias jomblo? Kalian pilih yang mana?" tanya Grace dalam sambutannya.

Mendengar pertanyaan itu, semua kader PSI pun spontan menjawab "jomblo". Grace lantas menanyakan lagi kesiapan PSI jika harus memilih menjoblo pada Pilpres 2024.

Grace pun membeberkan hasil muswayarah dengan DPW PSI. Dalam musyawarah tersebut, katanya, DPW PSI se-Indonesia berbicara mengenai arah dukungan capres-cawapres pilihan PSI.

"Pertama, meminta kepada DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bacapres yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Pak Jokowi," kata Grace.

"Kami meminta kepada DPP untuk 'ojo kesusu' dan terus mencermati dinamika politik yang berkembang, termasuk komitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi agar dipegang teguh dalam keputusan yang menyangkut masa depan bangsa," ujarnya lagi.

Kedua, PSI diminta untuk memutuskan capres dengan sangat mempertimbangkan faktor siapa cawapres yang akan mendampinginya.

Sebab, perlu dicermati bersama-sama semua dinamika politik yang ada, termasuk proses judicial review ke Mahkamah Konstitusi mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden yang sedang diajukan.

"Bila MK mengabulkan uji materi LBH PSI dan ada kandidat, anak muda berusia minimal 35 tahun yang memiliki kapasitas dan kapabilittas sebagai calon wakil presiden, maka selayaknya lah DPP PSI memberikan dukungan kepada kandidat calon wakil presiden tersebut," katanya.

Ketiga, dalam musyawarah DPW PSI se-Indonesia, terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa yang layak didukung sebagai bakal capres 2024.

Dalam musyawarah, ada yang menginginkan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga tetap menjomblo saja.

"Keempat, adalah fakta tak terbantahkan bahwa sembilan tahun pemerintahan Jokowi sudah menempatkan Indonesia di rel yang benar menjadi negara yang dihormati dalam pergaulan internasional."

"Makanya kami menegaskan kembali, bahwa kriteria utama dalam memilih capres dan cawapres adalah figur yang benar-benar bisa melanjutkan semua yang sudah dibangun dan dikerjakan oleh Presiden Jokowi," ujar Grace.

"Indonesia tidak boleh mundur ke belakang karena salah dalam memilih Presiden. Tidak ada pilihan lain selain maju bersama capres dan cawapres yang berkomitmen melanjutkan program Presiden Jokowi. Jokowisme dalam nilai dan tindakan," katanya lagi.

Baca juga: Meski Terang-terangan Dukung Prabowo Subianto, PDIP Beri Ampun ke Budiman Sudjatmiko

Dengan demikian, Grace mengatakan, PSI menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai dukungan kepada bakal capres 2024 dikembalikan kepada Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Pusat PSI.

Dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI itu juga dihadiri politisi PDIP Gibran Rakabuming Raka dan Budiman Sudjatmiko serta putri Gus Dur Yenny Wahid.

Mereka hadir menjadi nara sumber dalam talkshow yang digelar di acara tersebut. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved