Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 22 Agustus 2023, Apakah yang Akan Kami Peroleh?
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Apakah yang Akan Kami Peroleh?
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Apakah yang Akan Kami Peroleh?
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Hakim-hakim 6: 11-24a, dan bacaan Injil Matius 19: 23-30; Peringatan Santa Perawan Maria Ratu.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 22 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap kita pasti menginginkan hadiah atau pemberian atau bahkan berkat dalam hidup kita.
Ketika kita sudah melakukan satu tugas atau pekerjaan kita kadang-kadang menginginkan satu imbalan yang sepadan dengan apa yang kita kerjakan sebagai satu bentuk apresiasi terhadap hasil kerja kita.
Menjadi sebuah masalah ketika kita meminta lebih dari apa yang sudah kita kerjakan atau tidak sesuai dengan perjanjiannya.
Namun yang terpenting ialah bahwa kita sebagai manusia selalu mempunyai kecenderungan untuk meminta “jatah” dari apa yang sudah dikerjakan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 22 Agustus 2023, Sukar Sekali Orang Kaya Masuk Surga
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah Gideon yang dipilih oleh Allah menjadi penolong bagi bangsa Israel untuk melawan bangsa-bangsa sekitar yang melawan bangsa Israel.
Gideon pada awalnya merasa takut dan gentar karena merasa kecil di hadapan bangsa-bangsa lain, baik dari segi kualitas maupun kuantitas tentara Israel yang akan melawan bangsa lainnya.
Maka Tuhan menguatkan Gideon dan mengutusnya untuk melawan bangsa-bangsa asing itu dan memenangkan peperangan itu dan Tuhan menyertainya dengan kekuatan yang dibutuhkannya untuk melawan bangsa-bangsa asing itu.
Dan Gideon benar-benar mengandalkan Tuhan dalam misi ini, “Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di hadapanMu, maka berikanlah kepadaku tanda bahwa Engkau sendirilah yang bersabda kepadaku.”
Gideon sekaligus memastikan betapa Allah selalu hadir dalam karyaNya melalui orang-orang pilihanNya.
Gideon merasa kuat karena mendapat kasih karunia di hadapan Allah. Itulah yang membuat semua orang pilihan Tuhan berkarya. Karena mereka mendapat kasih karunia di hadapan Allah.
Hal ini jugalah yang terjadi dengan Maria Perawan tersuci yang digelar ratu pada hari ini.
Maria mendapat beberapa gelar dan diberkati karena mendapat kasih karunia di hadapan Allah.
Sikap hidupnya terhadap panggilan Allah membuat Maria mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan sesama.
Kita semua pun telah dipanggil menjadi murid-murid Tuhan lewat pembaptisan, hanya kadang kita merasa jauh dari Allah bukan karena kita belum mendapat kasih karunia di hadapan Allah, tetapi karena hidup kita sendiri tidak mencerminkan diri kita mendapat kasih karunia di hadapan Allah.
Jadi yang menentukan itu adalah sikap hidup dan batin kitalah yang membuat kita mendapat kasih karunia di hadapan Allah.
Ketika sikap hidup dan batin kita selalu terarah kepada Allah, maka kita akan gampang mendapat kasih karunia di hadapan Allah.
Dan semua orang yang mendapat kasih karunia di hadapan Allah layak juga masuk dalam kerajaan surga untuk mendapat keselamatan.
Hal masuk dalam kerajaan surga ini, Yesus memberi pengajaran kepada para muridNya tentang hal yang berbeda.
Yesus berkata, “Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Sekali lagi aku berkata kepadamu lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan surga.”
Yesus membuat perbandingan tentang kelayakan orang kaya masuk surga dan unta yang masuk jarum terasa seperti sangat keras.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 22 Agustus 2023, Kekayaan Adalah Sarana Keselamatan
Lalu mengapa Yesus begitu menekankan kesulitan dari seorang kaya masuk dalam kerajaan surga?
Menjadi kaya itu tidak dilarang, tetapi ketika kekayaan menjadi tujuan dan kita begitu terikat dengan kekayaan itulah yang membuat hati kita tidak terpaut lagi kepada Allah, tetapi lebih terpaut pada kekayaan.
Nah inilah yang membuat Yesus memberi tekanan keras kepada orang kaya yang menjadi sulit masuk dalam Kerajaan Surga.
Dan bagi Petrus dan kawan-kawan yang sudah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikutiNya dan apa yang akan mereka peroleh.
Yesus menjawab dengan lantang, “Sungguh, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaanNya, kalian yang telah mengikuti Aku akan duduk juga di atas dua belas takhta suku Israel.
Yesus mau menyampaikan bahwa ketika kita sudah meninggalkan segala kelekatan hidup termasuk keluarga maka dengan sendirinya orang itu akan masuk dalam jajaran para malaikat di surga.
Maka yang terpeinting di sini adalah selalu membangun kualitas diri dengan meninggalkan segala kelekatan duniawi dan daging agar layak masuk dalama Kerajaan Surga.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 21 Agustus 2023, Mengikuti Berarti Meninggalkan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, petama, Allah selalu melihat ketulusan hati kita dalam relasi dengan Allah.
Kedua, tinggalkan segala kelekatan bahkan dengan keluarga agar hati dan hidup kita terpaut hanya kepada Allah.
Ketiga, penghalang terbesar orang sulit masuk dalam surga adalah kelekatan manusiawinya. Belajarlah rendah hati dari Bunda Perawan Maria.
Teks Lengkap Bacaan 22 Agustus 2023

Bacaan Pertama Hakim-hakim 6:11-24a
“Gideon, engkau akan menyelelamatkan Israel. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau”
Bacaan dari Kitab Hakim-hakim:
Pada zaman para hakim datanglah Malaikat Tuhan dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian, “Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.”
Jawab Gideon kepada-Nya, “Ah, tuanku, jika Tuhan menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami?
Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah Tuhan telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang Tuhan membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.”
Lalu berpalinglah Tuhan kepadanya dan berfirman, “Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian.
Bukankah Aku mengutus engkau!” Tetapi jawabnya kepada-Nya, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel ? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku.”
Berfirmanlah Tuhan kepadanya, “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis.”
Maka jawabnya kepada-Nya, “Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.
Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu.” Firman-Nya, “Aku akan tinggal, sampai engkau kembali.”
Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.
Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya, “Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya.” Maka diperbuatnya demikian.
Dan Malaikat Tuhan mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu.
Kemudian hilanglah Malaikat Tuhan dari pandangannya. Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat Tuhan, lalu katanya, “Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat Tuhan dengan berhadapan muka.”
Tetapi berfirmanlah Tuhan kepadanya, “Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi Tuhan dan menamainya: Tuhan itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 85:9.11-12.13-14
Refr. Tuhan menjanjikan keselamatan kepada umat-Nya.
1. Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?
2. Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
3. Bahkan Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.
Bait Pengantar Injil 2 Korintus 8:9
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
Bacaan Injil Matius 19:23-30
“Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum, daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga”
Inilah Injil suci menurut Matius:
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”
Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel."
Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.