Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 20 Agustus 2023, Sungguh Besar Imanmu
Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Yesaya 56: 1.6-7, Roma 11: 13-15.29-32, dan bacaan Injil Matius 15:21-28.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Sungguh Besar Imanmu.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Yesaya 56: 1.6-7, Roma 11: 13-15.29-32, dan bacaan Injil Matius 15: 21-28; Hari Minggu Biasa XX.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 20 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Iman adalah satu bentuk pengakuan akan Allah dalam perkataan dan perbuatan kita di hadapan Allah dan sesama manusia.
Maka ketika iman itu kita benar-benar jalankan dalam hidup kita, maka kita sudah akan gampang menjalani hidup kita.
Persoalannya adalah bahwa kita tidak menjalankan iman kita secara benar baik dalam perkataan maupun terlebih dalam tindakan hidup kita kepada Allah dan sesama.
Ego diri kita kadang membuat kita jatuh pada rendahnya pengakuan kita akan Allah di hadapan Tuhan maupun sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik 20 Agustus 2023, Kasih Allah dan Karya Penyelamatan-Nya Melintas Batas
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini kita merayakan hari Minggu Biasa XX. Pada hari Minggu ini kita disuguhkan tentang Iman akan Allah.
Iman itu harus ditunjukkan lewat perkataan dan perbuatan nyata.
Dalam bacaan pertama, Yesaya menggabarkan kepada kita bahwa bangsa-bangsa asing di luar bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah pun datang menggabungkan diri di hadapan Allah, melayani, mengasihi Dia untuk menjadi hamba-hambaNya.
Tuhan akan berkenan kepada semua orang yang datang mencariNya dengan penuh iman.
Tuhan mau menjelaskan kepada kita lewat Nabi Yesaya bahwa iman akan Allah itu sifatnya universal dan terbuka untuk umum.
Allah memang telah memilih bangsa Israel sebagai bangsa pilihanNya karena kasihNya yang besar kepada nenek moyang bangsa Israel yang telah dipanggil secara khusus untuk mengabdi Allah.
Namun setelah Allah mengutus PuteraNya sendiri, keselamatan dalam iman akan Allah tidak lagi semata milik bangsa Israel tetapi sudah bersifat universal dan terbuka kepada siapa saja yang memiliki iman yang besar penuh kasih kepada Allah.
Begitu juga dengan kita. Kita sudah dianggap sebagai umat pilihan atau anak pilihan Allah karena telah dibaptis dalam iman akan Allah Tritunggal Mahakudus.
Namun dalam praktik hidup harian kita, mengakui diri sebagai pengikut Kristus di depan umum saja masih takut bahkan merasa malu membuat tanda salib di tempat umum atau publik.
Padahal itu salah satu bentuk paling sederhana pengungkapan iman kita kepada Allah.
Tapi bagi mereka yang dari luar gereja dan bergabung bersama dalam gereja yang mengimani Kristus, malah mereka lebih giat melakukan perbuatan-perbuatan iman dari paling sederhana sampai bisa korbankan diri mereka.
Hal yang sama disampaikan oleh Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Allah atas cara yang luar biasa membuka keselamatan itu kepada semua bangsa-bangsa bukan Yahudi agar keselamatan itu bisa dirasakan juga oleh para bangsa lainnya.
Dan Santo Paulus menjadi rasul bagi para bangsa bukan Yahudi itu dan membawa mereka untuk masuk dalam kerajaan surga.
Kita pun seharusnya jadi rasul bangsa-bangsa, tapi tak perlu yang luar biasa seperti Santo Paulus, tetapi bagi keluarga kita sendiri, bagi teman-teman di sekolah, kantor dan tempat kerja di mana saja dan dalam komunitas kita untuk selalu bersedia menjadi rasul Kristus bagi semua orang yang ada di sekitar kita.
Dan di sekitar kita ada banyak orang yang membutuhkan kita untuk membawa mereka kepada Allah.
Contoh dalam Injil kita hari ini adalah perempuan Kanaan yang datang dan berteriak meminta pertolongan Yesus untuk menyembuhkan anaknya.
Kisah ini kita sudah tahu baik. Perempuan itu ditolak oleh Yesus, tetapi karena imannya sangat kuat, maka dia tetap memohon kepada Yesus sampai dia mendapatkan berkat itu dan anaknya sembuh.
Iman sebesar dan setangguh perempuan Kanaan itu memberikan kita bukti bahwa iman itu ditunjukkan lewat perkataan dan perbuatan kita seperti yang ditunjukkan oleh perempuan Kanaan itu.
Dia dengan perkataan mengakui Yesus sebagai Anak Daud tapi juga mempertahankan imannya walau dianggap sebagai “anjing” dan dia menyembah Yesus sebagai Tuhan.
Tindakan inilah yang menunjukkan dirinya sebagai orang yang benar-benar beriman kepada Allah walaupun dia seorang asing dan bukan berasal dari bangsa pilihan Allah, bangsa Yahudi.
Mari kita belajar dari perempuan Kanaan itu yang selalu setia beriman kepada Allah dengan perkataan untuk mengakui Tuhan dan dengan perbuatan nyata yang menunjukkan iman kita kepada Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 20 Agustus 2023, Iman Batu Karang
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, Allah itu Allah universal yang akan menerima siapa saja yang datang kepadaNya dengan iman yang teguh.
Kedua, Allah akan melihat iman kita lewat perkataan atau pengakuan dan terlebih tindakan iman kita yang selalu mengedepankan kasih Allah.
Ketiga, tak pernah jenuh-jenuhnya mengakui Allah sebagai Tuhan atas hidup dan kehidupan kita.
Teks Lengkap Bacaan 20 Agustus 2023

Bacaan Pertama: Yesaya 56:1.6-7
"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa"
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan.
Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama Tuhan dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku.
Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4
Refr. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu
Atau: Segala bangsa bertepuktanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.
Bacaan Kedua Roma 11:13-15.29-32
"Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua"
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku, yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.
Sebab jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?
Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil: Mat 4:23 (do = g, 4/4, PS 963)
Refr. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Bacaan Injil: Matius 15:21-28
"Hai Ibu, sungguh besar imanmu!"
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya.
Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya, "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
Jawab Yesus, "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, "Tuhan, tolonglah aku."
Tetapi Yesus menjawab, "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Kata perempuan itu, "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya, "Hai Ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki."
Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.