Berita Nasional
Presiden Jokowi Sudah Satu Bulan Batuk, Diduga Akibat Kualitas Udara Jakarta yang Paling Tercemar
“Dia batuk selama hampir empat minggu dan mengatakan dia tidak pernah merasa seperti ini,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
“Berapa banyak orang yang sakit dan meninggal karena polusi selama dua tahun penyangkalan itu?” dia bertanya.
Kementerian Kesehatan Indonesia mengakui bahwa ada 600.000 penduduk Jakarta yang hidup dengan infeksi saluran pernapasan atas hingga Agustus tahun ini, kata Bondan Andriyanu, juru kampanye iklim dan energi untuk Greenpeace Indonesia, kepada Al Jazeera. “Ini darurat dan harus segera ditangani,” kata Andriyanu tentang krisis polusi udara.
“Seharusnya tidak perlu menjadi viral online dan baru kemudian ditangani.”
Sebagai bagian dari rapat kabinet pada hari Senin, Jokowi dilaporkan menginstruksikan para menterinya untuk menciptakan lebih banyak ruang hijau di kota dan mendorong kantor untuk menerapkan kondisi kerja hybrid, yang dianggap sebagai tindakan setengah-setengah yang telah membuat marah para aktivis dan penggugat yang terlibat dalam gugatan warga.
“Saya kesal melihat pemerintah pusat hanya bisa mengalihkan tanggung jawab kepada warga dan berharap warga menggunakan angkutan umum, padahal sistem angkutan umum sangat buruk,” kata Sutanudjaja.
“Mereka juga seolah mengabaikan keberadaan industri dan pembangkit listrik dan hanya menyalahkan masyarakat atas pencemaran tersebut,” ujarnya.
Pada hari Rabu, menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus, Koalisi Inisiatif Udara Bersih Jakarta, sebuah kelompok yang terdiri dari penggugat dan pendukung udara bersih lainnya, melakukan protes di ibu kota atas polusi tersebut.
“Pada peringatan 78 tahun kemerdekaan ini, saya merasa kemerdekaan bangsa Indonesia direnggut oleh penyelenggara negara yang seharusnya bisa menyelesaikan masalah pencemaran udara,” kata Istu Prayogi, penggugat gugatan warga yang tinggal di Jakarta pada tahun 1990-an dan telah didiagnosis dengan flek di paru-parunya.
Sementara para kritikus mengatakan bahwa pemerintah telah gagal menerapkan solusi praktis anti-polusi di Jakarta, sekarang ada rencana besar untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke lokasi baru yang bebas asap sekitar 1.200 km (745 mil) jauhnya di Kalimantan Timur, bagian timur Kalimantan. sebagian pulau Kalimantan.
Rencana tersebut pertama kali diungkapkan sehari sebelum Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74 tahun 2019, selama pidato tahunan Jokowi kepada bangsa, dan telah lama disebut-sebut sebagai solusi untuk berbagai masalah Jakarta yang, selain udara yang mencekik, termasuk kemacetan lalu lintas, kepadatan dan kepadatan penduduk. ekstraksi air tanah yang tidak diatur yang menyebabkan ibu kota tenggelam.
Menurut rencana, yang diproyeksikan menelan biaya lebih dari $32 miliar, 1,5 juta dari 11 juta penduduk Jakarta akan pindah ke hutan Kalimantan yang rimbun, di mana udaranya akan lebih segar dan tidak ada yang tersiksa oleh batuk akibat polusi.
Sutanudjaja, penggugat dalam gugatan warga, mengatakan dia skeptis, menyebut rencana pemindahan ibu kota sebagai "alasan".
"Mereka hanya memindahkan masalah," katanya.
(aljazeera.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Jokowi
Presiden Joko Widodo
Polusi udara
Jakarta kota paling tercemar
batuk
Pos Kupang Hari Ini
POS-KUPANG.COM
Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Dinonaktifkan oleh PAN dari Keanggotaan DPR RI |
![]() |
---|
Fraksi Gerindra Sampaikan Duka dan Permohonan Maaf, Setujui Penghentian Tunjangan Anggota DPR |
![]() |
---|
Buntut Perrnyataan Konroversi, NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI |
![]() |
---|
Dewan Pers dan IMS Tanda Tangani MoU Penguatan Perlindungan dan Keamanan bagi Pers Indonesia |
![]() |
---|
Ombudsman RI Soroti Potensi Maladministrasi pada Pending Claim BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.