Berita NTT
Pemprov NTT, Bank NTT dan Global Katalyst e.V Lakukan PKS Dukung Siswa Pendidikan Vokasi ke Jerman
menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk menambah wawasan. Setelah kembali ke NTT harus kembangkan apa yang telah didapatkan
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Bank NTT dan Global Katalyst e.V Jerman sepakat melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) mendorong siswa/i SMA/SMK sederajat mengikuti pendidikan vokasi ke Jerman.
Penandatanganan PKS itu berlangsung di Aula El Tari Kupang, Rabu 16 Agustus 2023.
Melalui sambutannya, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi memberikan motivasi kepada siswa/i yang hendak melanjutkan pendidikan melalui program pendidikan vokasi ke Jerman. Dia memberikan nasihat bahwa sekolah, kerja, dan kursus di luar negeri memerlukan komitmen dan disiplin yang tinggi.
"Jangan hanya bermain yang tidak ada manfaatnya, sekolah di sana juga harus bangun tepat waktu karena disiplinnya tinggi, kerjanya juga sangat teliti. Kalau sudah berangkat ke Jerman harus fokus. Jangan sedikit-sedkit sudah rindu pulang ke kampung halaman," ujarnya.
Baca juga: 2156 WBP di NTT Terima Remisi HUT ke-78 Republik Indonesia
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi mengatakan, NTT sampai saat ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Dengan demikian, sektor pendidikan vokasi dan akademik diperkuat untuk membangun kekayaan alam yang ada.
"Sekitar 3000 peserta dari berbagai SMA dan SMK akan menjadi bagian dari tahap pertama pengiriman ke Jerman. Tetapi saat ini baru 180 peserta yang berhasil mendaftar dari total target peserta yakni 3000 orang,” ungkapnya.
Linus Lusi mengatakan, Program pendidikan vokasi itu direncanakan berlangsung selama 4 tahun dan akan dievaluasi secara berkala. Diaman, jika hasil kerja sama dalam periode tersebut positif, kemungkinan akan ada perpanjangan waktu kerja sama melalui tahapan evaluasi lebih lanjut.
"Kita harapkan, dengan kerja sama ini, generasi muda NTT bisa kembali dan berkontribusi untuk mengembangkan sumber daya dan potensi yang ada di NTT," pungkasnya.
Sementara itu, Doddy Primanda Kadarisman yang mewakili Global Katalyst e.V mengatakan Global katalyst e.V adalah sebuah yayasan non profit yang didirikan oleh empat orang alumni dari Magelang yang bergerak di bidang pendidikan.
"Dilihat dari latar belakang program ini, kita lihat bahwa Jerman menjadi Negara industri nomor satu di dunia. Ada beberapa parameter yang mendukung data itu, Jerman mengalahkan China, Amerika bahkan Jepang," ungkap Doddy.
Baca juga: Bank NTT Serahkan CSR Rp 700 Juta untuk Pemkab Manggarai Timur, Bantu Pemenuhan Listrik Warga
Disisi lain, kata Doddy, Jerman mengalami problem ketenagakerjaan. Dimana, Jerman kekurangan tenaga kerja sampai pada Tahun 2030 membutuhkan 10 juta tenaga kerja di Jerman.
"Program pendidikan vokasi ke Jerman sangat baik untuk mendorong siswa/i bisa memperoleh peluang. Ini menjadi kesempatan yang besar dimana bonus demografi kota yang besar bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pekerjaan baik di jerman," tuturnya.
Dia pun berharap, akan semakin banyak siswa/i yang mau bergabung dalam program pendidikan vokasi ke Jerman.
Sementara itu, Ketua PKK Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang juga Sebagai Anggota Komisi IV DPR RI mendorong siswa/i untuk mengikuti program pendidikan vokasi ke Jerman.
"Kini adalah saat yang tepat bagi pemuda NTT untuk melangkah keluar dari zona nyaman dan menggali potensi yang lebih luas di luar Negeri. Jerman menawarkan pendidikan berkualitas tinggi serta peluang untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang," kata Julie Laiskodat.
Julie Laiskodat terus mendorong siswa/i untuk bergabung dalam pendidikan vokasi ke Jerman. Di sisi lain, dia juga mengingatkan anak-anak muda untuk tidak lupa dengan budaya asalnya.
"Jangan pernah lupakan akar budaya dan warisan leluhur kita. Namun, jangan ragu untuk membuka diri terhadap keberagaman dan perspektif baru yang dapat memperkaya pengalaman belajar adik-adik di Jerman," pesannya.
Dia juga menegaskan, walaupun jabatan Gubernur akan segera berakhir, namun dirinya meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT dan Bank NTT untuk terus melakukan yang terbaik dalam mendorong siswa/i bergabung dalam pendidikan vokasi ke Jerman.
“Jabatan kami boleh berakhir, tetapi program ini harus diteruskan, kami hanya sebagai perantara. Nanti bank NTT dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang akan lanjutkan," tuturnya.
Julie Laiskodat kembali menyampaikan pesan kepada siswa/ i yang hendak bergabung dalam pendidikan vokasi ke Jerman untuk disiplin dan selalu belajar.
"Untuk adik-adik perlu disiplin, menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk menambah wawasan. Setelah kembali ke NTT harus kembangkan apa yang telah didapatkan,” pesan Julie Laiskodat.
Dia berharap dengan semangat baru, generasi muda NTT dapat berkontribusi lebih besar bagi pembangunan daerah dan bangsa di masa depan. (cr20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.