Timor Leste
Krisis Myanmar Mencerminkan Tindakan Penyeimbangan yang Sulit Timor Leste dalam Aksesi Asean
Timor Leste telah menjadi penganjur demokrasi yang kuat, tetapi juga harus memoderasi pandangannya untuk mendapatkan keanggotaan Asean
Tetapi Dili juga harus berurusan dengan opini publik dalam negeri, kata Ortuoste, seperti pada bulan April ketika masyarakat sipil meminta Ramos-Horta untuk menarik kembali undangan perwakilan junta, dan untuk mengundang delegasi Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang diasingkan, yang terdiri dari anggota parlemen yang digulingkan selama kudeta.
Perwakilan NUG mengunjungi Dili pada bulan Juli, menuai protes dari junta Myanmar, “jadi ini benar-benar merupakan keseimbangan yang sulit bagi kebijakan luar negeri Timor Leste”, kata Ortuoste.
Asean tetap terpecah tentang pendekatannya ke Myanmar, yang berarti beberapa anggota mungkin menggunakan ini sebagai “pembenaran” untuk menentang keanggotaan penuh Timor Leste di blok tersebut, tambahnya.
Masuknya Timor Lorosa'e ke Asean telah dipandang dengan keprihatinan, dengan beberapa negara anggota – termasuk Singapura dan Laos – mencatat kurangnya pembangunan dapat mempengaruhi integrasi ekonomi regional.
Singapura dan anggota pendiri ASEAN lainnya juga sebelumnya mengatakan bahwa perluasan blok tersebut dari lima menjadi 10 anggota pada akhir 1990-an telah membuat pengelompokan tersebut menjadi lebih berat.
Vietnam bergabung dengan Asean pada tahun 1995, diikuti oleh Laos dan Myanmar pada tahun 1997 dan Kamboja pada tahun 1999.
Muhammad Waffaa mengatakan, bagaimanapun, bahwa Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini kemungkinan akan menunjukkan upaya berkelanjutan untuk menyelesaikan konflik di Myanmar dan menekankan kembali pentingnya keanggotaan ASEAN pada akhirnya Timor Lorosa'e.
Baca juga: PM Anthony Albanese dan Xanana Gusmao Bahas Penguatan Kerja Sama Australia dan Timor Leste
Mabda Haerunnisa Fajrilla Sidiq, seorang peneliti di The Habibie Center di Jakarta, mengatakan sentimen Gusmão tidak serta merta dimiliki oleh pemimpin lain seperti Ramos-Horta.
“Mereka yang berpandangan serupa tentunya tidak ingin membahayakan kerja keras selama satu dekade untuk mendapatkan penerimaan menjadi anggota,” katanya, seraya menambahkan bahwa keanggotaan Asean telah lama menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri Timor Leste.
Sementara pertimbangan ekonomi dan geopolitik penting, begitu juga “membiasakan para pemimpin Timor Leste dengan cara pembuatan konsensus Asean”, katanya.
“Kompromi adalah inti dari pengambilan keputusan di Asean, yang berarti bahwa kesepakatan, lebih sering daripada tidak, tidak akan ideal.”
(scmp.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.