Berita NTT
Hadapi Kekeringan, Warga NTT Perlu Menghemat Air
PRD NTT sendiri selalu menyiapkan anggaran untuk kebencanaan seperti ini. Emanuel mengklaim anggaran untuk BPBD selalu menjadi prioritas.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam menghadapi kekeringan, warga Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk menghemat penggunaan air bersih.
Anggota Komisi V DPRD NTT Emanuel Kolfidus mengatakan, secara topografi NTT memang masuk dalam daftar daerah dengan ancaman kekeringan. Hampir tiap tahun wilayah ini selalu terkena imbas perubahan iklim.
"NTT akan selalu memasuki musim kering yang panjang dan itu menjadi salah satu ancaman bencana yang kita sebut hidrometeorologi," kata dia, Senin 14 Agustus 2023.
Baca juga: Alami Kekeringan, Plan Indonesia Salurkan Lebih Dari Satu Juta Liter Air Bersih di Lembata
Dalam tiap kesempatan bersama mitranya yakni BPBD, Emanuel mengaku selalu diingatkan ihwal mitigasi dampak kekeringan. Kasus yang berulang ini mestinya sudah menjadi pengalaman bagi pemerintah menyiapkan langkah penanggulangan.
DPRD NTT sendiri selalu menyiapkan anggaran untuk kebencanaan seperti ini. Emanuel mengklaim anggaran untuk BPBD selalu menjadi prioritas.
Politikus PDIP NTT juga menanggapi adanya beberapa daerah yang sudah menetapkan status darurat. Setiap Pemda, lewat dana BTT bisa menggunakan anggaran itu untuk menjaga ancaman kekeringan ini.
Baca juga: NTT Waspada! BMKG Sebut Kekeringan di Depan Mata, Berikut Dampak yang akan Terjadi
Menurut dia, salah satu salah cara mengimbangi musim kering adalah reboisasi. Namun, upaya itu belakangan ini aktivitasnya menurun.
"Ini harus dihidupkan, menjadi rutin dan berkelanjutan. Masyarakat harus memanfaatkan ketersediaan air baku dengan baik, hemat menggunakan secara perlu," ujarnya.
Ia lalu mendorong pemerintah tingkat provinsi dan daerah untuk mulai memikirkan mesin penyulingan air bersih. Lewat mesin itu maka kebutuhan air bersih di musim kering bisa teratasi.
Anggota Komisi V lainnya, Muhammad Ansor mengatakan, masalah ini telah diperingatkan oleh BMKG sejak beberapa waktu lalu, termasuk ancaman kebakaran hutan.
Baca juga: BMKG Sebut 10 Kecamatan di NTT Berstatus Awas Bencana Kekeringan Meteorologis, Berikut Daftarnya
Politisi Golkar NTT itu meminta kesiapan dari pemerintah lebih dini. Selain itu, sosialisasi ke masyarakat tentang menjaga lingkungan akibat kekeringan juga menjadi penting.
"BPBD harus menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi jika kekeringan ini luas, kita lihat sekarang saja sudah ada," kata dia.
Ansor mendorong BPBD juga bekerja sama dengan dinas teknis lainnya agar bisa menyiapkan lebih dini penanggulangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.