Berita Lembata

Alami Kekeringan, Plan Indonesia Salurkan Lebih Dari Satu Juta Liter Air Bersih di Lembata

jadi jarang mandi sebelum ke sekolah. Belum lagi saya harus menghemat air sehingga sulit untuk menjaga kebersihan diri saat menstruasi.

|
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-Plan Indonesia/Yayasan Plan International 
BANTUAN - Indonesia (Plan Indonesia) sebagai organisasi kemanusiaan, mendistribusikan air bersih kepada warga khususnya di permukiman relokasi di Kabupaten Lembata, NTT. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Fenomena El Nino yang puncaknya diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi pada Agustus hingga September 2023 disebut akan memperparah kondisi kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Pada April 2023, pemerintah NTT telah menerbitkan keputusan Gubernur NTT No 172 / KEP / HK / 2023 tentang siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan di NTT, berlaku selama 6 bulan sampai 27 Oktober 2023. 

Oleh karena itu, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) sebagai organisasi kemanusiaan, mendistribusikan air bersih kepada warga khususnya di permukiman relokasi di Kabupaten Lembata, NTT.

Plan Indonesia melalui Program Implementation Area (PIA) Lembata mendistribusikan air bersih ke tujuh titik lokasi di lima permukiman relokasi yakni di permukiman Walang, Kalabahi, Tana Merah, Waisesa, dan Podu. 

Baca juga: Pengurus IAKMI Lembata Gelar Seminar Pasca Dilantik, Bala Wukak Minta Adakan Incenerator

Permukiman ini dihuni warga yang direlokasi pasca bencana banjir bandang akibat Siklon Seroja pada April 2021 yang lalu.

Erlina Dangu, PIA Manager Lembata menyebut berdasarkan hasil kaji cepat kebutuhan yang dilakukan pada 14-15 Juni lalu, sebanyak 1.874 orang atau 570 KK terdampak kekeringan yang terjadi di 5 permukiman tersebut. Kekeringan ini turut berdampak pada kesehatan dan keselamatan warga khususnya anak-anak. 

“Kurangnya air bersih turut menyebabkan anak-anak, utamanya anak perempuan menghabiskan waktunya di sumur untuk menimba air. Kondisi ini akan mengancam keamanan dan keselamatan anak perempuan saat disuruh mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, anak perempuan menjadi kurang memperhatikan kebersihan dirinya, termasuk kesehatan menstruasi karena kurangnya air bersih,” ungkap Erlina.

Ovin (12 tahun), salah satu anak dampingan Plan Indonesia turut merasakan dampak kekeringan di Kabupaten Lembata. Kurangnya air bersih menghambat Ovin untuk belajar dengan nyaman di sekolah terlebih saat sedang menstruasi.

“Selama kekurangan air bersih, saya jadi jarang mandi sebelum ke sekolah. Belum lagi saya harus menghemat air sehingga sulit untuk menjaga kebersihan diri saat menstruasi. Sepulang sekolah juga waktu istirahat kurang karena harus mencari air,” ungkap Ovin.

Dengan melihat keadaan ini yang berdampak besar terutama pada anak perempuan, Plan Indonesia mendistribusikan air bersih sebanyak lima kali dalam seminggu.

Sebanyak 5.000 liter air bersih disalurkan pada hari senin hingga jumat. Ovin dan keluarga mendapatkan jatah 400 liter air bersih dalam sehari.

“Saya senang dengan bantuan ini, karena kami sangat terbantu dan juga Plan Indonesia merupakan lembaga pertama yang memberikan bantuan air bersih untuk saat ini. Saya jadi lebih rajin ke sekolah,” ungkap Ovin.

Pendistribusian air bersih dilakukan sejak 26 Juni hingga 16 Agustus 2023 mendatang. Total sebanyak 225 truk tangki atau lebih dari satu juta liter air bersih disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

Kesulitan akses air bersih memang sudah dialami warga sejak direlokasi ke permukiman baru ini. Namun, kondisi semakin diperparah dengan mulai masuknya musim kemarau yang mengakibatkan air bersih semakin sulit didapatkan.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved