Hari Besar Nasional

Mengenal Hari Pramuka yang Diperingati Setiap 14 Agustus

Penetapan Hari Pramuka Nasional itu dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
DOK POS-KUPANG.COM
Gerakan Pramuka SMA Katolik Giovanni Kupang dalam kegiatan perkemahan di Kawasan Oematnunu Kupang Barat Kabupaten Kupang, pada Desember 2018 lalu. 

POS-KUPANG.COM - Pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 14 Agustus sebagai Hari Praja Muda Karana Nasional atau Hari Pramuka Nasional.

Penetapan Hari Pramuka Nasional itu dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961. Penetapan itu ditandai dengan perkenalan secara umum Gerakan Pramuka di Istana Negara pada 14 Agustus 1961.

Momen itu ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang juga menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 

Bersamaan dengan itu, Presiden Soekarno juga melantik Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas) Kwartir Nasional (Kwarnas) dan Kwartir Nasional Harian (Kwarnari).

Baca juga: Sejarah Kepanduan Nasional, dari Nationale Padvinderij Organisatie di Bandung Hingga Pramuka Kini

Baca juga: Mengenal Hari hari Ikrar Gerakan Pramuka yang Diperingati pada 30 Juli

Pramuka dibentuk setelah dileburkannya berbagai organisasi kepanduan yang tumbuh di Indonesia dalam kurun waktu 1950-1960. 

Adapun sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia tidak terlepas dari gagasan Robert Baden Powell yang dikenal sebagai Bapak Pramuka Dunia.  Cikal bakal Pramuka ada sejak berdirinya organisasi kepanduan pertama di Indonesia saat jaman penjajahan Belanda bernama Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV).

Tidak ingin kalah maka rakyat Indonesia itu sendiri mendirikan organisasi kepanduan Padvinders untuk anak bangsa. Lalu disusul dengan JPO (Javanse Padvinders Organisatie) dan Taruna Kembang.

Mulai dari saat itu hingga tahun 1950-an, organisasi terus berkembang dan menjadi banyak. Seperti Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO), hingga Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).

Hal ini lah yang kemudian membuat Presiden Soekarno menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia dan kemudian meleburnya menjadi organisasi baru yang bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa.

Baca juga: Daftar Hari Libur, Hari Besar Nasional dan Internasional Bulan Agustus 2023, Tribuners Wajib Tahu

Baca juga: Mengenal Hari Bhakti TNI AU yang Diperingati Setiap 29 Juli


Timeline Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia


Tahun 1912

Pada 1912, dimulai latihan sekelompok pandu di Batavia yang kemudian menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Cikal bakal Pramuka ada sejak berdirinya organisasi kepanduan di Indonesia saat jaman penjajahan Belanda bernama Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV).

Tahun 1916

Lantaran melihat manfaat dari gerakan kepanduan membuat para tokoh bangsa mulai mendirikan Padvinders untuk anak bangsa. Mangkunegara VII, pemimpin Keraton Solo yang membentuk Javaansche Padvinders Organisatie Setelah itu muncul organisasi kepanduan berbasis agama, kesukuan dan lainnya. Antara lain Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, El-Hilaal, Pandu Ansor, Al Wathoni, Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia, dan Kepanduan Masehi Indonesia. Baca juga: Cerita Ayya, Wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan...

Tahun 1928

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved