Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 13 Agustus 2023, Bunda Maria Diangkat ke Surga
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bunda Maria Diangkat ke Surga.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bunda Maria Diangkat ke Surga.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari KItab Wahyu 11: 19a; 12: 1-6a.10ab, bacaan kedua 1 Korintus 15: 20-26, dan bacaan Injil Lukas 1: 39 - 56; Hari Minggu Biasa XIX, Hari raya Santa Maria Diangkat ke Surga.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 13 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini Gereja Katolik di Indonesia merayakan Hari Raya Bunda Maria Diangkat ke Surga. Perayaan ini sebenarnya dirayakan pada tanggal 15 Agustus.
Kendatipun dipindahkan ke Hari Minggu ini karena alasan pastoral, agar seluruh umat beriman turut mengambil bagian dalam perayaan tersebut.
Hakikat perayaan ini tetap sama, yakni penghargaan Allah kepada Maria, manusia lemah yang telah dipilihNya untuk tugas khusus yakni menjadi Bunda PuteraNya, Yesus Kristus.
Maria telah melaksanakan tugas khusus itu walaupun mengalami banyak kesulitan yang menuntut pengorbanan diri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 13 Agustus 2023, Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga
Maria telah membuktikan kesetiaannya.
Gereja percaya bahwa Allah mengangkat Maria ke Surga dengan jiwa dan badan, karena peranannya yang luar biasa dalam karya penyelamatan dan penebusan Kristus.
Maria adalah wanita pilihan Allah, bersedia mengandung dan melahirkan Yesus Kristus serta mendidik, membesarkan hingga menemani Puteranya sampai ke gunung Kalvari.
Kebenaran iman ini dimaklumkan sebagai dogma dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus
Deus oleh Sri Paus Pius XII (1939-1958) pada tanggal 1 November 1950, yang berbunyi, ”Kami memaklumkan, menyatakan dan menentukannya menjadi satu dogma wahyu ilahi, bahwa Bunda Allah yang Tak Bernoda, Perawan Maria, setelah menyelesaikan hidupnya di dunia ini, diangkat dengan badan
dan jiwa ke dalam kemuliaan Surgawi.”
Konsili Vatikan II juga berbicara tentang Dogma Maria diangkat ke Surga, mengatakan, “Akhirnya sesudah menyelesaikan kehidupannya yang fana, Perawan Tak tercela, yang senantiasa kebal terhadap semua noda dosa asal, diangkat ke kejayaan surgawi dengan badan dan jiwanya (LG no. 59).
Demikian pula dalam Lumen Gentium No. 68, dikatakan, ”Bunda Yesus telah dimuliakan di surga dengan badan dan jiwa, dan menjadi citra serta awal penyempurnaan Gereja di masa datang.
Begitu pula dalam dunia ini-sampai tiba hari Tuhan (2 Petrus 3: 10), ia bersinar gemilang sebagai tanda harapan yang pasti dan tanda hiburan bagi umat Allah yang sedang berziarah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 12 Agustus 2023, Vade Retno Satana - Enyahlah Hai Iblis
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Yesus yang sungguh Allah dan sungguh Manusia sekarang bertakhta di Surga sebagai raja yang kepadaNya telah diserahkan segala kekuasaan di Surga dan di dunia.
Dan Maria ibuNya yang menyertai Dia dengan setia dalam seluruh karyaNya di tengah-tengah manusia kini bertakhta juga di Surga sebagai Ratu Surgawi, yang mendoakan kita di hadapan PuteraNya dan menolong kita dalam semua kedukaan kita.
Di dalam Yesus dan Maria, keluhuran martabat manusia tampak dengan cemerlang.
Kecemerlangan martabat manusia itu bukan terutama karena keagungan manusia di antara ciptaan yang lainnya, melainkan terutama karena karya penebusan Yesus Kristus, Putera Maria dan persatuan mesra denganNya.
Kesetiaan Maria yang begitu besar membuatnya menjadi manusia istimewa.
Lagi pula dia satu-satunya manusia yang menyatu dengan Yesus, jiwa dan
raga, karena Yesus terkadung, dilahirkan dan dibesarkan di bawah bimbingannya.
Maka penghormatan kepada Maria perlu dipahami dari kaca mata kesetiaan seorang manusia terhadap tugas yang direncanakan Tuhan baginya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 11 Agustus 2023, Syarat Mengikuti Yesus
Bagi orang yang setia, Tuhan memberi ganjaran yang besar, karena hanya mereka yang setia memikul salib dan mengikuti diriNya layak menjadi murid-muridNya
Kontemplasi
Kidung Maria merupakan kidung yang indah bukan saja indah untuk didengarkan, melainkan indah untuk direnungkan.
Melalui kidung ini, Maria mau mengajak kita untuk memiliki kerendahan hati dan rasa syukur akan
penyertaan Tuhan.
Rendah hati untuk rela taat pada Penyelenggaraan Ilahi melalui perutusannya sebagai hamba Allah, mau menjadi ibu bagi Putera Allah.
Doa
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengangkat Bunda PuteraMu, Santa Perawan Maria yang tidak bernoda, dengan jiwa dan raganya ke dalam kemuliaan Surga.
Kami mohon dengan rendah hati, semoga hati dan budi kami selalu terarah kepadaMu, agar kami pun pantas menikmati kemuliaan, yang telah Kauberikan kepadanya.
Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Raya Santa Maria diangkat ke Surga.
Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam
Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.
Pastor John Lewar, SVD
Teks Lengkap Bacaan 13 Agustus 2023

Bacaan Pertama Wahyu 11:19a;12:1-6a.10ab
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
Bacaan dari Kitab Wahyu:
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya.
Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya.
Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah!
Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 45:10c-12.16
Refr. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia.
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Bacaan Kedua 1 Korintus 15:20-26
"Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya."
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil PS 953
Refr. Alleluya, alleluya.
Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.
Bacaan Injil Lukas 1:39-56
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah"
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu.
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus.
Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.”
Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.