Nasional

Mengejutkan, Ada Pejabat di Papua Berusaha Sembunyikan Masalah Kelaparan,Begini Kata Menko PMK

Menko PMK ( Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ), Muhadjir Effendy mengungkapkan hal mengejutkan tentang masalah kelaparan yang mendera di Papua.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
SEMBUNYIKAN MASALAH – Menko PMK, Muhadjir Effendi tak kuasa menyembunyikan kekesalannya terhadap oknum pejabat di Papua yang tega menyembunyikan masala 

POS-KUPANG.COM – Menko PMK ( Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ), Muhadjir Effendy mengungkapkan hal mengejutkan tentang masalah kelaparan yang mendera Provinsi Papua Tengah belakangan ini.

Dikatakannya, ada pejabat di daerah tersebut berusaha menutup-nutupi masalah itu. Persoalan kelaparan dianggap sebagai hal biasa, sehingga masalah itu hendak disembunyikan.

Hal tersebut diungkapkan Muhadjir Effendy saat menghadiri Rakernas Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial PP Muhammadiyah di SM Tower Convention and Hotel Yogyakarta, Jumat 11 Agustus 2023.

Tindakan pejabat tersebut, lanjut dia, adalah hal yang tidak pada tempatnya. Sebab di saat warga menderita kelaparan, sang pejabat justeru mengartikan kondisi itu sebagai hal biasa dalam masyarakat.

Pejabat tersebut, lanjut Muhadjir Effendy berusaha menutup-nutupinya dengan dalil kalau masyarakat terkena diare. Padahal, diare terjadi karena warga mengonsumsi bahan makanan yang tidak higyenis.

Makanan itu tak higyenis, lantaran bahan makanan yang tidak layak pun dikonsumsi karena tak ada lagi persediaan bahan makanan yang ada padanya.

Mestinya, tandas Muhadji Effendy, sang pejabat harus berusaha mengatasi masalah tersebut dengan melaporkannya ke jenjang pemerintahan yang lebih tinggi.

Dengan begitu masalah tersebut bisa diatasi secara bersama-sama.

Muhadjir menuturkan, jika diperhatikan lebih detail, maka penyebab diare yang diderita masyarakat, adalah karena mereka mengonsumsi umbi-umbian yang sudah membusuk.

Baca juga: Diduga Dibantai KKB Papua, Matius Ropang Tewas Mengenaskan, Kapolda: Ini Tindakan Kelompok Pengacau

Hal ini dilakukan karena warga tak lagi memiliki persediaan pangan dalam keluarga. Makanannya habis sehingga mereka terpaksa mengonsumsi umbi-umbian yang tak layak dikonsumsi.

Akibatnya, adalah warga menderita diare bahkan ada yang meninggal dunia. Sudah enam orang warga yang meninggal dunia gegara kelaparan.

Oleh karena itu, kata Muhadjir Effendi, ia sangat kecewa atas tindakan pejabat negara tersebut. Ia sangat menyesal karena sang pejabat tidak peka terhadap keadaan yang dihadapi masyarakat.

“Sampai Sekdanya (sekretaris daerah) tak telepon. 'Gimana sih Pak, sampeyan kok bisa punya pernyataan bahwa itu bukan karena kelaparan tapi karena diare'. 'Disuruh e, Pak Menko”, katanya," ungkap Muhadjir.

"Ini mentolo (tega) gitu loh. Ketika rakyat sedang meregang nyawa itu kita masih ingin cari-cari khawatir kalau nanti tidak berprestasi,” tuturnya.

Menurut dia, saat ini masalah kelaparan di Papua Tengah sudah tertangani.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved