Berita Timor Tengah Selatan

Diduga Aniaya Siswa di Luar Jam pelajaran, Guru di Timor Tengah Selatan Dipolisikan

Mendapat informasi tersebut, Maria menggunakan ojek ke rumah guru bersangkutan untuk mempertanyakan alasan anaknya dipukul. 

Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Kapolsek Batuputih, Iptu Jenedy Lian mengaku adanya laporan terkait dugaan penganiayaan terhadap siswa SDI Tepas, Batuputih, Timor Tengah Selatan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Dua oknum guru SD Inpres Tepas, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Timor Tengah Selatan,  yaitu ES dan SH dipolisikan oleh orang tua siswa Yakub Anderias Siok, siswa kelas IV, lantaran kedua guru tersebut diduga memukuli anaknya di luar jam sekolah.

Kapolsek Batuputih, Iptu. Jenedy Lian mengaku ada laporan tersebut saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Sabtu, 5 Agustus 2023.

"Betul ada laporan itu," ujarnya.

Terkait laporan tersebut, dia menjelaskan, pihaknya telah memeriksa saksi korban.

"Korban sudah di periksa. Pihak terlapor belum diperiksa. Kita rencana dalam waktu dekat lakukan pemeriksaan terhadap guru terlapor," jelasnya.

Baca juga: Diduga Konsumsi Miras Berlebihan Warga Batuputih TTS Ditemukan Tewas

Terpisah, Maria Paulina Lay, ibu dari Yakub, pada Sabtu, 5 Agustus 2023 mengisahkan saat kejadian dirinya tidak tahu persis. Namun pada hari Selasa katanya sekitar pukul 14.00 WITA, anaknya pulang sambil menangis. 

Menurut Maria, dia dipanggil oleh saudaranya dan menginformasikan bahwa Yakub dipukuli oleh dua orang guru di jalan. 

Mendapat informasi tersebut, Maria menggunakan ojek ke rumah guru bersangkutan untuk mempertanyakan alasan anaknya dipukul. 

"Saya dapat informasi bahwa ibu ES pukul pakai kayu sedangkan ibu SH tampar di pipi. Saya langsung tahan ojek dan antar ke rumah ibu SH. saya tanya lalu ibu jawab bahwa Yakub robek baju temannya," kisahnya.

Baca juga: Dukung Kesehatan dan Kebugaran, Komunitas Gowes Lakukan Tour Kupang-SoE Timor Tengah Selatan

Maria mengaku, jawaban yang sama ia peroleh dari guru lainya yaitu ES.

Terhadap peristiwa itu, dia mengatakan pihaknya tidak terima.

"Sebagai orang tua, saya kecewa karena anak saya dipukuli oleh dua orang guru sekaligus dan hal itu dilakukan di luar jam dinas. Silakan didik tapi ini di luar jam dinas dan sangat miris karena dua orang guru pukul anak saya. Ini namannya anak saya dikeroyok," tuturnya kesal.

Disampaikan, keesokan harinya, ia datang ke sekolah untuk meminta surat pindah karena Yakub anaknya tidak mau ke sekolah karena merasa takut.

 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved