Berita Kota Kupang

PDAM Kota Kupang Siapkan Langkah Antisipasi Kelangkaan Air Bersih

Ia menyebut PDAM Kota Kupang mengalami penurunan produksi air bersih pada bulan September hingga November.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Kupang, Ferdi Jermias saat memberikan penjelasan ke wartawan mengenai antispasi musim kemarau. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - PDAM Kota Kupang sedang menyiapkan langkah untuk mengantisipasi kelangkaan air bersih saat puncak musim kemarau tahun 2023. 

PDAM Kota Kupang mengklaim, sejauh ini produksi air bersih masih dalam keadaan normal. Namun, upaya untuk melakukan mitigasi kerawanan air bersih sedang disiasati. 

Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Kupang, Ferdi Jermias mengatakan pada musim seperti saat ini kondisinya selalu sama dengan periode sebelumnya. Ia menyebut PDAM Kota Kupang mengalami penurunan produksi air bersih pada bulan September hingga November. 

Baca juga: UNICEF Gandeng Pemerintah Perkuat Peran Kader Atasi Kasus Wasting di Kota Kupang

"Kita tidak tahu perubahan iklim ini, hujan itu tidak menentu khususnya di akhir tahun, yang harusnya akhir tahun hujan, tapi belakangan ini November juga belum hujan. Bahkan Desember juga belum hujan, sehingga kekurangan debit air yang dialami kami dan berakibat ke pelanggan itu bisa jadi sampai bulan Desember," ujarnya, Senin 31 Juli 2023. 

Dia mengaku kondisi alam yang ada tidak bisa dilawan. PDAM Kota Kupang harus melakukan adaptasi. Biasanya PDAM melakukan antisipasi produksi air yang berkurang dengan menjadwal ulang distribusi air bersih ke pelanggan. 

Jika biasanya distribusi air bersih dilakukan tiga kali dalam satu pekan, pada saat puncak musim kemarau PDAM Kota Kupang akan mengurangi durasinya. Tujuannya agar adanya pemerataan distribusi air ke wilayah lain, terutama pada daerah yang lebih ekstrim. 

Baca juga: Jaring Bibit Atletik Usia Dini di Kota Kupang, Esthon Foenay Apresiasi KOMPOR NTT

"Jadwal kami itu berbeda-beda tergantung dengan sumber yang ada. Ada yang 24 jam, seminggu 3 kali, bahkan ada seminggu sekali. Perbedaan yang kita coba nanti saling mengisi pada musik kemarau terjadi," jelasnya.  

Oebufu dan Maulafa, menurut dia menjadi daerah dengan resiko tinggi terjadi krisis air bersih. Kedua wilayah ini memiliki pelanggan di atas 20 persen dari total 14 ribu pelanggan di Kota Kupang

Ferdi Jermias menyampaikan daerah itu akan mengalami peningkatan konsumsi air bersih di saat musim kemarau. PDAM Kota Kupang berkomitmen untuk menjaga agar distribusi air bersih tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Baca juga: Pemkot Kupang dan KPU Tanda Tangan RKB Pilkada Kota Kupang 

Kedua daerah ini, kata dia, menggunakan sumber mata air dari Air Lobang, Kelurahan Sikumana. Sumber ini juga ikut melayani beberapa daerah lainnya, termasuk Oebufu dan Maulafa. 

"Dari total 1600-an pelanggan yang tercakup dalam satu sumber itu, mungkin Oebufu dan Maulafa sekitar 10 dan 13 persen. Biasanya mereka yang mengalami dampak," katanya. 

Pihaknya memiliki sejumlah sumber mata air. Namun, sumber mata air itu secara parsial. Akibatnya ada pelanggan yang dilayani dengan jadwal yang berbeda. Secara keseluruhan total produksi air bersih dari PDAM Kota Kupang sebanyak 150 liter per detik. 

Bagi daerah dari sumber mata air seperti di Kali Dendeng, dia menjamin tidak akan terjadi krisis air bersih. Sebab, potensi sumber air di daerah itu cukup stabil. Pada wilayah itu melayani setidaknya ada 1.200 pelanggan. 

PDAM Kota Kupang mengimbau agar masyarakat bisa lebih bijak menggunakan air bersih. Warga diharapkan harus menghemat penggunaan air bersih sesuai kebutuhan. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved