Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023, Lalang vs Gandum

Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 33: 7-11; 34: 5b-9.28, dan bacaan Injil Matius 13: 36-43.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 1 Agustus 2023 dengan judul Lalang vs Gandum. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Lalang vs Gandum.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 33: 7-11; 34: 5b-9.28, dan bacaan Injil Matius 13: 36-43; Peringatan Santo Alfonsus Maria de Liguori, Uskup.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 1 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam sejahtera untuk kita semua. Antara lalang dan gandum itu sama-sama tumbuhan yang menghasilkan benih.

Yang membuat berbeda adalah yang satunya untuk dimakan yaitu gandum, tapi satunya lagi dianggap sebagai hama dari sudut pandang fungsinya.

Ini natural sekali dan bagian dari proses tumbuhkembangnya tumbuh-tumbuhan.

Ada tanaman utama, tapi juga akan muncul tanaman hama atau pengganggu yang berfungsi mengganggu tanaman utama atau inang untuk tidak bertumbuh baik dan tidak menghasilkan bahkan bisa sampai mati.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 31 Juli 2023, Seumpama Biji Sesawi

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Hari ini kita memperingati Santo Alfonsus Maria de Liguori. Alfonsus dilahirkan dekat Naples, Italia pada tahun 1696.Ia seorang pelajar yang giat belajar.

Ia mendapatkan gelar dalam bidang hukum dan menjadi seorang pengacara terkenal.

Suatu kesalahan yang dibuatnya di pengadilan membuat Alfonsus yakin akan apa yang telah ada dalam pikirannya: ia harus meninggalkan pekerjaannya dan menjadi seorang imam.

Ayahnya berusaha membujuk Alfonsus agar ia mengurungkan niatnya itu. Tetapi, tekad Alfonsus sudah bulat. Ia menjadi seorang imam.

Kehidupan Alfonsus dipenuhi dengan berbagai macam kegiatan.Ia berkhotbah dan menulis banyak buku.

Ia membentuk suatu kongregasi rohani yang disebut “Kongregasi Pater-Pater Redemptoris” (CSsR; Redemptoris artinya Sang Penebus).

Dari satu kehidupan yang lain sama sekali dan dia berpindah menjadi seorang imam dan akhirnya menjadi imam dan uskup sampai mendirikan sebuah konggregasi Redemptoris.

Kasih yang besar kepada Allah membuat Santo Alfonsus akhirnya lebih memilih menjadi imam dan menghasilkan buah berlimpah dalam hidup dan karyanya.

Seperti dalam Injil hari ini tentang gandum yang telah tumbuh dan berbuah banyak. Namun tidak berarti dia tidak mendapat tantangan seperti gulma atau hama lalang bagi tumbuhkembangnya gandum.

Perumpamaan tentang gandum dan lalang ini yang diangkat Yesus untuk menjelaskan secara detail tentang perumpamaan ini.

Yesus menjelaskan tentang perumpamaan itu demikian, “Orang yang menabur benihkan benih baik itu ialah Anak Manusia.

Ladang itu adalah Dunia. Benih yang baik adalah anak-anak kerajaan surga dan lalang adalah anak-anak si jahat.

Musuh yang menaburkan benih lalang adalah iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.” Yesus sudah memberikan penjelasan sangat detail tentang perumpamaan tentang gandum dan lalang.

Dan penjelasan ini hanya diberikan kepada para muridNya tetapi mereka yang lainnya tidak diberitahu.

Kita pun diberi penjelasan ini agar kita pun paham tentang realitas yang sebenarnya.

Dari konteks cerita ini, sebenarnya Yesus mau memberikan penjelasan tentang dua kekuatan yang menguasai dunia ini, yakni kekuatan Tuhan di satu sisi yang diwakilkan oleh Anak Manusia dan kekuatan Iblis di sisi lain.

Dua kekuatan ini sedang berusaha untuk menaburkan benih. Penabur Anak Manusia ini selalu menaburkan benih-benih yang baik yaitu gandum, sedangkan si iblis selalu menaburkan benih-benih jahat yakni lalang.

Maka kedua benih itu memang telah hadir dan berkembang di dunia.

Kita tak bisa pungkiri bahwa sekarang ini di mana ada kebaikan pasti selalu saja ada kejahatan yang terselip di dalamnya.

Selalu tumbuh bersama dan mengancam ladang kehidupan dunia ini.

Dan kita mulai dengar di mana-mana ada muncul peperangan, iri hati, dengki, perpecahan, pembunuhan, perdagangan orang dan organ manusia, dan begitu banyak deretan kejahatan dengan berbagai motif dan modus yang selalu berubah-ubah dan itu bisa terjadi di sekitar kita bahkan di dalam keluarga kita masing-masing atau juga di dalam komunitas religius.

Semua itu tak dapat dihindari karena memang dunia sekarang terjadi perang besar antara dua kekuatan ini, yakni Tuhan dan Iblis, yang baik dan yang jahat.

Kita pun hidup dan berkarya di tengah dunia. Dalam situasi tertentu, kita bisa menjadi orang yang menaburkan benih yang baik untuk perkembangan hidup dunia ini atau dalam keluarga, tempat kerja atau dalam komunitas, tapi juga kita bisa menjadi orang yang menaburkan benih yang jahat di dalam keluarga, tempat kerja atau dalam komunitas kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023, Pembela Iman yang Tangguh

Mari kita sadar untuk selalu menaburkan benih yang baik di tengah keluarga, tempat kerja dan komunitas kita masing-masing.

Dan itu bisa terjadi kalau kita punya relasi yang dekat dengan Tuhan seperti Musa yang bicara muka dengan muka.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama, relasi dengan Tuhan itu kepenuhan diri (muka dengan muka).

Kedua, semua kita hidup di dunia, mau jadi benih baik atau benih buruk.

Ketiga, dalam arti tertentu kita bisa menjadi penabur benih jahat atau baik dalam hidup keluarga, tempat kerja atau komunitas tertentu.

Pilihlah jadi penabur benih yang baik.

Teks Lengkap Bacaan 1 Agustus 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Keluaran 33:7-11;34:5b-9.28

"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka"

Bacaan dari Kitab Keluaran:

Waktu Israel ada di padang gurun, Musa mengambil sebuah kemah dan membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan.

Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan.

Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah itu.

Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.

Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya.

Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara dengan temannya.

Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai.

Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, "Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah.

Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.

Tetapi orang yang bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang ketiga dan keempat."

Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, "Jikalau aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.

Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu."

Musa berada di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 103: 6-7.8-9.10-11.12-13

Refr. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.

1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.

3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut akan Dia!

4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuangnya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.

Bait Pengantar Injil PS 958

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya.

Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya. Alleluya.

Bacaan Injil Matius 13:36-43

"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, "Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu."

Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat.

Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.

Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya.

Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved