Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Kabupaten Malaka Periode 2022-2026 Resmi Dilantik

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

POS-KUPANG.COM, BETUN  8 x=- Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Malaka periode 2022-2026 secara resmi dilantik.  Proses pelantikan tersebut berlangsung di aula Hotel Ramayana Betun, Sabtu 29 Juli 2023.

Pengurus Cabang IAI Kabupaten Malaka ini dilantik oleh Ketua IAI Provinsi NTT, apt. Frahma El Lefiyana Pollo, S.Si, M.Sc dan disaksikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, J. F. K. Makbalin. 

Setelah dilakukan pelantikan, Frahma El Lefiyana Pollo mengatakan, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Malaka ini adalah sebuah wadah berkumpul dari profesi apoteker di pusat sampai pada tingkat pengurus cabang di kabupaten. 

Baca juga: Bupati Malaka Sebut Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Wewiku Tetap Dibangun

"Adanya organisasi tersebut untuk bagaimana mempererat persahabatan antar sama profesi kerja khususnya di bidang apoteker, selain mempererat persahabatan juga bisa ada pembinaan untuk anggota dari pengurus yang terbentuk saat ini," ucap Frahma dalam sambutannya. 

Menurut dia, organisasi apoteker ini memiliki tujuan besar yakni meningkatkan kualitas terhadap praktik kefarmasian. "Kemudian juga sebagai wadah terhadap apoteker untuk bisa berdampak secara lebih nyata terhadap masyarakat dan bagaimana juga kami bisa mendukung program-program pemerintah dalam konteks kefarmasian," jelasnya. 

Dikatakan, kalau kami hadir lebih nyata dalam masyarakat yang artinya kami juga turut serta membangun bangsa di bidang kefarmasian.

Baca juga: GMNI Malaka Minta Waket Komisi IX DPR RI Tetap Dukung Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Wewiku

"Sehingga sebentar dilakukan rapat kerja cabang ia meminta untuk penyusunan programnya bersentuhan langsung dengan anggota dan masyarakat. Kalau kebutuhan anggota terjawab maka isu-isu isu dalam masyarakat terkait dengan bidang kefarmasian tentunya dijawab," tegasnya.

"Kita tentunya akan bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah khususnya Dinas Kesehatan, karena  sumberdaya kita tidak mampu maka satu satunya cara adalah berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan untuk menjawab kebutuhan masyarakat," tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan bersinergi dan berkolaborasi dengan organisasi profesi-profesi lain di bidang kesehatan yaitu bidan, perawat, dan dokter.

Baca juga: GMNI Malaka Minta Melki Laka Lena Tetap Dukung Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Wewiku

"Memang kita memiliki peran sendiri tapi kalau kita bersatu-padu maka tentunya kita hadir lebih nyata di tengah masyarakat, karena kami di tingkat pengurus daerah sudah melakukannya yaitu berkolaborasi dengan profesi kesehatan lainnya," katanya. 

Fokus kerja kita ia minta untuk pencegahan stunting karena stunting adalah masalah nasional.

"Sehingga kami harus hadir nyata untuk menjawab itu, kami di tingkat daerah kami sudah punya satu desa intervensi yang wilayah desanya masih banyak anak-anak stunting yaitu kami kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan organisasi profesi kesehatan lainnya menetapkan satu desa/kelurahan Naioni secara khusus kami jadi orang tua asuh. Kami tidak sebatas hanya jadi orang tua asuh dalam artian pemberian makanan tambahan tapi juga mengedukasi. Salah satunya bagaimana berpikir tentang kesehatan -- konsumsi pangan yang bergizi dsb," tandasnya. 

Baca juga: Bupati Simon Nahak Launching Kampung Moderasi Beragama Kabupaten Malaka

Jadi, ia meminta kepada teman-teman pengurus cabang IAI Kabupaten Malaka untuk memperhatikan isu stunting. 

"Karena stunting di Nusa Tenggara Timur masih tertinggi," singkatnya.