Berita Lembata
Beban Kerja Tinggi Tidak Sebanding Dengan Kesejahteraan, Bidan di Lembata Minta Perhatian Pemerintah
Ia berharap dari 419 Bidan yang ada di Kabupaten Lembata 92,67 persennya Diploma Tiga (D3) seharusnya mendapat perhatian pemerintah lewat izin belajar
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG. COM, LEWOLEBA - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Lembata meminta perhatian Pemerintah Provinsi NTT dan kabupaten meningkatkan kesejahteraan bidan dengan memberikan tambahan insentif atau tunjangan.
"Dan bahwa kami juga masih butuh perhatian dari pemerintah daerah kabupaten Lembata terkait peningkatan SDM maupun kesejahteraan," harap Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Lembata Rosadelima Tuto, Kamis 27 Juli 2023
Hal itu disampaikannya di sela Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dan Hari Ulang Tahun ke-72 di Olimpic Ballroom dan Resto Lewoleba, Lembata, 27 Juli 2023.
Baca juga: Puji Kinerja Para Pandu Budaya, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Akan Gelar Festival di Lembata
"Oleh karena itu di momen HUT ke-72 ini tentunya kami tetap meminta dukungan dari semua pihak untuk bekerja bersama-sama dengan kami. sama-sama bekerja baik di tingkat Desa maupun sampai tingkat kabupaten untuk bagaimana kita sama-sama mewujudkan Lembata yang sehat", ujar Rosadelima Tuto.
Ia berharap dari 419 Bidan yang ada di Kabupaten Lembata 92,67 persennya Diploma Tiga (D3) seharusnya mendapat perhatian pemerintah lewat izin belajar.
Artinya bahwa pemda harus melihat ini sebagai satu tantangan, karena ketika semakin dituntut untuk bidan harus lebih terampil dan punya kompetensi maka bidan harus diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan sampai dengan tingkat profesi.
Baca juga: IBI NTT Rayakan HUT IBI ke-72 "Satukan Langkah dalam Transformasi Kesehatan"
Menurutnya bidan adalah profesi yang harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah dalam hal kesejahteraan
Disampaikan bidan juga profesi yang melaksanakan pelayanan dan bukan hanya ibu dan anak tetapi untuk semua siklus kehidupan.
"Itu artinya bahwa remaja, ibu hamil ibu melahirkan, ibu bersalin pelayanan KB, bayi balita dan bahkan lansia itu juga dilayani oleh bidan. Maka ini harus menjadi perhatian yang serius juga untuk para pengambil kebijakan,” tandasnya.
Menanggapi keluhan para Bidan, Asisten lll Administrasi Umum Setda Lembata, Brechmans Dai Wutun mengatakan IBI Lembata perlu melakukan evaluasi dan rencana kerja yang baik.
“Tadi dalam pengantar sudah disampaikan ada evaluasi dan baru dilaksanakan tahun ini sehingga harapan terbesar kita adalah Komunikasi dan implementasi program yang dijalankan dan sudah disinkronkan tadi,” ungkapnya.
Sementara terkait kesejahteraan bidan, menurutnya, pemerintah daerah tidak sedang menutup mata, namun adanya defisit keuangan daerah.
"Soal kesejahteraan Bidan, ada kebijakan pemerintah yang sedang disiapkan, semacam formula untuk supaya ada kesejahteraan itu bisa diperbaiki,” bebernya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.