Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juli 2023, Iman dan Ketulusan Bersahabat dengan Yesus
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Yohanes 4: 7-16, dan bacaan Injil Yohanes 11: 19-27.
Dalam perjumpaan dengan Yesus, dia menunjukkan kecemasannya dengan berkata, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” (Yoh 11:21).
Di balik rasa cemas yang sangat manusiawi ini, dia masih memiliki iman.
Perhatikan dialognya bersama Yesus yang menunjukkan imannya begitu kuat, “Saudaramu akan bangkit.”
Kata Marta, “Aku tahu, ia akan bangkit pada waktu orang-orang dibangkitkan pada akhir zaman.”
Yesus menjawab, “Akulah kebangkitan dan Hidup, barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup, walaupun ia sudah mati (Yoh 11:22-25).
Ini merupakan iman Marta pada janji dan perkataan Yesus.
Marta juga menunjukkan imannya kepada pribadi Yesus, “Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama lamanya.
Jawab Marta, “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias.” (Yoh 11:26-27).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 28 Juli 2023, Sukses Berawal dari Kegagalan
Ketika kita mengalami situasi runyam, sedih, kecewa atau menderita, pada umumnya reaksi spontan yang muncul adalah memberontak atau menggugat, kita bisa saja mempersalahkan orang lain sebagai penyebab penderitaan kita.
Juga mungkin kita mempersalahkan sistem, bahkan berani mempersalahkan Allah yang kita anggap tega meninggalkan kita sendirian, dalam menghadapi persoalan atau penderitaan yang sedang kita alami.
Kontemplasi
Ketiga orang ini: Marta, Maria dan Lazarus, memiliki pribadi dan semangat yang berbeda, namun Yesus mengasihi mereka apa adanya.
Satu keutamaan hidup yang patut kita teladani dari ketiga sahabat Yesus ini adalah iman dan ketulusan hati mereka bersahabat dengan Yesus, Tuhan.
Mewakili iman kedua saudaranya pada Yesus, Marta menegaskan, “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”
Semoga peringatan Santa Marta, sahabat Yesus ini, dapat memberi teladan yang meneguhkan hidup iman kita. Yang diharapkan Tuhan dari orang beriman bukan pengetahuan yang tinggi dan mendalam, tetapi sebuah ketulusan persahabatan dan kesederhanaan dalam beriman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.