Berita NTT
Ansy Lema Bawa Sesditjen KSDAE KLHK Bertemu Masyarakat Adat Mutis
Menurutnya, CA Mutis adalah simbol budaya Atoni Pah Meto (Suku Dawan), jantung peradaban, dan paru-paru Timor yang harus tetap dijaga kelestariannya.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Oby Lewanmeru
"Komitmen kami satu: tolak penurunan status CA Mutis. Karena ini ranah kami, warisan leluhur kami yang kami jaga. Apalagi Mutis adalah sumber air dan pusat budaya masyarakat Timor yang menjadi tanggung jawab kami. Kami ucapkan terima kasih atas perjuangan Pak Ansy yang secara tegas menolak penurunan status Cagar Alam Mutis dan membela hak-hak masyarakat adat," ujarnya.
Baca juga: Dukung UMKM Perikanan, Ansy Lema Gelar Pelatihan Usaha Olahan Ikan di Kota Kupang
Sesditjen KSDAE KLHK mengaku pihaknya terbuka terhadap aspirasi masyarakat adat. KLHK berjanji akan mempelajari dan mendalami aspirasi tersebut sehingga kebijakan terkait CA Mutis berdiri pada prinsip konservasi dan penghormatan budaya masyarakat adat.
"Kami sepakat CA Mutis dikelola dan dikembangkan berdasarkan prinsip konservasi, tanpa melupakan upaya untuk kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah konservasi," paparnya.
Senada dengan Sesditjen KSDAE, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTT Arief berkomitmen akan mempelajari aspirasi masyarakat. Sebagai tuan rumah, ia berterima kasih dan mengapresiasi kunjungan anggota DPR RI Ansy Lema dan Sesditjen KSDAE di CA Mutis. (*/ian)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS