KKB Papua
Bantuan Logistik untuk Warga yang Kelaparan di Kabupaten Puncak Papua Tengah Mulai Dikirim
Bantuan logistik untuk masyarakat yang kelaparan di dua distrik Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah mulai dikirim.
"Dan ada juga pesawat yang masuk terjadi penembakan dan ini menjadikan pilot dan maskapai trauma dengan hal itu,” ujarnya, Sabtu 22 Juli 2023.
Pihaknya pun mendirikan posko utama bantuan di Distrik Sinak.
Melalui tim terpadu pencegahan bencana yang telah dibentuk, bantuan akan di bawa oleh sejumlah anak muda dengan berjalan kaki selama satu hari.
“Bantuan yang sudah turun di Sinak semua akan disalurkan. Sinak menjadi pintu masuk dan posko. Untuk lokasinya dari Sinak jika anak muda dapat berjalan kaki selama satu hari atau dua hari bagi orangtua. Kondisi sebagian jalan sudah dibangun bisa dengan menggunakan motor dan kemudian berjalan,” jelasnya.
Willem menyatakan saat ini sebanyak 7.000 warga yang terdampak kekeringan sudah mengungsi. Mereka mengungsi ke Distrik Sinak, Ilaga, Timika, dan Nabire.
Ribuan warga tersebut harus mengungsi karena kondisi cuaca yang ekstrem di mana cuaca sangat dingin, tidak ada hujan, menyebabkan tanaman rusak dan busuk.
Kondisi tersebut diperparah ketika masyarakat makan, perut mereka menjadi sakit dan terkena diare.
Adapun suhunya bisa mencapai minus sembilan derajat, padahal kondisi normalnya suhu hanya mencapai plus empat derajat.
“Saat ini yang paling dibutuhkan makanan. Pesawat barang masuk kami tidak tahu aman atau tidak, ini yang jadi pertanyaaan, ada maskapai yang hingga hari ini tidak bisa masuk ke sana,” ujarnya.
Diketahui, bencana kekeringan mengguncang beberapa wilayah di Kabupaten Pucak, Provinsi Papua Tengah selama tiga bulan terakhir, Sabtu 22 Juli 2023.
Akibatnya sebanyak 7.000 warga di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi harus mengungsi ke Distrik Sinak, Ilaga, Timika, dan Nabire.
Bupati Puncak, Willem Wandik mengatakan warga mengungsi karena kondisi cuaca ekstrem, cuaca sangat dingin, tidak ada hujan yang menyebabkan tanaman rusak dan busuk.
Kondisi tersebut diperparah ketika masyarakat makan, perut mereka menjadi sakit dan terkena diare.
“Distrik Agandugume dan Lambewi daerah yang sudah ditetapkan jadi bencana tetap jadi setiap tahun di Mei hingga Agutus sering terjadi kemarau,” terangnya.
“Saat ini yang paling dibutuhka makanan. Pesawat barang masuk kami tidak tahu aman atau tidak, ini yang jadi pertanyaaan, ada maskapai yang hingga hari ini tidak bisa masuk kesana,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPapua.com/Kompas.com/TribunAmbon.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.