Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 24 Juli 2023, Kami Ingin Melihat Tanda

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Kami Ingin Melihat Tanda.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 24 Juli 2023 dengan judul Kami Ingin Melihat Tanda. 

Kisah ini adalah kisah mukjizat Tuhan bagi bangsa Israel dengan segala kekuatan kemulian Tuhan yang dinyatakan kepada umatNya Israel dan di hadapan bangsa Mesir.

Mukjizat bagi bangsa Israel sejak mereka di tanah Mesir sampai mereka keluar dari Mesir dan seluruh perjalanan mereka ke tanah Kanaan itu selalu dipenuhi dengan begitu banyak mukjizat yang dilakukan Tuhan kepada umatNya Israel.

Mukjizat yang begitu banyak sebenarnya sudah menjadi tanda bagi mereka betapa Tuhan sangat memperhatikan mereka turun temurun.

Dan Allah tidak pernah mengingkari janji-janji keselamatan yang telah dinubuatkan kepada mereka.

Allah begitu setia mendampingi mereka tapi sebaliknya umat Israel selalu tidak setia kepada Allah.

Bahkan ketika tanda terbesar yang dilakukan oleh Allah kepada mereka sejak zaman Musa adalah mengutus AnakNya sendiri ke tengah-tengah mereka dengan segala mukjizat yang diberikan kepada mereka, tetapi tetap saja mereka masih menolakNya.

Dan itu telihat dalam Injil yang kita dengar hari ini. Orang-orang Farisi itu berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 24 Juli 2023, Tidak Akan Diberi Tanda Selain Tanda Yunus

Sebenarnya sudah banyak hal yang dilakukan Yesus dengan begitu banyak tanda dan mukjizat, namun orang-orang Farisi ini tetap saja meminta tanda.

Kehadiran Yesus sendiri saja pun sebenarnya sebuah tanda bahwa Allah sudah hadir di tengah-tengah mereka, tetapi oleh karena ketegaran hati mereka, maka tetap saja meminta tanda dari Yesus sendiri.

Begitulah kita manusia. Selama hidup kita, kita sudah mengalami begitu banyak mukjizat yang telah Tuhan berikan kepada kita, sejak kita lahir sampai kita menjadi dewasa dengan segala pekerjaan dan tugas-tugas yang kita emban.

Ketika kita melihat lebih mendalam, semua itu telah diatur oleh Tuhan sendiri untuk kita.

Dan lebih lagi, kita masih terus menghirup udara setiap bangun pagi dan melaksanakan semua aktivitas dengan baik.

Namun kita seringkali merasa semua itu hanyalah biasa-biasa saja dan bahkan ketika kita berdoa meminta tanda juga bahwa permintaan kita ini dan itu terkabulkan atau tidak lewat tanda-tanda yang kita minta Tuhan tunjukkan kepada kita.

Sebenarnya kita tidak jauh berbeda seperti orang-orang Farisi itu, bangsa Israel yang telah begitu banyak mengalami tanda-tanda ajaib dan mukjizat, tetapi kita masih saja tidak percaya akan kehadiran Tuhan dalam diri kita dan yang telah menyelenggarakan segala sesuatunya kepada kita.

Kita manusia selalu merasa sombong akan kemampuan sendiri dan mengandalkan kemampuan diri kita sendiri.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved