KKB Papua

Takut Diserang KKB Papua, Warga Koroptak Pilih Mengungsi ke Gereja Yehuda, Begini Kata Kapolda

Sekelompok masyarakat di Kabupaten Nduga memilih mengungsi ke hutan karena takut diserang Kelompok Kriminal Bersenjata yang saban hari berkeliaran.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
PILIH MENGUNGSI - Puluhan warga Kampung Koroptak, Kabupaten Nduga memilih mengungsi ke Gereja Yehuda di Distrik Kenyam untuk menghindari ancaman yang dilakukan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Kini mereka hidup aman berkat bantuan TNI Polri. 

POS-KUPANG.COM - Sekelompok masyarakat di Kabupaten Nduga memilih mengungsi ke hutan karena takut diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata yang saban hari berkeliaran di daerah itu.

Masyarakat yang mengungsi itu sebanyak 63 orang. Mereka adalah warga Koroptak, Kabupaten Nduga. Saat ini mereka memilih mengungsi ke Distrik Kenyam. Saat sedang menempuh perjalanan melalui hutan belukar, mereka akhirnya dibantu oleh satuan TNI Polri yang melintas di tempat itu.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri membenarkan adanya fakta tersebut ketika dikonfirmasi awak media baru-baru ini. "Benar, warga ramai-ramai mengungsi untuk menghindari ancaman KKB Papua," ujarnya.

Dikatakannya, puluhan warga itu sudah dibantu aparat TNI Polri untuk diungsikan ke Kampung Kendibam, Distrik Kenyam. Warga menuturkan bahwa mereka takut diserang KKB Papua.

"Setelah diganggu beberapa kali, warga merasa takut sehingga akhirnya memilih untuk mengungsi," kata Irjen Mathius.

Keputusan warga untuk mengungsi, lanjut Mathius D Fakhiri, kerap dilakukan oleh warga yang sering didatangi KKB Papua. Pasalnya, mereka kerap diganggu bahkan disertai ancaman.

Ancaman-ancaman itu terkait erat dengan bantuan makanan. Makanya warga memilih mengungsi agar tidak memberikan bantuan makanan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut.

"Kami juga minta agar warga itu dibawa ke Kenyam, ada yang lebih dekat ke Wamena. Kalau dekat dengan Lanny Jaya maka dibawa ke Kuyawage. Warga itu memilih menghindar supaya tidak memberi bantuan makanan ke KKB," ujarnya.

Baca juga: Satgas Damai Cartenz Ungkap Kabar Terbaru: Yang Ancam Bunuh Pilot Susi Air Bukan Egianus Kogoya

Aparat Polri dan TNI, lanjut Kapolda Papua, senantiasa memberikan jaminan keselamatan kepada seluruh masyarakat, apalagi yang berkaitan langsung dengan kelompok separatis tersebut.

Dikatakannya, untuk wilayah Kabupaten Nduga, tindakan yang dilakukan komplotan Egianus Kogoya sangat meresahkan. Padahal warga Koroptak adalah bagian dari keluarga Egianus Kogoya.

"Kalau mengancam saudara-saudaranya sendiri, itu sudah sangat keterlaluan. Masa saudara sendiri kok diganggu?" ujar Kapolda Fakhiri.

Untung Dijemput TNI-Polri

Secara terpisah, Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewan mengungkapkan suka duka warga yang memilih mengungsi agar terhindari dari tindakan anarkis KKB Papua.

Dia mengatakan, warga desa itu mengambil tindakan nekat dengan berjalan kaki selama 4 hari lamanya. Mereka meninggalkan kampung halamannya di Distrik Koroptak dengan berjalan kaki menuju Gereja Yehuda di Distrik Kenyam.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya warga itu dijemput oleh tim gabungan TNI-Polri di Kampung Kendibam. Saat itu haru mulai malam, sekitar pukul 18.05 WIT.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved