Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 1 Juli 2023, Sicut Credidisti, Fiat Tibi - Apa yang Engkau Percayai, Terjadi
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Sicut Credidisti Fiat Tibi - Apa yang Engkau Percayai Terjadi!
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Sicut Credidisti Fiat Tibi - Apa yang Engkau Percayai Terjadi!
RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Matius 8:5-17.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 1 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Iman menggelorakan kasih, menggerakkan kepedulian dan tindakan. Apa yang dipercayai, terjadi. Itulah yang terbaca dari interaksi yang dibangun Perwira Roma dengan Yesus.
Komunikasi Perwira Roma dengan Yesus menjawab harapannya dan menghadirkan kepastian.
Hal ini sejalan dengan pandangan para pakar komunikasi yang mengatakan bahwa tujuan komunikasi adalah mendapat kepastian dan mengkonfirmasi persepsi dan keyakinan dengan kenyataan.
Sebagaimana digagas Charles Berger dan Richard Calabrese (1975 ) dalam Teori Pengurangan Ketidakpastian / Uncertainty Reduction Theory, bahwasannya tujuan komunikasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Utamanya komunikasi antar pribadi yang baru berjumpa dan berkenalan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 1 Juli 2023, Katakan Saja Sepatah Kata Maka Hambaku Akan Sembuh
Perwira Roma yang beriman dan memiliki kasih yang besar tergerak hatinya oleh belaskasihan. Ia berupaya mencari jalan terbaik untuk kesembuhan pelayannya yang sakit.
Ia berinisiatif membangun komunikasi dengan Yesus untuk mendapatkan apa yang dipercayai dan diharapkan.
Apa yang diimani dan diharapkan perwira Roma, terkonfirmasi dalam Sabda Yesus yang menyembuhkan dan menyelamatkan hambanya yang sakit.
Ia percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Perwira Roma berinisiatif mendatangi Yesus dan meminta tolong kepada -Nya agar berkenan menyembuhkan pelayannya yang sakit di rumah.
Yesus kagum dan merespons iman dan niat tulus perwira itu dengan menyatakan bahwa Ia akan pergi untuk menyembuhkannya.
Tetapi Perwira itu melarang dengan mengatakan bahwa Yesus tidak perlu ke rumahnya. Karena ia yakin hanya dengan sepatah kata Yesus saja, sudah cukup untuk sembuhkan hambanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.