KKB Papua

Dua Tuntutan KKB Papua Pasti Tak Bisa Dipenuhi, Begini Kata Kapolda Papua Soal Pilot Susi Air

Dua tuntutan KKB Papua terkait penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merthens, dipastikan tidak bisa dipenuhi oleh pemerintah Indonesia.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
TAK BISA DIPENUHI - Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyebutkan tak bisa memenuhi dua permintaan KKB Papua terkait penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Phillips Mark Merthens. Dua permintaan itu, yakni tuntutan Papua merdeka dan berikutnya adalah menyerahkan sejumlah senjata api kepada KKB Papua. 

Berdasarkan informasi yang beredar, jika negosiasi kelompok Egianus tidak terpenuhi, mereka mengancam akan melukai pilot berkebangsaan Selandia Baru.

Merespons hal tersebut, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Mabes Polri ) menyatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan negosiasi untuk membebaskan Kapten Philip.

"Terkait dengan KKB, Polri masih terus melakukan negosiasi dan sampai sekarang masih tetap berlangsung," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah saat dikonfirmasi, Jumat 30 Juni 2023.

Namun, Nurul tidak memberikan rincian soal perkembangan negosiasi yang sudah dilakukan sejauh ini. Menurutnya, rincian soal perkembangan negosiasi dilakukan oleh Polda Papua.

"Untuk lebih jelasnya bisa langsung ke Kabid Humas Papua," ujarnya.

Terkait ancaman dari KKB tersebut, diberitakan sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri meminta Egianus memikirkan aspek kemanusiaan.

"Saya berharap Egianus dan keluarga besarnya bisa memikirkan hal kemanusiaan juga, sehingga jangan seenaknya melanggar apa yang dimaui oleh agama, yaitu mengambil nyawa seseorang," ujar Fakhiri di Jayapura, Kamis 29 Juni 2023.

Fakhiri mengatakan, hingga saat ini aparat keamanan dan pemerintah masih berupaya melakukan negosiasi melalui berbagai pihak.

Salah satu hal yang pernah ditawarkan kepada Egianus adalah uang. Namun, ia menegaskan bahwa semua tergantung dari pihak Egianus, apakah mau menerima tawaran uang yang diberikan atau tidak.

Pemerintah juga tidak akan menawarkan kemerdekaan. "Kami dan pemerintah sudah memberikan tawaran-tawaran kepada dia (Egianus) tinggal dia yang tentukan, tapi kalau meminta merdeka itu hal yang tidak mungkin," kata Fakhiri.

Baca juga: Empat Bulan Disandera KKB Papua, Mahfud MD Yakin Pemerintah Bisa Bebaskan Kapten Philip Susi Air 

Diketahui, Kapten Philip sudah berbulan-bulan menjadi sandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. Kejadian ini berawal saat kelompok Egianus melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.

Saat itu, Egianus juga menyandera sang pilot, yaitu Kapten Philip Mark Mehrtens. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved